#9 Get Tired

20 4 0
                                    

Mereka segera keluar dari lift dan melihat lihat sekitar mereka yang penuh dengan warna kuning dan dua bulan berwarna merah dan putih.

"Wow,ini keren-!" seru Changbin.

Semuanya menyebar untuk melihat lihat era yang mereka datangi. Namun,ada salah satu keanehan. I.N terhenti ditengah saat semuanya mencoba menyebar untuk melihat lihat sekitar.
  I.N mendongakan kepanya dan melihat satu pohon yang amat besar dengan daun berwarna kuning di tengah tengah jalan. Ia tertarik dengan pohon tersebut. Sesaat ia heran,mengapa hanya ia yang tertarik,dan yang lainya mengabaikan pohon tersebut,namun ia menepis pikiranya itu dan kembali berkumpul dengan mereka.
  Setelah melihat lihat sekitar,mereka menemukan sebuah halte. Mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak disana. Tiba tiba datanglah sebuah bus berwarna putih dengan corak garis berwarna kuning menuju ke arah mereka. Sesampainya didepan halte,pintu terbuka dan munculah seseorang dan menawarkan mereka untuk mendapatkan tumpangan.

"Tidak,terimakasih" jawab Chris.

Setelah itu orang itu mengangguk dan kembali masuk ke dalam bus. Pintu bus tertutup dan berjalan meninggalkan mereka. Chris menyadari bahwa orang itu mirip dengan salah satu awak pemerintah yang mereka mata matai di era miroh. Karena itulah ia menolaknya

"Mengapa di tolak hyung?lumayan kan kalau kita dapat tumpangan?"

"Dia tadi salah satu awak pemerintah yang baru saja kita mata matai."

Hyunjin menghembuskan nafas. Ia mulai kesal karena lelah. Semuanya kembali melanjutkan perjalanan setelah istirahat beberapa menit di halte. Dan untungnya saat di perjalanan mereka menemukan mobil bak bekas yang kosong.

"Wah kosong tuh-!" ucap Lee know sambil melirik ke mereka sambil memgisyaratkan untuk naik.

"Kita yakin mau naik ini??" tanya Hyunjin.

  Felix memegang bahu Hyunjin dan menganggukan kepalanya untuk meyakinkan Hyunjin. Hyunjin pun hanya dapat pasrah dan akhirnya ikut menaiki mobil tersebut. Mobil di pegang kendali oleh Lee Know,dan perjalanan di era tersebut dimulai.
  Mereka menikmati perjalanan tersebut. Di dalam perjalanan,Chris mengangkat tubuhnya dan melihat bunga merah. Di dalam mitos bunga merah merupakan pertanda arah yang benar. Chris pun yakin dengan ini. Setelah itu ia kembali duduk dan bergurau dengan yang lainya.
   Waktu semakin berjalan dan mobil pun terhenti dengan tiba tiba. Di depan mereka terdapat larangan untuk melanjutkan perjalanan ke arah depan. Mereka pun turun dan memikirkan sejenak agar perjalanan dapat kembali berlanjut.

"Gimana nih?" tanya hyunjin yang melihat ke arah depan sambil menggaruk kepala bagian belakangnya.

'Cekrik'

Seungmin mengambil gambar dengan kamera yang di belinya. Hyunjin melihat ke arahnya dan darahnya mulai mendesir. Hyunjin datang ke arahnya dan menepis tangan Seungmin yang menimbulkan kameranya terjatuh ke tanah.

"Disaat saat seperti ini,bisa bisanya kau mengambil gambar?!"

"Apa salahnya?!aku hanya ingin mengambil gambar,apa tidak bisa bicara dengan baik baik?!"

Hyunjin mulai mendorong Seungmin dan sebaliknya. Woojin mulai menarik Hyunjin dan Changbin memisahkan dan melerai mereka.

"Udah!kalian apa apa an sih?!jangan kekanak kanakan. Keadaan kita lagi kaya gini,ga bisa diselesein kalo diantara kita rusak."

Mereka semua terdiam. Hyunjin hanya membuang tatapan mukanya.
Chris pun mengambil alih pembicaraan.

"Ayo kita ke arah lain."

Semuanya menyetujui dan kembali masuk ke mobil. Dan mobil kembali melaju. Waktu demi waktu berlalu dan hari mulai malam. Woojin menyalakan lentera yang ada di mobil tersebut sebagai pemerangan di belakang. Felix mencoba mengangkat tubuhnya ke atas untuk melihat ke sekitar. Namun, Hyunjin menariknya kembali.

"Kenapa?"

"Bukan apa apa."

Perjalanan mereka masih berlanjut. Tiba tiba mobil terhenti mendadak. Mereka yang sedari tadi tertidur,terbangun dengan kaget. Lee know turun untuk mengecek mobil dan ternyata ban mereka bocor. Semuanya turun dengan perasaan kecewa. Sejujurnya mereka sangat amat lelah,namun mereka harus tetap berjalan agar tetap bebas.

"Udahlah Hyung,gapapa,nanti pasti kita bakal nemu alternatif lain" ucap I.N sambil merangkul Lee Know yang kelelahan.

Hyunjin mengadahkan kepalanya dan menghembus nafas. Felix menepuk nepuk pundaknya untuk menenangkan Hyunjin.

"Kenapa sih,mau bebas aja susah" Eluh Hyunjin.

Tiba tiba,dari arah yang lain datanglah bus yang tadi siang menawarkan mereka sebuah tumpangan. Dan lagi lagi mereka menolak karena pastinya mereka tau bahwa itu jebakan pemerintah. Terkecuali dengan Hyunjin,ia sudah muak dengan semua ini. Lelah,kesal,bingung tercampur aduk di dalam pikiranya.
    Disaat bus itu mulai untuk melaju,Hyunjin mulai mengejarnya. Semuanya terkejut dan berlari ke arah Hyunjin untuk menghentikan tindakan bodohnya. Namun, Hyunjin terlalu cepat untuk mereka. Sulit untuk menghentikanya. Semua mulai kelelahan,kecuali Hyunjin. Ia masih berambisi mengejar bus tersebut. Yang lainya tetap tidak menyerah untuk mengejar Hyunjin. Sampai pada titik Chris berteriak padanya.

"HENTIKAN-!!"

  Seketika glitch muncul. Waktu serasa terhenti sementara. Chris,Felix,Jisung dan lainya menghilang. Terlempar ke dalam era yang mereka tidak ketahui.

Sementara itu, Hyunjin tetap mengejar bus tanpa mengetahui kalau teman temanya telah di bawa ke era yang lainya. Tetap saja,ia kalah dengan kecepatan bus itu dan terduduk di tengah jalan. Ia memukul mukul jalanan dengan emosi yang tercampur aduk. Ia pun melihat ke arah belakang dan tidak melihat teman temanya. Hyunjin mulai berdiri dan berjalan tanpa arah. Malam semakin pekat dan ia tak tahu harus ke arah mana. Hyunjin terlalu lelah,tubuhnya ambruk ke tanah. Ia memandang bintang bintang dan meratapi kebodohanya. Ia menutup matanya dengan lenganya untuk menyembunyikan kesedihanya.

Maafkan aku yang sangat egois,maaf,aku...sangat lelah. Aku...ingin bebas,maafkan aku.

"Hyunjin"

Kata kata yang didengarnya membuatnya terkejut. Ia membuka matanya dan melihat teman temanya disekitarnya. Hyunjin sangat terkejut dan senang melihat mereka. Ia pikir mereka telah meninggalkanya atas kejadian tadi.
  Chris mengulurkan tangan ke arah hyunjin untuk membantunya. Hyunjin pun menerima uluran tanganya dan kembali berdiri. Ia benar benar menyesal atas apa yang telah dibuatnya.

"Aku minta maaf,aku sangat menyesal" Ucap Hyunjin dengan amat sangat menyesal.

Semuanya mengangguk dan kembali merangkul bersama kemudian melanjutkan perjalanan. Hyunjin tersenyum,tanpa tahu bahwa yang ia rangkul bukanlah mereka yang 'asli'

Lean On Broken CompassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang