Banyak orang membenci titik,
hanya karena ia mengakhiri tanpa bertanya,
ataupun sekadar berseru menjelaskan.
Namun, justru aku menyukai titik.
Karna, ia selalu bertanggungjawab mengakhiri setiap kalimat yang telah ia rangkai.
Tidak seperti kamu, yang sudah menabur cinta,
tapi tak kunjung mempertanggungjawabkan rasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Poem for You
PoesíaBukan seorang yang puitis, yang pandai merangkai kata menjadi prosa. Bukan juga seorang yang romantis, yang pandai merangkai aksara menjadi bulir cinta. Hanya seorang gadis bodoh yang pernah berjuang begitu keras atas nama cinta, lalu menuliskan s...