07 :. suara

721 167 6
                                    

"ya ampun, minnie, ini kenapa pala lo diperban?" chaewon udah heboh saat seungmin datang dan liat ada putih-putih yang melingkar di kepala cowok manis kesayangannya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ya ampun, minnie, ini kenapa pala lo diperban?" chaewon udah heboh saat seungmin datang dan liat ada putih-putih yang melingkar di kepala cowok manis kesayangannya itu.

seungmin jauhin tangan chaewon dari kepalanya, terus duduk di kursi yang bersebrangan sama renjun, cowok lucu itu lagi asyik main ponsel. bisa dipastikan kalo lagi chat an sama jeno.

"jelasin! ini kenapa?" chaewon menarik kursinya, buat mendekat ke samping seungmin, terus merhatiin perban intens banget.

seungmin ngehela napas. "dipukul orang pake balok kayu."

"YANG BENER AJA ANJIR?"

seungmin sampai mau kejengkang ke belakang lagi karena suara renjun yang mendadak ngegas. chaewon udah nutup muka pake buku saking malunya. apalagi pengunjung cafe lainnya udah natap mereka risih.

chaewon ngelempar renjun pake buku paket biologi. "mulut lo bangsat!" katanya mengeluarkan kata-kata toxic.

"ya abis seungmin gak nyantai, masa diem-diem dipukul orang, pake balok kayu lagi," jelasnya sambil natap seungmin gak percaya.

"takdir. udah ah, aku ke belakang dulu, mau tampil."

seungmin meraih ranselnya, kemudian menuju ruangan khusus yang ada di cafe break time tempat dia bekerja paruh waktu. kira-kira udah dua tahun seungmin kerja paruh waktu di cafe ini sebagai penyanyi, pulang larut malam setiap hari, bahkan suka pulang pagi kalau lagi libur. kalau capek nyanyi, kadang seungmin merangkap jadi pelayan.

dia bukan gila uang buat foya-foya. dia emang butuh uang, tapi bukan foya-foya seperti yang teman sepermainan dia lainnya lakukan, seungmin kerja keras kaya gini karena dia ingin membantu ayahnya buat melunasi hutang di salah satu rentenir.

seperti kejadian tadi, lagi-lagi para orang suruhan rentenir itu datang dan membuat ayahnya dalam kesulitan, untung seungmin datang, atau kalo tidak—udahlah, gak usah dibayangin.

"enak banget anjir jawabannya, takdir?" renjun ngegerutu sambil natap punggung seungmin yang hilang di telan pintu bercat biru langit.

chaewon garuk pipi, "eh itu kak hyunjin, 'kan?"

entah bagaimana caranya, tapi chaewon selalu punya radar kalau merasa ada hyunjin di sekitarnya. seperti sekarang, ada dua orang baru masuk, posisinya chaewon itu membelakangi pintu. tapi, seperti punya firasat, cewek itu berbalik badan, dan ya—menemukan hyunjin yang berjalan dengan seorang gadis cantik bergelandotan di lengan kirinya.

***

"lepasin bisa gak sih? gue mau minum."

ingatkan hyunjin buat gak berbuat kasar sama cewek manapun, termasuk cewek yang sekarang gelandotan terus di tangannya. sebenarnya, hyunjin ke cafe break time itu sendirian, niatnya mau nyari cemilan karena bosen di apartement sendirian. tapi, ketiban apes pas di parkiran papasan sama gengnya cewek di sebelah dia sekarang.

anggota geng dia yang lain udah pada duduk di meja seberang, tapi cewek itu malah ngintilin hyunjin. bikin dia ngerasa risih, kalau bukan cewek, pasti udah dia tepis tangannya daritadi. kaya yang dia lakuin ke beberapa uke yang genit ke dia. bukan cewek 'kan?

cewek itu—nancy, malah makin nempel ketimbang jauhin badan. hyunjin udah ngebatin, dorong salah, tepis salah, dibiarin malah tambah salah. apalagi pas ada pelayan yang nawarin menu, keliatan risih juga sama kelakuan nancy yang kelewat bar-bar.

"kak hyunjin, kenapa kok wangi banget sih?" pertanyaan super gak penting itu meluncur bebas dari bibir tipis nancy.

hyunjin diem aja. memilih mengabaikan. sambil nunggu pesanan dia dateng, hyunjin main gane online dari ponselnya, sekalian abis ngabarin jeno sama haechan kalo dia ada di cafe breaktime. kalo ada haechan, dijamin nancy bakal langsung ngibrit lari.

"hai semua! selamat malam, seperti biasa aku bakal menghibur momen istirahat kalian dengan lagu-lagu hits jaman sekarang. dan hari ini, aku bawain lagunya anne marie, judulnya 2002. yang tau lagunya, nyanyi bareng yuk!"

hyunjin mengernyit. telingannya berasa familiar sama suara itu sekarang, biasanya kalo dia ke kafe break time terus ada yang nyanyi, suara yang terdengar gak begitu membuat hyunjin penasaran. tapi, kali ini beda—hyunjin merasa kenal sama suara itu, terus juga keadaan kafe yang remang-remang, sama posisi hyunjin yang di pojokkan belakanh, makin menghambat kesempatan buat hyunjin tau siapa yang lagi bernyanyi di panggung kecil depan sana.

"ish, kak hyunjin nyari apaan sih?" nancy kesal, hyunjin mengabaikan rengekannya sedari tadi. lagian, hyunjin dengar saja tidak. telinganya udah dipenuhi suara merdu yang sekarang memenuhi seluruh ruangan kafe.

"lo tau gak ini yang nyanyi siapa?"

nancy mempoutkan bibir. makin kesal karena hyunjin tidak juga peduli ke dia, malah menanyakan hal lain. "anak miskin itu loh! seungmin!"

hyunjin kaget untuk beberapa saat. pantas rasanya tidak asing. ternyata itu suara seseorang yang masuk daftar tiga hal yang hyunjin harusnya hindari setelah film horor dan kucing. oh mungkin si nancy juga harus ditambahkan.

to be continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

to be continued

vote dan komen kalo kalian suka <3

°ICE BREAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang