04 :. minuman

779 177 12
                                    

siang itu, kelas seungmin sama chaewon jam kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

siang itu, kelas seungmin sama chaewon jam kosong. dan karena kelas kalo jam kosong suka gak manusiawi ributnya, seungmin pun narik chaewon sama jisung buat diajak ke gazebo samping lapangan aja. lagian, seungmin juga mau bilang soal kejadian kemarin, di mana dia udah dapat nomornya hyunjin, ngajak cowok dingin itu kenalan, tapi berakhir tragis ditinggal sendirian di halte sore-sore mau maghrib.

"sengaja banget narik ke sini, kelasnya kak hyunjin lagi jam olahraga sih, mau ambil kesempatan ya lo?" jisung—walaupun dia bukan anggota klub ice break tapi karena dia sahabat deket bangetnya seungmin dari jaman smp. jadi, dia dikasih tau seungmin. chaewon ngangguk, menyetujui asumsi jisung tadi.

"gak ah! aku aja gak tau kalo kelasnya kak hyunjin lagi jam olahraga," tampik seungmin, jujur. dia ini agen breaker, bukan stalker yang harus cari tau semua tentang seseorang sedetil-detilnya, apalagi sampai harus hapal jadwal kelas hyunjin. kurang kerjaan banget, menurut seungmin.

chaewon sok-sokan percaya aja. terus mendadak ada ide nyampir di otaknya yang biasanya melompong itu. dengan semangat, menjetikkan jari. bikin jisung sama seungmin menatapnya aneh. "ngapain dah?" tanya jisung.

"gue ada ide!" seru chaewon semangat, matanya mengerling jahil ke seungmin yang udah mengernyit tidak paham isi otak chaewon. "kebetulan ada kak hyunjin, abis olahraga. kalau di novel-novel yang gue baca tuh, pasti ngasih minuman. sana lo ke kantin! beli minuman dingin buat kak hyunjin!" chaewon udah dorong-dorong seungmin buat disuruh ke kantin, yang didorong gak gubris sama sekali.

jisung memutar bola mata, malas. "gak mempan. lo pikir aja kenapa kak hyunjin harus mau nerima minuman dari seungmin?"

"ya karena seungmin ngasih lah!"

seungmin berdehem sebentar. dia baru saja kaget karena pas lagi asyik merhatiin hyunjin main basket, yang ditatap malah natap balik dia. auto salting seungmin.

"terus gimana?"

chaewon berdecak, "gak usah dengerin jisung! perhatian-perhatian kecil yang lo beri ke kak hyunjin itu—berharga! udah buruan sana beli!"

"kalo gak diminum kan sayang duitnya, chae," cegah jisung. dia sudah hapal bagaimana hyunjin kalau menolak pemberian para fansnya. kalo gak dibuang yang gak dipeduliin. gitu terus.

seungmin menggaruk pipi. bingung mau gimana. dia sih gak peduli, disuruh ngasih minuman juga bakal dia lakuin, tapi kalo beneran gak diminum—apalagi dibuang sama hyunjin, lebih baik uangnya dia simpan buat beli keperluan lebih penting lainnya.

"kalo gak diminum nanti duitnya gue ganti deh!" chaewon mengalah akhirnya. dia pengen seungmin gerak cepat bikin hyunjin terbiasa dengan peredaran cowok manis itu di sekitarnya, bukan cuma stuck di garis awal saja, tidak jalan-jalan.

seungmin berdiri, mau tidak mau dia harus ke kantin. membelikan minuman isotonik buat hyunjin yang masih asyik main basket bersama kakak kelas dua belas mipa 2 lainnya. untungnya posisi kantin tidak jauh lapangan outdoor. sampai di kantin, tidak menggubris godaan para cowok serta cewek yang menganggap dia manis, seungmin langsung aja beli minuman yang dia mau, terus balik lagi ke lapangan.

"dikasih sekarang?" chaewon sama jisung sampai kaget karena mendadak seungmin sudah berdiri di belakang mereka dengan air muka bingung sekaligus gugup.

"sini kasih ke gue aja, daripada nanti dibuang sama si hyunjin!" jisung udah sigap mau ambil botol minuman isotonik dari genggaman seungmin, tapi tangannya langsung dipukul pakai buku paket biologi sama chaewon.

"udah sana! liat tuh, kak hyunjin udah selesai main basket! buruan!" chaewon menarik tangan seungmin, terus dorong cowok manis itu buat menghampiri hyunjin yang sedang duduk main ponsel di pinggir lapangan.

memantapkan hati, seungmin berjalan pelan-pelan ke arah hyunjin. kedatangannya ke pinggir lapangan disambut seruan riuh dari teman sekelas hyunjin lainnya.

seungmin malu sebenarnya. apalagi pas terang-terangan hyunjin yang sudah tidak fokus sama ponselnya—menatap seungmin tajam. lagi-lagi alisnya menukik, tidak suka.

"ka—kak hyunjin, ini seungmin bawain minuman. lumayan buat balikin ion di tubuh kakak, hehe," ujarnya, menyodorkan minuman tadi ke arah hyunjin yang sudah tepat di depannya.

mata hyunjin menelisik. merasa risih dengan tatapan para teman sekelasnya yang lain. "gak butuh."

seungmin berdecak. bukannya pergi, malah duduk di samping hyunjin, pakai dempet-dempet segala. seluruh pasang mata yang melihat itu udah mandang seungmin takjub, cuma dia yang bisa seberani itu di depan hyunjin.

"pergi."

seungmin geleng-geleng. "gak mau! aku udah beliin minuman buat kakak, harusnya kak hyunjin tuh menghargai dikit kek! diminum dulu, baru aku pergi!" serunya, menolak.

"gue gak minta lo beliin."

seungmin merapatkan bibir. dia tidak menyiapkan jawaban untuk perkataan skak mat hyunjin yang satu itu. menggaruk pipi, lagi, seungmin kembali menyodorkan minuman isotonik ke depan hyunjin.

"ya, tapi kan aku pengen beliin kakak! diminum, ya? sedikit aja, bikin orang lain seneng imbalannya pahala loh, kak hyunjin. emang kak hyunjin gak mau masuk surga gitu?" seungmin berujar panjang lebar.

hyunjin tersenyum miring. "gue gak ada niatan nyenengin lo. pergi." hyunjin berdiri, berjalan menjauh dari seungmin yang cengo dari perkataan hyunjin yang selalu singkat, padat, dan tepat sasaran.

seungmin tidak patah semangat. dia lari kecil, menyamakan langkahnya sama hyunjin yang berjalan dengan langkah lebar-lebar. setelah langkah mereka sama, seungmin menarik tangan hyunjin, membuka telapak tangan cowok itu, dan menaruh botol berisi minuman isotonik untuk hyunjin di sana.

"lo apa—"

"diminum ya! awas aja kalo minum dari minuman lain! aku sumpahin keselek!"

kemudian, seungmin berlari mundur menghadap hyunjin juga menjauh dari cowok itu yang masih diam di tempat. menelan ludahnya dan—

uhuk...

—hyunjin tersedak. tersedak ludahnya sendiri. karena rasanya sangat tidak nyaman, dia juga haus. memperhatikan depan, dia sudah tidak menemukan figur seungmin di sana. hyunjin menimang satu kali lagi sebelum akhirnya membuka tutup botol, meminum isinya.

di sana, di balik tiang besar depan tangga, seungmin tersenyum senang. hyunjin meminum minuman yang dia beri!

 hyunjin meminum minuman yang dia beri!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°ICE BREAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang