03 :. dingin

802 177 34
                                    

dalam hidup seorang kim seungmin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dalam hidup seorang kim seungmin. berbuat nekat tanpa berpikir dulu adalah hal yang super tabu. bahkan, waktu tk saja—kalo mau main ayunan, seungmin selalu memikirkan kemungkinan apa saja yang akan terjadi jika dia bermain ayunan. tapi, sejak mengenal kim chaewon pada semester dua kelas sepuluh.

seungmin jadi agak suka nekat. contohnya, nekat bolos cuma buat jemput day6 di bandara, atau nekat ikut klub ice break padahal dia sudah yakin gak akan bisa mencairkan siapapun, jika dia terpilih jadi seorang breaker.

dan-detik ini, adalah hal kesekian kali di mana seungmin kembali berbuat nekat tanpa melibatkan pikiran. cowok paling manis se-angkatannya itu sedang merentangkan tangan di depan mobil sedan hitam yang hendak keluar parkiran.

klakson sudah dibunyikan beberapa kali, tapi gak ada tanda-tanda seungmin mau berpindah tempat. matanya sudah bertemu dengan netra gelap si pemilik mobil, tubuhnya sudah gemetaran, tapi kenekatannya masih berlanjut.

menghela napas panjang, seungmin berseru, "bentar ya kak! tunggu!" cowok itu berlari kecil ke arah pintu jok depan samping kemudi. membuka pintu mobil. lantas duduk santai, mengabaikan tatapan mematikan si pemilik mobil atau kemungkinan dia tidak akan hidup tenang jika sudah kena caci makian pedas makhluk bernama hwang hyunjin ini.

"hai, kak! kenalan yuk? aku kim seungmin anak kelas xi mipa 2," ujar seungmin menyodorkan tangannya ke hyunjin yang cuma menatapnya sinis sekali. auranya sangat... mengintimidasi.

"keluar."

seungmin nyengir, "aduh, kak. kebetulan aku gak ada yang jemput, boleh nebeng, gak? nanti sebagai gantinya aku kasih nomor telep—oh! ini ponsel kakak ya? aku simpen nomorku di sini ya." cowok manis itu seperti kehilangan rasa takut. mengambil ponsel hyunjin yang tergeletak di dashboard mobil.

hyunjin sudah menggeram kesal. cepat cowok itu menyaut ponselnya dari tangan seungmin, tapi sial, cowok manis itu sudah berhasil menghubungi nomornya lewat ponsel hyunjin.

"keluar!" hyunjin sudah menaikkan nada bicaranya, tapi seungmin malah meraih selt belt dan memakainnya.

dengan senyum lucu, seungmin memandang hyunjin. "udah tak pake nih selt belt nya, ayo pulang!"

Samar, seungmin bisa mendengar suara geraman dari sampingnya. siapa lagi kalo bukan hyunjin yang baru saja memukul stir. rahangnya mengeras, seungmin udah merapal doa—semoga dia bisa pulang dengan selamatan tanpa luka lebam atau lain sebagainya.

"oh ya kakak belum ngenalin diri, namanya siapa?" seungmin pura-pura tidak tau siapa hyunjin, dia harus terus mencari topik supaya ketakutannya meluntur sedikit. "h-y-u-n-j-i-n? oh, halo kak hyunjin!" dan nekat lagi seungmin meraih telapak tangan hyunjin untuk dijabat lembut. yang langsung ditarik kasar sama cowok itu.

"KELUAR GUE BILANG!"

demi kecoa terbang seungmin terlonjak. ekspresinya seperti anak kucing yang sibuk main terus dikagetin sama anjing tetangga yang gonggong. bukannya keluar, sekarang seungmin sudah mulai planning kedua kalo hyunjin ngebentak-bentak. bagaimanapun, cowok manis di sekolah ini—hampir sama kaya cewek.

seungmin akting. dia nunduk, terus nangis. tersedu-sedu membuat hyunjin memegang erat stir mobilnya. merasa geram pada spesies di sampingnya itu.

"kak—kakak kenapa ja—jahat sih? pada—hal seungminnie cuma mau ne—beng," katanya disela tangis sambil masih nunduk.

hyunjin mengerang frustasi. seumur-umur baru kali ini ada cowok manis yang sebegitu beraninya ngusik hidup dia, padahal—rata-rata semua cewek atau cowok manis di sana, dilirikin hyunjin aja langsung lari kebirit-birit.

hyunjin gak tau aja, kalo sebenarnya seungmin juga gitu. malah kalo hyunjin tau, seungmin setiap hyunjin lewat di koridor, cowok itu langsung sembunyi di balik tubuh orang lain—demi gak keliatan sama kak hyunjin katanya.

seungmin yang lagi nangis, meringis saat lengan kanannya dicengkran hyunjin kuat. otomatis cowok manis itu dongak natap hyunjin buat lepasin dia, karena itu sakit. matanya basah, bibirnya terpout, dan pipinya menggembung—menatap hyunjin memelas.

"lepasin kak, sakit," rengeknya.

hyunjin menatap manik seungmin sesaat, setelah itu menghempaskan cengkramanya di lengan seungmin.

"mau lo apa?"

seungmin mengernyit. "seungminnie cuma mau nebeng pulang!" jelas seungmin untuk kesekian kali.

hyunjin mengepalkan tangan. tanpa kata mulai melajukan mobilnya keluar area parkiran dan halaman sekolah. seungmin berseru senang dalam hati.

hyunjin mungkin sekarang masih sangat dingin. suhunya masih tidak bisa disentuh sama sekali. tapi, api kecil di sampingnya ini—akan terus berusaha supaya tidak cepat padam. dan akan supaya bisa menunjukkan sisi hangat dunia kepada hyunjin.

baru juga seungmin ngebatin gitu. mobil hyunjin yang baru keluar area sekolah berhenti tepat di depan halte yang sepi. gak ada siapapun di sana. tanpa kata, hyunjin keluar dari mobil, bikin seungmin kebingungan sendiri. terus tiba-tiba pintu jok depan samping kebuka, ternyata hyunjin. wajahnya datar banget pas dengan paksa ngelepas sabuk pengaman seungmin terus narik cowok manis itu keluar dari mobilnya.

seungmin masih cengo. "loh kak?"

"kak hyunjin!"

ya, seungmin ditinggal sendirian di halte depan sekolah.

to be continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

to be continued.
ada yang mau nganterin dek minnie pulang, gak? kasian ditinggal kak hyunjin hshshs
btw, kalian suka gak sama work ini? rep pendapat kalian dong hehe :)

—cha.

°ICE BREAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang