05 :. pahlawan

730 180 38
                                    

sore itu, seperti biasa seungmin pulang sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sore itu, seperti biasa seungmin pulang sendirian. jalan kaki, karena jarak sekolah sama rumah dia gak begitu jauh, terus uangnya buat naik bus juga lumayan kalo disimpen, jadi cowok manis itu milih jalan kaki aja. walau gak begitu jauh, tapi kerasa juga capeknya.

lewat gang sepi samping sekolah, seungmin kaget saat ada suara ribut dari ujung jalan yang sepi. ada teriakan sama seruan yang sarat sama rasa marah juga, bikin seungmin makin mempercepat langkah buat mengecek ada apa gerangan di sana. padahal, jalanan gang ini selalu sepi.

"aduh, tawuran!" pekiknya reflek. geromobolan anak smk sebelah yang asyik tawuran dengan para pentolan anak sma trisakti, langsung menoleh ke arah seungmin yang berdiri kaku sambil menutup mulut. meruntuk karena tidak bisa menjaga intonasi suaranya.

"la—lanjutin aja, ak—aku cum—ma mau lewat!" buru-buru seungmin berbalik arah dari sana. menghiraukan tatapan bengis anak smk dan tatapan kesal anak smk trisakti yang beberapa terasa familiar di matanya. termasuk salah satu orang yang mengikat dasi di lengan, dengan kancing kemeja dibuka, beserta luka lebam di pipi. seungmin melotot setelah lima detik berbalik, dia sadar siapa orang yang terasa familiar di ingatannya itu.

"kak hyunjin?" seungmin membalik badan, menatap arena tawuran itu lagi. tidak ada yang sadar, seungmin sudah bisa mengendalikan volume suaranya. cowok manis itu mengigit bibir bawah saat mengawasi hyunjin yang bertarung bengis di tengah jalan sempit seperti ini. "astaga, dia ganteng padahal lagi lebam." otak seungmin tidak sinkron.

seungmin terus mengawasi, agar lebih aman, cowok manis itu bersembunyi di balik kardus-kardus bekas samping gedung kosong pinggir jalanan itu. bergerak gelisah dan hampir memekik ketika hyunjin tertonjok atau tersungkur karena tendangan. dia ikut ngilu.

"aku telpon polisi aja kali, ya?" gumamnya. menimang-nimang apa keputusannya itu benar, tapi akan jadi masalah kalo anak smk tau dia yang melapor ke polisi, bisa jadi sasaran dia. seungmin gak mau!

pas seungmin lagi asyik sibuk sama pikiran mau lapor polisi atau gak, tiba-tiba ada yang narik tangannya, terus diseret menjauh dari sana. terseok-seok seungmin menyeimbangkan langkah sama sosok jangkung di depannya itu.

"lelet. buruan!"

seungmin bukannya mempercepat langkah malah jadi membeku pas tau siapa sosok itu. hyunjin.

"mau ke mana lo hah?"

duk...

jidat seungmin terantuk sesuatu yang keras dan bidang. mengelus jidatnya dengan satu tangan yang bebas dari genggaman hyunjin, seungmin baru tau kalo yang barusan dia tabrak itu punggung lebar hyunjin.

langkah cowok itu terhenti karena ada gerombolan anak smk yang mencegat jalan mereka kabur.

"minggir! tawuran udah selesai, kalian masih mau nyerang?" hyunjin menggunakan nada meremehkan di perkataannya. jangan ditanya apa efek perkataan hyunjin, tentu para anak smk yang jumlahnya tiga itu langsung tersulut emosi.

seungmin memandang punggung hyunjin kesal, dia tidak habis pikir, hyunjin ini mau menyuruh anak orang minggir atau menantangnya untuk gelut lagi.

"lo minggir di sana. jangan ke mana-mana." hyunjin mendorong seungmin buat minggir, tapi dorongnya terlalu kuat, seungmin jadi kejengkang ke belakang, nyungsep di semak-semak.

"anjir kak hyunjin, bokongku sakit banget ketusuk ranting," keluhnya.

hyunjin udah mulai baku hantam lagi. mana salah satu dari mereka ada yang bawa balok kayu lagi. seungmin jadi takut.

mengabaikan sakit di pantatnya, seungmin bangkit. was-was kalo saja ada hal bahaya yang siap mengenai hyunjin. dia harus mendapatkan simpati cowok itu buat mendekatinya. kesempatan bagus. meski harus rela menahan sakit sekalipun.

dan kesempatan itu datang. seorang anak smk tadi yang bawa balok kayu, udah mau nyerang hyunjin dari samping saat hyunjin lagi sibuk sama dua lainnya.

seungmin auto jalan mendekat, mendorong tubuh hyunjin dengan segala kekuatan. merelakan kepalanya yang dipukul keras oleh balok kayu.

"seungmin!"

suara hyunjin berteriak. kemudian langkah-langkah heboh lari menjauh dari sana. seungmin merasakan ada aliran di hidungnya. menetes ke tanah kering di bawah, ternyata darah.

hyunjin udah kelimpungan. gak menyangkah cowok manis itu bakal melakukan hal heroik seperti tadi. dia menompang tubuh seungmin yang limbung, dengan darah mimisan keluar dari hidung.

panik. hyunjin langsung menggendong seungmin buat di bawa ke mobilnya yang ada di jalan depan pertokoan.

seungmin sendiri udah ngebatin, pusing banget, sial! harusnya gak usah sok pahlawan. aku juga rugi!

tapi, ada faedahnya juga kok. hyunjin jadi peduli. hehe.

to be continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

to be continued

ada yg nunggu ice break update gak sih hshshs

°ICE BREAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang