Lee Chaeyeon POV
1 bulan berlalu tanpa Sakura dalam hidupku. Dan belum lagi, ayahku sangat marah padaku. Dia hampir tidak bisa menatap mataku sekarang, dia bahkan tidak mengundangku untuk makan malam keluarga akhir pekan lalu. Aku tidak menyalahkannya karena melakukan ini padaku.
Aku orang yang harus disalahkan. Aku telah mengacaukan segalanya. Aku merasa tidak enak karena membuat perusahaan mengalami kerugian besar dan aku tidak tahan berada di sana. Aku mengundurkan diri dari posisiku. Aku berhenti bekerja di perusahaan yang ingin aku ambil alih, perusahaan tempatku memulai karir dan perusahaan yang akan menjadi milikku dalam beberapa tahun mendatang.
Tapi sekarang, tidak lagi.
Aku bosan dengan semuanya.
Aku membeli kafe, kafe tempat Sakura dan aku berkencan pertama kali.
Yeah, bukan restoran yang pertama kali kita temui, tapi kafe tempat yang menyimpan kenangan indahku ku bersama Sakura.
Aku menamainya menjadi "Sakura Cafe".
Ini adalah tempat di mana Sakura dan aku berbagi kenangan yang sama. Aku sangat merindukannya, tetapi aku tidak punya nyali untuk menemuinya lagi.Kadang- kadang, saat aku mabuk aku akan mengeluarkan ponselku, menatap list kontak pada ponselku lalu berpikir apakah ketika aku mabuk, aku harus menghubunginya?
Tetapi setiap kali aku ingin menghubunginya, aku kembali mengingat wajahnya dan nada suaranya pada hari itu.
“Tidak. Aku tidak mencintainya dan dia tidak penting bagiku.”
“Aku tidak ingin melihatnya atau mendengar suaranya lagi.”
“Silakan pergi, Chaeyeon ssi. Aku sudah membuat semuanya nampak jelas.”
Semua kalimat yang di lontarkan Sakura masih membekas di dalam hatiku, membuat hatiku terluka.
Sekarang setiap pagi aku bangun jam 9 dan pergi ke kafe. Aku mulai belajar menjadi seorang barista yang meracik kopi. Aku juga mempekerjakan 2 karyawan untuk membantuku.
Terkadang, Yujin dan Nayeon akan mampir kemari untuk minum kopi.
Aku berusaha membuat diriku sibuk di siang hari dan pada malam hari aku akan pulang ke rumah dan menonton film. Aku sudah berhenti clubbing dan mengurangi minum alkohol..
.
.
“Lee Chaeyeon!”
Nayeon berseru ketika dia berjalan menuju Lee Chaeyeon yang berdiri di belakang meja. Chaeyeon berbalik dan tersenyum ketika dia melihat Nayeon datang.