–o0o–
Seorang gadis berambut hitam itu duduk manis di meja makannya. Fokus pada laptopnya, jari-jari tangannya yang sibuk mengetik,tak lupa ditemani dengan segelas ice lemon tea kesukaannya.
Ia meneguk minumannya,lalu lanjut mengetik kembali. Beberapa data dari perusahaan yang harus ia lengkapi. Ya,dia adalah orang penting,penerus perusahaan d'amalio,karena papa dan mamanya tiada,jadi dialah yang meneruskan semua perusahaan dan rumah sakit yang papa dan mamanya miliki.
"Baaaa!" Seseorang mengagetkannya dari belakang. Ia memejamkan matanya kesal dan seketika berhenti mengetik. Ia berbalik menghadap belakang dan mendapati seorang pria tampan dengan rambut hitam panjang dan senyum kotak yang pria itu miliki.
Wajah jail dan tengil pria itu tampilkan untuk Alvenna
"Lu yak! Bener-bener!" Alvenna memukuli pria itu dengan kesalnya. Bukannya kabur,namun pria itu justru tertawa saat gadis itu memukulinya
"Ahkk udah udah sakit tauk" ucapnya yang membuat Alvenna berhenti melakukan pukulannya
"Bisa gak sih klo Dateng ke rumah orang itu pencet bel,gak langsung Dateng terus ngagetin,dari dulu ga pernah berubah lu yak!"
Ia kembali duduk di kursinya lagi,diikuti pria menyebalkan yang duduk tepat disampingnya."Yeee maaf,oh iya,biasa ya" ia kembali tersenyum tengil,tapi tetap manis,ntah mengapa itu sangat hangat dan manis.
Al meliriknya dengan lirikan tajam,lalu beranjak pergi ke dapur tanpa meninggalkan sepatah katapun. Ia tau peris apa yang pria itu minta,sebuah nasi goreng cornet dengan telur mata sapi di atasnya dan juga tidak lupa dengan susu strawberry dingin yang Al bikin.
"Al jangan pedes-pedes ya!!" Teriaknya dari ruang makan
"Iya bawel!" Jawab Al dengan galak dan berteriak
Dia, Bae Taehyung. Seorang pria dengan alis yang tebal,senyum kotak, jari-jari yang panjang,juga tingkah anehnya yang bak alien, tingkahnya yang selalu manja pada Alvenna,ia juga bisa berubah 180 derajat menjadi sexy.
Taehyung adalah sosok lelaki yang Alvenna sangat cintai,ia bukan seperti hujan, melainkan seperti salju. Ia lembut,ia dingin,ia seperti debu,ia ceria,ia berwarna putih polos,ia membuat Alvenna bahagia,membuatnya merasa tenang dan hangat.
Ia dan Al sudah lama bersama,–bukan,bukan sepasang kekasih. Mereka sahabatan karib,mereka tak terpisahkan. Rumahnya tepat berada di depan rumah Alvenna,maka dari itu ia setuap saat selalu bertamu kerumau Alvenna, sahabatnya sedari balita.
Kenapa? Kenapa tidak berpacaran saja? Bukankah itu akan terlihat sangat lucu?
"Lu itu langit,dan gue hujan,kita gaakan bisa terpisahkan sampai kapanpun itu,karena hujan tanpa langit dan awan itu ga asik dan ga seru,Tuhan udah nyiptain mereka berpasangan,selamanya,tapi bukan untuk saling mencintai seperti pelangi dan hujan" -Al
Itu alasan mereka tidak berhubungan lebih jauh. Lagi pula,mereka sudah seperti sepasang suami istri,seperti kakak dan adik,juga seperti kucing dan tikus.
"Nih!!" Ucapnya sedikit keras sembari memberikan sarapan kesukaan alien itu. Wajah taehyung tampak langsung senang,ia mendapatkan kesukaannya. Senyum kotaknya dan juga mata sipitnya juga tersenyum itu terlihat jelas.
Al kembali dengan kesibukannya bersama laptop kesayangannya. Ia kembali sibuk mengetik.
"Aaaaaaaa pesawat dateng.. buka mulutnya..."
Taehyung menyuapi Alvenna seperti ia menyuapi seorang balita. Tanpa melihat kearah makanan yang taehyung berikan ataupun melihat taehyung,ia langsung membuka mulutnya dan menerima suapan itu dengan mata dan jari yang masih sibuk pada pekerjaannya.
"Hari ini jalan yuk,ada film baru" ajak taehyung dengan suara beratnya yang khas itu.
"Engga ah, kerjaan gue masih banyak banget,mending nonton di rooftop aja kayak biasanya" jawab Al yang masih tetap fokus
"Tapi kali ini yang milih film gue ya,gua mau yang romantis"
"Ck! Lu yak! Bikin emosi orang aja kerjaannya!" Kesal Al karena pasalnya gadis itu tidak menyukai film atau apapun itu yang berkaitan dengan romance,ia lebih suka horor atau thriller,ya dia seperti anak laki-laki.
Al mencubit dan memukuli taehyung yang sedari tadi membuatnya kesal dan emosi. Anehnya bocah satu itu tetap saja tertawa menerima amukan dari sang gadis.
"Permisi.. Al.." terdengar suara seseorang memanggil Alvenna dari pintu belakang di rumahnya. Aksi Al memukuli taehyung pun berhenti dan pergi menemui sang pemilik suara itu.
"Ahh Chanyeol,ya ada apa?" Tanya Al menunjukkan senyumnya yang secara otomatis terpancar begitu saja.
Chanyeol Mematung Dengan senyumannya, memperlihatkan gigi rapi miliknya. Ia Benar-benar terpanah oleh kelembutan dan manisnya sikap juga senyuman dari gadis yang berdiri di depannya.
"Chan?" Panggil Alvenna sambil memegang lengan kekar milik Chanyeol .
"Ahh iya,ini ada satu ruangan di deket tangga,mau aku buka tadinya,tapi ke kunci,mungkin kamu ada kuncinya dan bisa tolong bukain?"
"Ahh ada,tunggu sebentar" ucap Al lalu pergi mencari kunci ruangan tersebut di laci meja sebelah pintu belakang itu.
Tanpa Al sadari, taehyung sudah memperkenalkan dirinya pada Chanyeol
"Penghuni rumah kenangan?" Tanya taehyung pada Chanyeol
"Rumah kenangan?"
"Iya,Al nyebut rumah itu rumah kenangan,btw nama gue taehyung" ujarnya sambil menyodorkan tangan untuk bersalaman
"Ohhh,gue park Chanyeol" ia menjawab salaman dari taehyung.
Al akhirnya menemukan kuncinya,ia memutarkan badannya dan kaget taehyung sudah ada disana.
"Sejak kapan lu disini?" Tanyanya sambil menekuk alisnya
"Sejak dinosaurus punah" ujarnya sambil tersenyum jail
"Bomat. Oh iya,ini kuncinya,ayo aku bukain" Al berjalan menuju rumah kenangan yang diikuti oleh Chanyeol juga taehyung.
•—–o0o–—•
" kita tidak akan memiliki rasa,kita tidak akan menyatu menjadi kekasih,karena saya hujan dan anda angin,hujan hanya untuk bumi "
KAMU SEDANG MEMBACA
-Pluviophile- /pcy
Short Story"hidupku hanya akan ada hujan,salju,dan kamu" -chanyeol Seorang gadis bernama Jeon Alyora Orlin Alvenna poetry,yang hidupnya sangatlah terlengkapi,memiliki banyak perusahaan sukses,dan juga masuk dalam 3 besar orang terkaya di dunia. Mama dan papan...