—o0o—Pukul setengah 2 pagi waktu seoul. Anak-anak manusia itu masih saja meramaikan rooftop kediaman Alvenna. Aroma jagung juga daging yang di panggang menghiasi keramaian mereka. Meja yang sudah cukup berantakan karena gelas juga piring bekas makanan dan minuman yang telah habis ataupun tersisa.
Bukan anak yang polos ataupun sangat baik,mereka juga anak nakal normal yang belum melewati batasan. Tiga botol minuman beralkohol 14% hampir habis diminum oleh para anak-anak itu. Namun ada satu anak manusia yang sama sekali tidak menyentuh minuman beralkohol itu.
"Kamu gak minum?" Tanya al pada kekasihnya yang duduk merangkul disampingnya.
"Engga,kamu aja,aku udah kenyang" ucapnya meyakinkan
"Ahh okay,kamu udah ngantuk? Kamu kedinginan ya? Muka kamu pucet" ucap Al yang mulai khawatir. Chanyeol menggenggam tangan Al yang mengelus pipinya,ia menggeleng tersenyum pada al.
Sedang seorang manusia laki-laki yang bernama taehyung mengambil air mineral di belakang orang-orang tadi,ia memperhatikan dua insan tadi. Ntah mengapa dalam jiwanya terasa tak nyaman,terasa marah,terasa sangat sakit. Ia tidak tau rasa apa ini yang ia alami sekarang,kenapa ini?
Ia kembali duduk di sebelah suho yang sedang tertidur santai sembari memainkan handphonenya. Ia meminum air mineralnya sembari matanya terus menatap kearah Al dan Yeol yang sedang tertawa bahagia.
"lu kenapa?" Tanya jihyo yang tiba-tiba hadir berdiri disebelah taehyung yang sedang duduk
"gapapa,gue sendiri gatau gue kenapa" jelasnya pada jihyo. Seakan mengerti,jihyo melihat kearah Al dan Yeol lalu tersenyum tengil pada taehyung
"Suatu saat nanti,lu bakal ngerti sendiri" ucap jihyo yang di herankan oleh taehyung
Malam semakin Larut dan dingin,para anak manusia itu sudah mulai mengantuk.
"Guys, tidur yuk" ucap Irene. Semuanya pun langsung turun dan masuk ke kamar,mereka tidur di rumah Alvenna kali ini,ya sudah biasa.
Alvenna mengantarkan Chanyeol pulang ke rumahnya,dibelakang.
"Kamu pucet banget,kamu juga panas lho, periksa aja yuk" ucap Al khawatir sambil memegang wajah Chanyeol
"Udah, gapapa,kamu istirahat gih,aku juga istirahat" perintah Chanyeol sembari mengelus puncak kepala Alvenna
"Okay,aku balik ya,kamu istirahat,bye" ucapnya mencium pipi Chanyeol lalu pergi pulang. Chanyeol masih terus melihat Alvenna sampai Al masuk ke rumahnya,setelah itu ia pun pergi ke kamarnya.
Chanyeol keluar ke balkon kamarnya,ia duduk di bangkunya.
"Tuhan ku mohon.... jangan sekarang,aku ingin mencintainya lebih lama,aku ingin menjaganya lebih lama,aku ingin membuatnya bahagia dahulu,kumohon..." Ucap Chanyeol menghadap langit berbintang malam ituIa kembali masuk ke kamarnya,menutup pintu kaca balkonnya. Ia mengambil obat di laci meja riasnya. Obat yang jumlahnya tidak sedikit. Obat yang sangat ia benci. Obat yang sangat pait dan tidak enak.
Ia mengambil 8 biji obat sialan itu. Ia minum satu persatu dengan segelas air mineral yang sudah bibi sediakan dimeja. Menelan dengan wajah yang sangat tidak enak. ia ke kasurnya,memainkan handphonenya.
"Cantik.." ucapnya sambil tersenyum sangat manis karena melihat foto Alvenna yang ia jadikan lookscreen dan homescreen handphonenya. Wajah Al yang polos tanpa make up dan senyum manis Alvenna selalu menghiasi handphone Chanyeol.
Tak lama,ia pun meletakkan handphonenya lalu tidur.
•—–o0o–—•
" lalu sepi,lalu sunyi,lalu rindu datang.. waktu kembali berlalu tanpa tau apakah esok masih ada temu antara kita "
KAMU SEDANG MEMBACA
-Pluviophile- /pcy
Krótkie Opowiadania"hidupku hanya akan ada hujan,salju,dan kamu" -chanyeol Seorang gadis bernama Jeon Alyora Orlin Alvenna poetry,yang hidupnya sangatlah terlengkapi,memiliki banyak perusahaan sukses,dan juga masuk dalam 3 besar orang terkaya di dunia. Mama dan papan...