6. Now,and forever

1 0 0
                                    


—o0o—

Matahari senja yang memantulkan cahaya hingga menembus gorden putih tipis kamar Al. Seorang gadis cantik yang terlihat sedang tertidur pulas itu masih belum juga bangun. Badannya terselimuti rapi oleh selimut biru laut kesayangannya.

Tak lama,ia merasakan hangat di tubuhnya,wajahnya terkena cahaya terang mentari sore. Perlahan matanya terbuka, memperlihatkan keindahan bola mata coklat khas miliknya. Ia mengusap matanya, lalu duduk di kasur.

Wajah polos nan lugu miliknya terpampang sangat jelas. Al terlihat sangat sangat cantik jika ia terbangun dari tidurnya. Ia melihat kearah samping kanannya,terlihat sosok pria tampan nan manis yang masih tertidur pulas. Al mengusap lembut wajah prianya tersebut,senyum manisnya terpancar saat melihat pria tersebut.

Al mencium kening prianya tersebut,mengelus kembali wajah polos pria tersebut. Al beranjak dari kasurnya. Ia berjalan menuju balkon kamarnya,tempat yang paling ia suka. Duduk di ayunan putih kesayangannya. Ia melihat senja diujung sana,dengan warna jingga orange kesukaannya.

Ia berdiri, menempelkan tangannya ke pagar pembatas balkonnya. Tiba-tiba sebuah tangan melingkar begitu saja di pinggangnya, membuatnya sedikit terkejut.

"Kamu udah enakkan?" Tanya nya pada seorang pria yang memeluknya dari belakang.

"Udah" jawabnya. Al kembali tersenyum mendengar jawaban itu.

Lalu tiba-tiba air turun dari langit,ya,hujan. Gerimis mulai membasahi area rumput halaman belakang rumah Alvenna dan sekaligus area depan rumah Chanyeol. Aku menjulurkan tangannya agar ia bisa merasakan air tersebut.

Kini kedua lesung pipinya terlihat jelas karena senyuman manis darinya. Perasaannya sangat bahagia,jiwanya menjadi jauh lebih tenang.

"Hujan!" Ucapnya dengan sangat gembira

"Al..." Panggil Chanyeol sambil membalikkan tubuh Alvenna menjadi menghadap dirinya.
Al masih tersenyum sembari menatap pria yang tepat berada di depannya.

"Hujan dan senja kali ini akan jadi saksi bisu kita,cukup 5 hari kamu berhasil bikin aku jatuh hati sedalam-dalamnya sama kamu,kamu beda dari yang lain,kamu bisa bikin aku nyaman dan tenang,kamu selalu berhasil bikin aku hangat,Al... Aku cinta kamu, seperti aku cinta hujan" ucapnya dengan serius

"Kamu, laki-laki setelah papa yang benar-benar aku cinta,kamu sama seperti hujan,selalu bikin aku tenang dan nyaman,selalu bikin aku jatuh cinta,kita bakalan terus bersama, sekarang,dan selamanya" ucap Al dengan senyumnya.

Hujan dan senja menjadi saksi,bersatunya dua insan yang sama-sama mencintai hujan. Dalam hatinya,ia berdoa agar Tuhan terus membiarkan mereka bersama selamanya.

"Hey!" Teriak taehyung dari dalam kamar Al. Sepasang kekasih itu menengok kearah taehyung. Cekrek....

Taehyung mengambil foto sepasang kekasih itu menggunakan polaroid nya yang berwarna hijau.

"Yayy akhirnya cewe nakal satu ini dapet pasangan" ucap taehyung yang merangkul Chanyeol.

"Idih mana ada gue nakal,gue anak baik-baik"

"Heh! Gue lebih tau lu yak" ucap taehyung.

Mereka bertiga turun kebawah untuk sekedar bersantai. Taehyung dan Chanyeol yang mulai bermain game bersama. Dan Alvenna sibuk dengan dapurnya. Ntah apa yang ia masak kali ini,tapi ia benar-benar serius.

"Masak apa Al.." suara wanita tua yang berada disampingnya Alvenna kini.

"Masak makanan kesukaan oma" jawabnya dengan senyum namun tangannya masih sibuk meracik bumbu makanannya.

"Oma bantu ya sayang" ucap oma yang hendak mengambil bumbu-bumbu makanan.

Terdengar jelas sorak taehyung dan juga Chanyeol yang sangat seru bermain game. Mereka terlihat begitu dekat,seperti seorang kakak beradik. Teriakan mereka terdengar jelas dari dapur,padahal jarak antara dapur dan ruang keluarga lumayan jauh.

30 menit berlalu,bel rumah terdengar. Seseorang menunggu untuk dibukakan pintu rumah tersebut. Al mencuci tangannya, lalu pergi untuk membukakan pintu.

"hai..." Ucap dan lambaian dari seorang pria tampan nan manis karena kedua lesung pipinya terlihat. Alvenna melambaikan tangannya pada pria tersebut,senyumnya muncul kini...

Ia mempersilakan pria tersebut untuk masuk kerumahnya. Pria yang pertama kali membuatnya jatuh cinta pada salju. Ia sama dan taehyung sama, taehyung membuatnya jatuh cinta pada hujan, sedangkan ia membuat Al jatuh cinta pada salju.

"Sendiri? Yang lain mana" tanya Alvenna yang senantiasa berjalan di depan pria tersebut.

"Lu hitung sampai 3,ntar pasti bel rumah lu bunyi" ucapnya dan Al hanya bisa menekuk wajahnya heran

1..2..3.. Ting...

Betul saja apa yang pria tersebut katakan,bel rumah Alvenna kembari berbunyi dan ia kini berbalik badan untuk membuka pintu tersebut.

"HAIIII B*TCH" ucap manusia-manusia menyebalkan yang selalu membuat Alvenna kesal setengah mati.

Al memutarkan bola matanya dengan wajah kesalnya. Tanpa izin ataupun aba-aba dari sang pemilik rumah,para manusia tersebut masuk begitu saja dengan ramainya. Al menutup pintunya kembali,lalu mengikuti para manusia itu.

"Tae taekkkk!!!" Teriak para manusia tadi. Taehyung sontak berlari kearah mereka dan memeluk mereka semua.

"Ishh bisa gak sih lu pada diem gitu ha? Ini kan rum–"  
"Rumah kamu rumah mereka juga kan" ucap oma yang tiba-tiba memotong Omelan Alvenna. Ya,Oma mencintai anak manusia itu,oma adalah nenek untuk semuanya,bahkan ibu bagi semua.

Para manusia tadi pun duduk berkumpul di ruang keluarga,bersama taehyung dan juga Chanyeol. Semuanya bersalaman bak sahabat lama dengan Chanyeol. ya.. memang sudah beberapa hari yang lalu para anak manusia itu dekat dengan Chanyeol,karena Alvenna selalu mengajak Chanyeol saat ia berkumpul dengan para manusia tadi.

Alvenna mengambilkan beberapa cemilan juga minuman untuk orang-orang yang berada di ruang keluarga,dibantu oleh bibi.

"Widihhhhhhh tumben lu ngambilin kita cemilan" ucap Jackson menggoda yang hanya dibalas senyum kecut oleh Alvenna.

•—–o0o–—•

" kekasihku? Hujan menjadi saksi kita bahwa kini aku berhak membuatmu bahagia "

-Pluviophile- /pcyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang