8. Sick

0 0 0
                                    



•--o0o--•


Seorang gadis yang sedang membereskan kasurnya dengan sangat teliti. Ia Melipat selimut tebal berwarna biru miliknya yang dikupas berantakan itu. Selesai membereskan kasurnya,ia ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Ia menggunakan pakaian rumah berwarna coklat muda bergaris putih. Ia turun dari kamarnya dan langsung menuju dapur untuk membuat matcha latte hangat favoritnya. Menuangkan air hangat ke gelas putih bergambar paus biru yang mama nya belikan dulu.

Ia membuatnya dengan sangat teliti dan hati-hati. Menuangkan gula satu setengah sendok agar tidak terlalu manis. Mengaduknya dengan sedikit cepat agar larut. Setelah jadi,ia membuat vanilla latte hangat kesukaan Chanyeol. Membuatnya dengan cinta juga rasa bahagia.

Setelah selesai,ia pun pergi menuju rumah Chanyeol. Ia berjalan sembari tersenyum membawa dua gelas minuman hangat yang ia buat. Ia sampai di rumah Chanyeol dan langsung masuk ke rumahnya.

"Pagi bi!!!" Ucapnya tersenyum pada bibi yang sedang membereskan ruang belakang.

Ia meneruskan langkahnya menuju kamar kekasihnya. Sudah pukul 7 ini,tidak seperti biasanya ia belum bangun. Semakin dekat dari kamar Chanyeol. Sampai di depan pintu kamar kekasihnya,ia langsung membuka pintu yang tidak terkunci.

Masuk lalu meletakkan kedua minuman hangat itu di meja bawah tv kamar Chanyeol. Terlihat Chanyeol yang tubuhnya terselimuti selimut tebal,sangat pulas namun wajahnya pucat. Al mendekat ke Chanyeol

"Yeol,bangun..aku bawain minuman hangat kesukaan kamu" ucapnya membangunkan Chanyeol. Ia menggerak-gerakkan tubuh Chanyeol agar ia bangun,namun nihil, Chanyeol tak juga bangun

Al Memegang pipi Chanyeol,panas. Ia mengangkat lengan panjang milik Chanyeol,terlihat lengan Chanyeol menimbulkan bintik merah juga beberapa memar.

Al mulai khawatir akan keadaan Chanyeol. Ia membangunkan Chanyeol terus menerus,sampai akhirnya ia pun turun untuk memanggil bibi. Keduanya buru-buru untuk ke kamar Chanyeol

"Bi semalem dia makan apa?" Tanya Al khawatir

"Tuan langsung tidur non" ucap bibi. Al pun menelfon anak-anak di rumahnya untuk datang ke kamar Chanyeol. Tak lama,semuanya pun sudah berkumpul di kamar Chanyeol. Taehyung dan bambam langsung mengangkat Chanyeol menuju mobil.

Al memangku Chanyeol di bagian kursi belakang mobil. Dengan panik ia mengelus terus wajah Chanyeol dan menggenggam tangannya. Kai yang terus fokus menyetir mobil Al menuju rumah sakit.

Tak lama,mereka pun sampai di rumah sakit. Para suster yang siaga di depan pun langsung membawa Chanyeol ke ruang tindakan. Suster menyuruh Al dan yang lain menunggu di luar ruangan. Al yang dibanjiri air mata pun ditenangkan oleh para sahabat-sahabatnya.

"Dia kenapa..." Rintih Al di pelukan irene.

"Dia gapapa Al, tenang okay" ucap jihyo yang mengelus punggung Al.

30 menit berlalu,dokter pun keluar dari ruangan.
"Wakil yang tertua,silahkan ikut keruangan saya" ucap dokter. Suho pun mengikuti dokter ke ruangannya.

Sampai di ruangan dokter,dokter menyuruh Suho untuk duduk. Dokter mengambil sebuah surat dari saku jas panjang putihnya. Ia menghela napas beratnya.

"Tuan park Chanyeol martel,sudah memiliki kanker darah stadium 3,ini sudah semakin parah,jika terlalu parah maka ia akan naik ke stadium 4,level paling bahaya bagi leukemia. Obatnya sudah saya tambah dosisnya,dan harus control seminggu sekali disini,jaga terus dia dengan baik,karena ini sudah sangat parah,dan... umur pasien tidak akan lama,paling lama pun hanya 11 bulan,saya akan terus memantau keadaannya"

Suho terdiam,ia benar-benar terdiam mendengar penjelasan dokter. Mata berkaca-kaca,hatinya retak.
"Terimakasih dok,akan saya sampaikan ke yang lain" ucapnya lalu pergi keluar ruangan dokter. Jalannya sangat lemas, tatapannya kosong,jiwanya seakan hilang.

Sampai di depan ruangan Chanyeol. Ia melihat para sahabatnya masih terdiam duduk.
Al langsung berlari kearahnya
"Gimana? Chanyeol gapapa kan?" Tanya nya langsung

Suho memberikan surat yang tadi dokter beri.
Al dan yang lain membaca,tangis Al semakin deras. Ia langsung masuk ke ruangan Chanyeol.

Ia mengelus pucuk rambut Chanyeol. Hatinya berkata ia tidak ingin kehilangan seseorang yang sekarang berada di hadapannya,ia ingin bahagia berdua bersamanya.

"Yeol,tenang,aku disini,selalu, selamanya,aku yang bakal terus nemenin kamu,aku janji yeol" ucapnya di telinga Chanyeol yang masih saja tertidur.

"Yeol,kita semua disini bakalan terus sama lu,bakalan jaga lu" ucap suga

•--o0o--•

" tenang bumi,hujanmu masih akan terus menemanimu sampai kapan pun itu,masih akan terus menjagamu "

-Pluviophile- /pcyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang