44

629 52 11
                                    


"Eungghhhh........"

Bibir panas menempel satu sama lain...

Membiarkan ludah saling tertukar..

Satu persatu kain yang awalnya menempel pada kulit mereka sudah entah berserakan dimana.

Tubuh putih mulus itu kini telah berada dalam gendongan tubuh kekar berurat..

Menempel di tembok sebuah apartemen mewah..

Saling melekat....

Saling menggesek....

"Aaaahhhhh......."

Nikmatnya tidak bisa hanya di bayangkan saja..

Lidahnya membasahi setiap lekuk leher mulus itu..

Menyesap membuat tanda kepemilikan..

Mata sudah tidak mampu terbuka...

Menikmati setiap rasa yang tidak mampu di gambarkan..

Batang coklat di bawah tubuhnya sudah sangat keras..

Menyundul ke bagian bawah tubuh orang yang sedang di gendongnya..

Seakan tau tempat berlabuh..

Ingin segera menyembunyikan dirinya di dalam goa kenikmatan..

"Masukkan Ben.... Aku sudah tidak tahan... aahhhhh....."

"Uuuuhhhhh......."

Tidak perlu menunggu permintaan kedua...

Si tumpul yang keras itu sudah melesak masuk ke dalam tubuhnya...

"Oouuuugghhhhh......"

Gerakkan pinggul menbuatnya semakin nikmat...

Entah berapa kali suara desahan dan erangan itu memenuhi seluruh ruangan..

Sama-sama tidak peduli...

hanya ingin menikmati cinta yang tumbuh semakin dalam...






Ketika matahari menyapa pagi...

berusaha membuka mata-mata yang masih menyelesaikan petualangan mimpinya...

Dua tubuh tertutup selimut yang sama...

Saling mendekap seperti sedang tertempel lem perekat

Tidak terpengaruh dengan sapaan sinar mentari yang sedari tadi menyelinap lewat cela-cela tirai di dalam kamar..

Salah satu mulai menggeliat menyadari saat matanya mulai memanas oleh terjangan sang pembawa cahaya..

Mengamati sekeliling menyadari perbuatannya tadi malam telah membuat sebagian isi kamarnya berubah...

Baju yang berserakan di lantai...

Meja yang tidak lagi rapi karena barang-barang di atasnya tidak tertata bahkan beberapa buku yang tadinya rapi di atas meja kini jatuh juga di lantai..

Dan..... Beberapa barang lain juga berserakan...

Sepertinya tadi malam dia tidak menyadari kalau ulahnya menimbulkan gempa dadakan....

Tapi sang pembuat ulah malah tersenyum mengingat kembali bagaimana tadi malam dia bisa melakukan hal seperti itu...

Kemudian matanya menangkap sesosok lain di sampingnya..

Rekan pembuat ulah nya tadi malam...

Masih terlihat kelelahan sedang mengarungi mimpinya.

Tee mendekati tubuh itu...

KHWAMRAK  ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang