TERLIHAT seorang pria masih asik bergelung di balik selimutnya, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 06.20. Sedangkan gadis yang berdiri di samping tempat tidur itu menggeleng kan kepalanya heran.
Pria satu ini memang susah sekali untuk diajak bangun pagi!
Dengan menggerutu sebal, gadis itu menarik rambut pria tersebut, membuat pria yang sedang asik berkelana di alam mimpi itu sontak terjengit kaget sembari berseru kesakitan.
"ADUUHHH...WOI LEPAS WOI! SAKIT NIH KEPALA GUE!" Seru pria itu sembari berusaha melepaskan tangan yang sedang menjambak rambutnya.
Sedangkan gadis itu tidak memedulikan rintihan pria itu.
Biarin aja! Suruh siapa susah dibangunin! Udah tau waktunya sekolah!
"Mamam tuh sakit! Gak liat apa sekarang udah jam berapa hah?!" Sewot gadis dengan seragam nya yang sudah rapih, ralat mungkin tidak rapih. Bajunya saja ketat sekali! Pas sekali dengan tubuh bodygoals nya.
"Ehh? aduhh..sayang lepas dong, rambut aku nanti botak gimana," Ucap nya ketika tahu siapa yang sudah berani menjambak nya pagi-pagi seperti ini. Ternyata kekasihnya!
"Bodo amat! mau botak kek! mau gundul kek! Terserah! Sekarang, cepet bangun! Terus mandi! Buru sana! Nanti kita telat!" Serunya dengan kesal, lalu mendorong pria itu hingga ke dalam kamar mandi.
Pria yang di dorong itu hanya menguap malas sembari menggaruk kepala nya, lalu bergumam sebagai respon.
10 menit berlalu, acara mandi bebek pun selesai, pria itu keluar dengan seragam yang sudah melekat di tubuh atletisnya.
Ia melirik gadis yang kini tengah duduk asik di sofa yang ada di dalam kamarnya sembari memainkan ponsel nya.
"By" Sapa pria itu.
Gadis itu mendongakkan pandangannya, lalu berjalan menghampiri pria yang kini tengah berdiri sambil mengusap rambutnya yang basah.
Gadis itu mengambil alih handuk yang dipakai pria itu, lalu mengusap pelan kepala pria tersebut.
"Kamu malem pasti begadang lagi kan?" Tanya gadis itu sambil terus menggosokkan handuk di kepala pria itu.
Pria itu menatap lembut gadis di hadapannya, lalu melingkarkan tangannya di pinggang gadis itu.
Pria itu tersenyum, lalu berujar. "Papah ngajak aku main PS, yaudah aku nurut aja,""Sampe jam berapa?" Tanyanya sembari menaruh handuk itu di gantungan dekat kamar mandi, lalu mengambil sisir untuk menyisir pria tersebut.
Sebelum menjawab, pria itu menundukkan sedikit tubuhnya, agar gadisnya ini lebih mudah menyisir rambutnya.
Ia menatap gemas pada gadis di hadapannya.
Cup
"1? Maybe, soalnya aku ketiduran di sofa, terus sekitar jam 3 an aku baru pindah ke kamar," Jelasnya setelah berhasil mengecup pipi gadisnya.
Aishh mengapa gadisnya ini sangat menggemaskan?
Gadis itu berdecak. "Masih pagi udah main nyosor aja!"
Pria itu hanya terkekeh sebagai jawaban. Lalu mulai menegakkan kembali tubuhnya saat gadisnya sudah selesai menyisir rambutnya.
"Yuk berangkat!" Ujar pria itu sembari memakai ransel nya lalu merangkul gadisnya.
Saat sudah berada di bawah, mereka melihat sepasang pasutri sedang menyantap makanan nya.
"Morning Mih, Pih" Sapa mereka berdua kepada pasutri itu.
Wanita paruh baya itu tersenyum. "Morning juga sayang, ayo sini duduk, kita sarapan bareng,"
"Iya ayo sini makan dulu," Ujar Pria paruh baya itu.
"Gak deh Pih, kita udah telat, nanti kita makan di kantin aja, yaudah Mih, Pih, kita pamit dulu ya," Tutur pria itu.
"Eh iya Mih, Pih, nanti kita sarapan di kantin aja, yaudah kita berangkat dulu."
"Iya sayang, hati-hati di jalan yah,"
"Siyaaapp."
Mereka berdua pun bergegas pergi keluar dari rumah mewah tersebut untuk menuju ke sekolah.
Haii semua:) Ini cerita hasil colab aku sama liyensi02, ada sebab sih aku nulis cerita ini, karena aku lagi dalam masa percobaan untuuuukkk.......
Kepoyaa🤣( apasi lu Thor garing!)
;)
Yaudalah intinya, semoga kalian suka dan jangan lupa tinggalin jejak ya, promosiiin juga ke temen-temen kalian ya, karena jujur, buat cerita ini aku butuh banget Voment dari kalian:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Comfortable
Teen Fiction"Devan! Kamu gila ya? Kamu mau ngapain? Ini di sekolah kalo kamu lupa!" "Cuma mau nyium elahh..." "Sini aku tampol dulu muka kamu, baru bisa nyium." Aletta mengernyit bingung saat Devan menghadapkan wajahnya kearah Aletta. Sontak hal itu membuatny...