Chapter 2

1.9K 147 3
                                    

Lapangan In Door Basket SMA NUSA BANGSA.

Disini lah ia berada, duduk di antara ratusan penonton yang sedang berteriak heboh menyebutkan nama sekolah mereka dan juga nama pemain idola mereka.

Duduk di barisan tribun ke tiga menjadi salah satu pilihannya, ia bergabung dengan teman nya yang lain, tidak dengan sahabatnya--Cassie, karena gadis itu sudah pulang dari tadi, katanya ingin kencan dengan My Baby Unceh nya.

Sambil menyemil makanan nya, ia terus memperhatikan seorang pria yang kini tengah bermain basket dengan lihai.

"Al, kenapa diem aja? lo gak teriak-teriak buat semangatin cowok lo?" Tanya Tasya--teman sekelas Aletta.

"Nyemangatin kok, lewat doa," Ujarnya sembari meminum jus nya.

"Lo gak panas gitu atau cemburu, denger cewek-cewek pada neriakin nama cowok lo? Secara dia Kapten Basket dan...cowok lo yang paling mantep hehe,"

"Lagi males gue buat teriak-teriak," Ucapnya sembari matanya terus mengikuti kemana arah Devan.

Tidak bisa di pungkiri, kekasihnya yang sedang main basket ini sangat tampan, apalagi dengan keringat yang mengalir di tubuh atletisnya, membuat dirinya terpesona.

"DEVAAANN ASTAGAAA LO GANTENG BANGETT."

"ANJIRRR PARAH LO DEVAN BIKIN GUE MAU NYIUM LO."

"DEVAAAN I LOVE YOU."

Aletta mendelik geram pada ciwi-ciwi alayers yang semangat meneriaki nama pacarnya itu. Kalau udah begini Aletta gak bisa tinggal diem, semua orang harus tau kalo Devano Megantara cuma milik Cassandraletta Keylova! Ingat itu!

Ia pun menarik nafasnya lalu berseru. "DEVAANN SAYANG! SEMANGAT TERUUS AYOO! AKU CINTA KAMU!"

Sontak hal itu membuat beberapa perempuan penggemar Devan mendelik sinis pada Aletta yang di balas dengan pelototan ala Aletta.

Sedangkan pria yang mendengar teriakan itu menoleh ke asal sumber suara, karena suara nya yang sangat familiar dan suara yang ia sukai itu berhasil mengalihkan perhatiannya.

Ia tersenyum ketika melihat gadisnya---Aletta-- tengah tersenyum manis sembari memberinya ciuman jarak jauh membuat pria itu terkekeh lalu membalasnya dengan kedipan sebelah mata.

Sontak hal itu membuat banyak para gadis bersorak ge'er, karena mereka pikir Devan memberinya kedipan mata pada mereka, padahal itu khusus untuk gadisnya.Aletta

Aletta yang melihat itu bersemu geli.
Anjir lo pacar biadab, gue kurungin Lo di kamar gue!

******

"Abis ini kamu langsung pulang atau kumpul sama yang lain dulu?" Ujar Aletta sembari mengelap keringat Devan.

Pertandingan telah selesai beberapa menit yang lalu, dan pemenang nya adalah sekolah mereka. Jangan ditanya lagi, karena ada Devan si Kapten Basket jagonya!

Dengan posisi berhadapan, Devan menyelipkan anak rambut Aletta.

"Mau langsung pulang aja, kasian, kamu pasti capek nungguin aku selesai tanding," Ujar Devan seraya memandang lekat gadis di hadapannya.

"Yaudah, badan aku juga udah lengket banget, mau cepet-cepet mandi," Ucap Aletta sambil menaruh handuk kecil--- bekas mengelap keringat Devan--- ke dalam ransel pria itu.

"Sebenernya yang tanding itu siapa ya? Kok kamu yang capek sama lengket-lengket gitu?"

Aletta hanay menyengir sebagai respon membuat Devan gemas lalu mengacak pucuk kepala gadis itu.

ComfortableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang