Chapter 8

1K 65 5
                                    

Aletta memegangi perutnya yang terasa sangat sakit, efek datang bulan membuatnya tersiksa.

Ya benar! setelah pulang dari Mall tadi, Aletta langsung kedatangan tamu itu. Untung gak bocor di jalan.pikirnya.

Berguling kesana kemari, ia meringis sakit, dia selalu seperti ini, efek hari pertama itu sangat menyakitkan sampai terkadang ia menangis.

Tangannya meraih benda pipih di samping bantal nya, lalu mendial kontak seseorang.

Sambungan terhubung.

"Hallo"

"Devan, kamu dimana?"

"Aku lagi di luar, kenapa?"

"Bisa ke rumah aku gak? perut aku sakit"

Aletta terus berguling kesana kemari untuk menahan perihnya, walaupun ia tahu itu tidak akan memberi efek apapun.

"Oke, wait 10 minute baby"

Tut.

Sambungan terputus, Aletta melempar ponselnya di kasurnya, lalu meremas perutnya yang semakin bertambah sakit.

Jadi cewek itu ribet! harus selalu nahan sakit. Ntah sakit hati atau sakit haid, huhuhu

10 menit berlalu, Devan menepati janjinya untuk datang tepat waktu, ia langsung masuk ke kamar Aletta, karena memang sudah terbiasa.

Rupanya pria itu tidak datang dengan tangan kosong, buktinya ia menenteng kantung kresek berlogo Indomaret.

Devan menghampiri Aletta, lalu duduk di tepi kasur itu. "Kamu beneran dateng bulan ya?"

"UDAH TAU NANYA!"

Bentakan itu membuat Devan tersentak. Huft, mulai sekarang ia harus jaga mental untuk menghadapi singa betina ini.

"Aku bawain kamu kiranti sama cemilan, nih kamu minum dulu kiranti nya biar gak sakit lagi," ujarnya lembut sambil mengelus surai gadisnya.

Aletta langsung beringsut duduk sambil merintih, lalu Devan memberikan jamu itu kepada Aletta yang dengan cepat Aletta meneguknya.

Lumayan. Setelah di berikan minuman itu, perut Aletta sudah mendingan, walaupun sakitnya masih terasa, namun itu cukup untuk membuatnya mendingan.

"Masih sakit?" tanya Devan.

Aletta hanya mengangguk kecil.

Devan menarik tangan Aletta lalu membawanya duduk di pangkuannya.

Devan menarik tangan Aletta lalu membawanya duduk di pangkuannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Menempelkan kening nya, lalu Devan tersenyum. "Kok cantik sih?"

Aletta tersenyum malu, saat Devan menatapnya dengan intens apalagi jarak mereka sedekat ini.

Semenit kemudian ia berpikir, lalu melotot galak pada kekasihnya. "EMANGNYA DULU AKU GAK CANTIK?!!"

Devan terlonjak kaget saat Aletta berteriak tepat di hadapannya, pria itu memundurkan kepalanya sambil menghela nafas, pelan ajaya ngomongnya, dia lagi PMS.

ComfortableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang