Chapter 4

1.4K 105 0
                                    

Ketiga gadis dengan seragam ketat, kini tengah asik berbincang-bincang sambil menyantap makanannya.

"Gue gak nyangka Al, hubungan lo sama Devan bisa sampe sejauh ini, gue jadi iri," ujar Angel sembari meminum jus alpukat nya.

Bukannya tidak suka, ia hanya bingung saja, biasa Aletta itu suka gonta-ganti pacar, paling lama pacaran itu cuma seminggu, paling sebentar itu 3 jam habis itu putus.

"Lo aja gak nyangka apalagi gue, ya mungkin Devan orang yang tepat buat gue," jelas Aletta.

"Dasar jomblo! makanya cari pasangan dong," celetuk Cassie dengan nada mengejek Angel.

Angel mendelik sinis. "Dasar udik! emang situ gak jomblo? tolong ngaca dulu ya sebelum menghina," cibirnya.

"Eh sorry aja ya, gue mah udah punya My Baby Unceh!" ujarnya dengan sombong.

"Selalu di tolak aja ngakunya punya doi," ujar Aletta dengan sadis.

Cassie melotot sebal pada teman satunya itu. "Maaf mba nya, kalo ngomong di filter dulu dong, yang mba omongin orangnya ada disini loh."

Angel tertawa mengejek. "Nah itu! belum jadian aja udah ngaku-ngaku, gak nyadar diri apa, kalo lo deketin tuh do'i selalu ngejauh."

Sumpah demi apapun, Cassie ingin sekali mencebur kan mereka ke got belakang sekolah.

Kata-kata nya itu loh.. nyeessss banget di hati.

"Sabar Cassie sabar.. orang sabar di sayang do'i," ujarnya sembari mengelus dada dengan muka menyedihkan.

"Cari yang pasti aja dong Cass, cowok mah banyak!" kata Aletta.

"Nah tu! Itu alasan kenapa sampe sekarang gue jomblo! Karena gue mau macarin banyak cowok dulu!" ucap Angel diakhiri tawanya.

"Tau ah! Kalian ini bukan nya bantuin gue buat dapetin My Baby Unceh, atau nyemangatin gitu? eh inimah malah nistain mulu," rengutnya sebal.

"Hahah yaudah gue dukung lo Cass, semoga lo sama My baby uceh-unceh lo itu jadian," ucap Aletta

Cassie yang mendengar itupun tersenyum sumringah, namun perkataan Aletta selanjutnya membuat Cassie ingin melempar Aletta ke jurang.

"Tapi kayak nya itu In your dream ahhahah."

*****


Sekumpulan pria berseragam urakan itu tengah berkumpul di halaman belakang sekolah tempat biasa mereka nongkrong.

Ada yang sedang bersenda gurau, ada yang sedang merokok, ada juga yang sedang tidur pulas dan lain-lain.

Tak terkecuali pria dengan seragam yang sudah acak-acakan dengan ciri khas kalung benang hitam di lehernya itu tengah merokok sambil menopang sebelah kakinya dan bersandar di kursi.

Ya Devan Megantara, Disni lah dirinya berada, berkumpul dengan para teman-teman nya.

"Anjir, ini badan seksoy bingit," ucap Arga salah satu teman Devan, dengan pandangan yang mengarah pada ponselnya.

Sebagian cowok penggila wanita pun sontak ikut mengerubungi Arga guna melihat foto perempuan tersebut.

"Wah ini sih lebih dari seksoy bro!"

"Gila nggak tuh! body nya udah kayak gitar Spanyol aja!"

"Beuhh... Ini sih tipe gue banget!"

ComfortableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang