7[LMG]»Eomma?

236 48 0
                                    

VOTENYA MANA NIH?!

🍁🍁🍁

Hari sudah semakin gelap, bulan telah menggantikan matahari dan diiringi dengan kelipan bintang bintang dilangit pada malam hari ini.

Yerin, gadis itu perlahan lahan mulai membuka matanya dan setelah berhasil ia langsung menetralkan penglihatannya, ia mulai meneliti setiap inci dari ruangan asing ini dari berbagai macam alat disekujur tubuhnya dan juga selang infus yang menancap ditangan kirinya dan dengan perlahan ia mulai menyadari bahwa dirinya sedang berada dirumah sakit

Dan ia juga juga baru menyadari bahwa tidak ada seorangpun yang menemaninya didalam ruangan temaram ini, dengan tatapan sayup ia berusaha untuk duduk dan berhasil.

Matanya teralih kejendela, beberapa kali ia menatap lurus kearah jendela itu, matanya tidak bisa berhenti melihat pemandangan langit langit pada malam hari, indah.

Beberapa menit kemudian gadis itu mulai merasakan sesak pada dadanya, matanya mulai memerah dan nafasnya mulai tak teratur, air matanya berjatuhan lagi, ia menangis lagi.

"Dunia begitu gelap, aku tidak sanggup menjalaninya"Lirihnya disela tangisnya

Setelahnya hanya ada suara tangisan dari dirinya yang memenuhi ruangan itu.

"Kau menyedihkan jung yerin!"Ucapnya pelan pada dirinya sendiri, ia tersenyum kecut dan berusaha menetralkan tangisnya agar bisa terhenti

"Bahkan ketika dirimu terluka parah, mereka tidak akan perduli dan akan terus seperti itu selamanya, kau tidak akan merasakan kebahagiaan dalam keluarga, kau hanya anak yang tidak diinginkan! Dan kau adalah gadis paling kasar yerin-ah! Aku benci dirimu"Makinya pelan dan berusaha tersenyum tipis dengan memandangi langit diluar jendela tersebut.

Lagi dan lagi, ia hanya bisa memaki dirinya sendiri. Baginya ia adalah gadis yang paling tidak diinginkan didunia ini, dan ia benci fakta itu.

Ceklek

Pintu terbuka, yerin langsung menghapus sisa air mata dibagian pipi gembulnya dengan sedikit kasar, dan ia beralih pada sang pembuka pintu tersebut

"Non yerin? Non sudah sadar? Syukurlah, bibi sangat khawatir!"

Yerin tersenyum tipis da kemudian tertunduk sedih. "Maaf bi udah bikin bibi khawatir"

Bibi kim menatap yerin sendu dan beralih mengelus rambut yerin dengan lembut. "Bibi mohon, jangan ulangi lagi"

Yerin mendongak dengan tatapan sayupnya lalu mengangguk pelan tanpa menunjukkan senyumnya.

"Bi"

"Iya non?"

"Apa....Eomma dan appa kesini? Menjengukku sebelum aku sadar?"Tanya yerin dengan sedikit berharap walaupun ia sudah tahu apa yang akan dikatakan bibi kim nantinya

Bibi kim terdiam dan menatap yerin sedih. "Maaf non, tapi sudah dari kemarin bibi mencoba menghubungi Nyonya dan tuan tapi tidak ada yang mengangkat panggilan bibi"Jelas bibi kim lalu tertunduk

Yerin yang memang sudah tahu jawabannya hanya bisa menghembuskan nafas pasrah, dan mulai menekuk lututnya dan memeluknya. Ia kembali memandangi langit malam lewat jendela tadi.

03.)Let Me Go! » [HAITUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang