22[LMG]»Tidak menyangka

126 33 0
                                    

Typo bertebaran!

Votment terlebih dahulu!

🍁🍁🍁

Cup~

Bibir taehyung sudah menempel pada bibir mungil milik yerin, tak ada pergerakan dari yerin dan itu semakin membuat taehyung berani, ia mulai melumat perlahan bibir mungil itu. Setelah puas, taehyung melepas pagutan tadi, dan memilih untuk tiduran disamping yerin sampai pagi nanti.

"Jangan membuatku khawatir, yerin-ah. Kau bisa membuatku gila"

__

Pagi ini, yerin sengaja pulang kerumah nya. Iya, kediaman keluarga jung. Ada hal yang ingin ia lakukan yaitu mengambil baju baju nya di lemari, dan sial nya tadi ia berpapasan dengan appa nya yang sepertinya ingin masuk kerumah juga.

Yerin masih ingat sekali kata kata pedas yang keluar dari mulut appa nya barusan

"Mau apa kau kembali kerumah ini lagi? Apa uang yang ku kasih belum cukup untuk mencukupi kebutuhan mu?"

Sial, dada nya sesak lagi. Sesekali ia menghirup udara dan menghela nafas nya kasar. Berusaha menghilangkan rasa pedih yang menghinggap di hatinya.

Ia ingat betul. Disitu ada eomma nya yang melihat kejadian tadi, tapi...yang ngembuat dirinya lebih miris lagi, disaat eomma nya hanya diam. Walaupun tatapan eomma nya sangat sendu, tapi ia tidak membutuhkan rasa kasihan itu dari eommanya. Yang ia butuhkan hanya keadilan. Kasih sayang. Itu saja, apa susah? Bahkan irene dengan mudah mendapatkan rasa sayang itu dari kedua orang tuanya. Tapi kenapa dirinya sangat susah?

Itu lah ketidak adilan yang sangat yerin benci. Benci dengan semua drama ini. Benci dengan dirinya yang selalu berusaha kuat, pada akhirnya rasa membenci diri sendiri itu hadir dalam benaknya. Membuatnya selalu menyalahkan diri sendiri, tak peduli seberapa parah luka pada tubuhnya karna ulah nya sendiri.

Shit, air mulai mengembangi dipelupuk mata.

"Lupakan kata menyakitkan itu, jung yerin!"Perintahnya pada diri sendiri, lalu mempercepat kegiatannya memilih baju di lemarinya.

Setelah selesai, yerin langsung menuruni tangga dengan tangan yang menenteng tas.

"Yerin eonnie!"Pekik irene senang disaat matanya melihat kakaknya menuruni tangga, tapi rasa senang itu tiba tiba luntur pas melihat tangan yerin membawa tas yang ia tebak isinya baju baju milik yerin. "Eonnie jangan pergi lagi, rene minta maaf!"Seru irene, lalu berlari dan meraih tangan yerin seraya memohon dengan tatapan sedihnya.

Yerin hanya menatap adiknya itu dengan tatapan datar, lalu smirk muncul dibibir manis itu. "Bukankah kau senang? Jung irene, anak kesayangan eomma dan appa"Setelah itu ia terkekeh pelan, Sengaja ia menekan kan kata terakhir.

Irene menatap kakaknya dengan tatapan sendu seraya menggeleng pelan. "Berhenti berfikiran seperti itu, eonnie! Rene sayang eonnie"Ucap irene, suara nya bergetar.

Yerin mendengus, lalu mulai melepas paksa tangan irene yang menggenggam lengan nya dengan erat.

"Lepas, sialan!"Bentak yerin, tapi tak dihiraukan oleh irene. Malahan genggamannya semakin kuat disaat yerin terus memberontak.

Irene sudah menangis, perih rasanya disaat yerin--kakaknya itu membenci dirinya. Ia hanya ingin kakaknya itu melihat ketulusan hati irene.

"LEPAS!"Teriak yerin menggema diruangan itu. Karna saking kesal nya, ia langsung mendorong irene hingga adiknya itu tersungkur dilantai dengan kasar.

Pas sekali, Ny. Jung sedang berjalan kearah ruang tamu disaat mendengar teriakan yerin tadi. "Irene!"Pekik Ny. Jung, terlihat sekali bahwa ia sangat terkejut disaat melihat anak keduanya tersungkur dilantai sembari meringis karna sakit dibagian lengan nya.

Ny. Jung langsung memeriksa lengan irene, dan ternyata terdapat darah segar pada lukanya. Lantas, dengan emosi yang meluap, Ny. Jung langsung berdiri dan menghampiri yerin dengan raut wajah emosinya.

Plak

Apa ini mimpi buruk? Sepertinya iya.

Yerin membulatkan matanya, tak percaya dengan apa yang dilakukan eommanya sendiri. Bekas tamparan yang begitu perih teramat perih dibandingkan dengan hatinya yang sudah tertusuk ribuan pisau.

Ny. Jung langsung tersadar dengan apa yang ia perbuat, dan segera meminta maaf pada yerin.

"M-maaf, eomma...tidak sadar, yerin-ah!"

Yerin langsung menepis tengan eomma nya yang ingin mengelus pipinya. Mata yerin saat ini sudah tidak bisa dibendung lagi. Bertahun tahun, yerin hidup bersama eommanya dan bahkan tak pernah sekali pun memukul atau pun membentak dirinya. Tapi apa sekarang? Tamparan yang begitu mulus mengenai pipinya. Hanya karna irene, eommanya tega menamparnya? Oke, cukup sampai disini. Yerin tidak kuat.

Yerin langsung berlari keluar rumah, tak memperdulikan teriakan eomma nya yang terus meminta maaf. Hatinya sudah terlanjut sakit. Sakit, sakittttt sekali. Ingin rasa nya ia membunuh dirinya sendiri sekarang.

Bayangkan betapa perih dan sakit nya hati mu disaat kau berada diposisi yerin. Mengingat ia adalah anak haram, dan sekarang memiliki appa tiri yang kejam, ditambah...eommanya yang tak menyayangi dirinya. Anak mana yang tidak sedih disaat kasih sayang orang tuanya tak bisa ia dapatkan? Bahkan tak ada seorang pun yang menginginkan berada di posisi yerin.

Yerin tau, eomma nya tidak menyayangi nya dengan tulus, terbukti sampai sekarang eommanya itu hanya mementingkan harta dan membiarkan yerin tersiksa oleh appa tirinya.

Masih ingat dengan perjanjian antara jung jiwook dengan jung krisytal?

Ya, yerin tau itu.

"AHHKKK"Teriak yerin, tak perduli dengan tatapan orang orang yang seakan mengatakan bahwa gadis itu gila.

Bahkan cuaca sepertinya sangat mendukung kesedihan yerin. Rintikan hujan mulai membasahi pusat kota busan, dimana yerin yang saat ini sedang menangis histeris seraya berteriak bak orang kesetanan.

Yerin masih berlari tak nentu, hingga akhirnya ia berhenti didepan sebuah bangunan tinggi. Dengan perasaan campur aduk, kaki nya perlahan melangkah memasuki gedung itu dan menaiki lift hingga sampai di lantai paling atas.

Matanya yang sembab tertuju ke pagar pembatas. Seringaian terbentuk, kaki nya melangkah mantap ke pagar pembatas itu.

Berhenti, yerin memandangi jalanan yang ada di bawah. Baju nya pula sudah basah, rambutnya acak acakan, serta raut wajah yang begitu menyedihkan.

Kau memang menyedihkan, jung yerin.

Kau tak pantas hidup

Kau tidak di inginkan

Kau....kau sangat menjijikan

"AHHKK, GUA BENCI HIDUP GUA--GUA BENCI DIRI GUA SENDIRI...GUA BENCIIIII"Teriak yerin sekuat tenaga. Air matanya terus mengalir.

Kalian bisa bayangkan betapa hancurnya yerin saat ini?

Sangat sangat hancur.

🍁🍁🍁

Apus lagi aj curhatan ku:' kek gmn gtu, g biasa ngumbar realita.

TBC

03.)Let Me Go! » [HAITUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang