Siapapun tolong ingatkan Kang Seulgi untuk menendang Mark Tuan saat mereka bertemu nanti. Seulgi mengasumsikan Park Jimin memiliki sedikit masalah pribadi dengan sahabatnya itu dan sebab itu Seulgi sukses menjadi sasaran empuk dari ketidakramahan Park Jimin hari ini.
Seulgi mencuri pandang sebentar dari layar komputernya ke dalam ruangan Park Jimin yang masih dapat terlihat melalui jendela ruangannya.
Lihat saja.
Park Jimin terlihat sedang mengoceh sendiri dengan raut wajah yang jengkel. Seulgi tidak habis pikir apa yang sudah diperbuat oleh Mark Tuan sehingga bisa membuat bosnya menjadi seperti itu.
Sedangkan di sisi lain, Park Jimin masih merengut. Entah kenapa perasaan jengkelnya menjadi berkepanjangan seperti ini. Perasaan jengkel ini timbul setelah tadi pagi ia melihat pemandangan yang kurang mengenakkan di lobby kantor.
"Kurang ajar si Mark. Ngapain coba mojok kayak gitu tadi? Dipikir kantor gue apaan?" gerutu Jimin sambil mengingat-ingat kejadian bagaimana pandangannya menangkap saat Mark dan Seulgi berada di pojokkan lobby一berbicara dengan jarak yang terlampau dekat dan ia tidak tahu menahu tentang apa yang mereka bicarakan.
"Kenapa harus Mark, sih? Kenapa nggak yang lain? Dateng-dateng dari LA udah nyari masalah aja."
"Sebentar deh一ini gue cemburu ya?" tanya Jimin seketika pada dirinya sendiri sesaat setelah ia sadar bahwa sedaritadi ia memaki-maki Mark Tuan dengan sepenuh hati.
"Ya terus apalagi kalau bukan cemburu, Jim? Akuin aja lah kalau lo emang tertarik sama sekretaris lo sendiri." Jimin mengacak-acak rambutnya, merasa frustasi. Cinta memang selalu datang dengan tiba-tiba sampai dirinya pun tidak sadar bahwa ia sudah menaruh hati dengan Kang Seulgi. "Siapa suruh jadi cewek gemesin banget."
"Terus kalau Seulgi sebenernya pacarnya Mark gimana dong?!" ia merengek kali ini.
Serius, deh. Ia jadi galau sendiri karena ini.
Park Jimin menggalaukan Mark Tuan dan Kang Seulgi.
Apa sih sebenarnya hubungan mereka?
***
Hari ini terasa sangat panjang, khususnya bagi Seulgi. Setelah Park Jimin kembali dari pertemuan dengan klien yang Seulgi tahu bahwa itu adalah Mark Tuan, sahabatnya一Seulgi kembali dipanggil ke ruangannya. Entah sudah keberapa kalinya hari ini. Jangan lupakan wajah Park Jimin yang sedingin es dan sekaku kanebo.
Seulgi jadi merinding sendiri.
Memang sih itu tidak menghilangkan ketampanannya一bahkan kalau boleh jujur, malah jadi semakin tampan. Aura tegasnya jadi lebih terlihat一tetapi tetap saja berbeda dari biasanya!
Pokoknya Kang Seulgi tidak suka Park Jimin hari ini. Sulit untuk dimengerti, seperti wanita saat masa datang bulan saja.
"Laporan yang sebelumnya saya suruh kerjakan sudah selesai?"
Seulgi mengangguk dengan senyuman yang tetap setia menghiasi wajahnya. "Sudah, Pak. Sudah saya letakkan di meja Bapak. Bapak bisa periksa sekarang, jika ada yang perlu diganti akan saya kerjakan sekarang." jawab Seulgi setenang mungkin. Ia tidak ingin memberikan celah lagi agar Park Jimin bisa mencari kesalahannya. Sudah cukup, Seulgi lelah.
Suasana seketika hening, yang terdengar hanya suara kertas yang berasal dari Jimin yang sibuk membolak-balikan halaman dokumen yang ada digenggamannya. Seulgi hanya bisa menunggu dengan sabar, tentu dengan senyuman manisnya yang selalu setia dipamerkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Sunflower | seulmin
Fanfiction《 SHORT STORY COLLECTION 》 BTS's Park Jimin x Red Velvet's Kang Seulgi Sunflower 一 known for being happy flowers, making them the perfect gift to bring joy to someone's day.