"Siapa sebenarnya pria yang bernama Jackson itu?" ujar Jimin pertama kali saat ia dan Seulgi sudah sampai di apartemen mereka. Meletakkan belanjaan mereka saat di supermarket tadi dan langsung berlalu menuju sofa. Wajahnya ditekuk yang membuat Seulgi heran dengan kelakuan pria itu.
Setelah insiden bertemu dengan pria yang menurut Jimin cukup tampan一walaupun sebenarnya ia enggan mengakui itu, kemudian melihat bagaimana pria itu dan istrinya berbincang dengan akrab, entah kenapa membuat Jimin menjadi sebal sendiri.
"Bukannya aku sudah bilang dia kakak tingkatku saat S1 dulu?" Seulgi menaikkan satu alisnya, merasa aneh karena Jimin lagi-lagi menanyakan pertanyaan itu. Padahal saat perjalanan pulang ia sudah sempat menanyakannya.
"Tapi aku tidak puas dengan jawabanmu." jawabnya kali ini dengan nada sedikit ketus. Seulgi yang mendengarnya mau tidak mau tersenyum tipis kemudian menghampiri Jimin yang berstatus sebagai suaminya itu. Dirinya terlihat sedang mengganti-ganti channel televisi tanpa minat dan disertai dengan wajah cemberutnya.
"Guess a fun fact about him then." ujar Seulgi yang sekarang sudah duduk disebelahnya. Menyenderkan kepalanya di bahu Jimin sambil memainkan tangannya yang sedang menganggur.
"Park Seulgi, I'm not in the mood for that. Just answer my question. Now."
Seulgi terkekeh gemas dan mencubit pipinya kemudian tangannya menyambar remot televisi yang Jimin pegang, mengganti ke channel yang ia inginkan. "Aku sudah bilang dia adalah kakak tingkatku."
"Selain itu?"
"Kau yakin ingin mendengarnya?"
"Of course! Aku harus tau siapa dia dan bagaimana kalian terlihat sangat akrab tadi."
Oh, ada yang cemburu ternyata.
"Dia pernah menyukaiku dan mengejar-ngejarku dulu." jawab Seulgi kelewat santai一Jimin dengan otomatis menoleh dan Seulgi sama sekali tidak sadar dengan perubahan raut wajah Jimin.
"See?"
"Apa?"
"Aku sudah tahu pasti ada apa-apa di balik status kakak tingkat itu!" Jimin entah kenapa merasa frustasi sendiri.
"Jim, please... Aku bahkan tidak menyukainya."
"Tapi aku sebal!"
"Lebih tepatnya cemburu." Seulgi menahan tawanya. Merasa gemas dengan kelakuan suaminya.
"Ya! Aku cemburu, Park Seulgi!"
"Park Jimin, apa yang harus kau cemburukan?" Seulgi sungguh tidak habis pikir dengannya. "Aku sudah menjadi istrimu, untuk mengejar Jackson lagi pun sudah terlambat. Ia pasti tidak ingin menjalin hubungan dengan istri orang. Lagipula aku juga tidak minat dijadikan yang kedua."
"Hey!"
"Apa? Aku benar 'kan?"
"Iya benar... Tapi jangan berkata begitu juga dong!"
Seulgi sudah tidak tahan lagi dengan mode cemburu yang Jimin tunjukkan. Dengan lembut ia memeluk Jimin kemudian mengecup pipinya cepat.
"Lucu banget, sih. Seperti ABG saja, padahal sudah tua."
***
HUAAA APA KABAR KALIAN?
aku udah lama banget nggak update *cry* maaf ya guys kalau memang masih ada yang nungguin. Ini juga pendek banget karena aku habis liat-liat draft cerita seulmin mana yang pernah aku bikin tapi belum aku share.
Aku lagi berusaha meniatkan diri lagi untuk nulis karena aku memang punya buku bangtanvelvet yang lagi proses. Hehe entah nanti kesampaian untuk dishare apa nggak, doain aja ya.
Anyway, walaupun pendek tapi semoga suka ya! Ini cuma secuil moment gimana sih Jimin waktu cemburu. Ternyata begitu, masih macem ABG padahal udah sah lho sama Seulgi. Ckck.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Sunflower | seulmin
Fiksi Penggemar《 SHORT STORY COLLECTION 》 BTS's Park Jimin x Red Velvet's Kang Seulgi Sunflower 一 known for being happy flowers, making them the perfect gift to bring joy to someone's day.