"Capek?"
Selva mendongak setelah melihat ada sepasang kaki yang berada dihadapannya. Itu Julian. Teman Selva yang mendapatkan predikat tersetia一mereka sudah berteman sejak masih SD, omong-omong. Dari saat mereka masih memakai seragam putih merah, putih biru, putih abu-abu dan sampai di jenjang perkuliahan sekarang.
Hari ini hari sabtu, tanggal 17 Agustus yang dikenal sebagai hari kemerdekaan Indonesia. Tepat 74 tahun yang lalu, tanah yang sedang mereka injak ini dikatakan merdeka dari para penjajah. Tentu hari ini merupakan hari yang istimewa bagi seluruh masyarakat Indonesia. Seperti biasa, saat peringatan hari kemerdekaan selalu diadakan upacara bendera一demi menghormati sang merah putih dan jasa-jasa para pahlawan terdahulu. Kemudian kali ini Selva dan Julian kebagian untuk mengikuti upacara bendera, mewakilkan program studi dan fakultas mereka. Upacara bendera yang dilaksanakan di pekarangan kampus baru saja berakhir sehingga masih terlihat banyak mahasiswa yang duduk-duduk santai, berbincang ataupun mengabadikan momen hari ini dengan kamera ponselnya.
Selva mengangguk sebagai respon. "Tadi amanat pembina upacaranya lama banget. Emangnya kamu nggak capek?" jawabnya tanpa sadar sambil mengerucutkan bibirnya. Julian berdecak dan beralih ikut duduk disampingnya.
"Capek, sih." Julian mengakui. Ya jelas, berdiri selama kira-kira satu jam di bawah langit Jakarta yang kelewat cerah tentu bukan main. "Katanya kamu mau hunting promo. Nggak jadi, nih?"
Seakan-akan baru saja mendapat lotre, raut wajah Selva seketika menjadi antusias. Membayangkan untuk membeli barang-barang atau makanan dengan diskonan yang bernilai besar memang kesukaannya. Secara teknis, semua orang suka itu一terlebih perempuan. Dirinya sudah membuat janji dengan Julian dan pria itu tentu menyetujuinya, bisa-bisanya ia melupakan tentang hal sepenting ini.
"JADI LAH!" pekik Selva sambil loncat dari posisi duduknya, membuat Julian terlonjak kaget.
"Apa sih Sel! Bikin aku kaget aja."
"Ayo, Ju! Kita pergi sekarang! Capeknya aku udah hilang!"
***
Julian dengan kelewat setia dan sabar menemani kemanapun Selva ingin pergi, merelakan tangannya untuk ditarik kemanapun bahkan dengan rela membawakan belanjaan Selva yang untungnya tidak terlalu banyak. Tentu saja tidak terlalu banyak一selama Selva berbelanja, Julian tidak ada hentinya untuk menceramahi agar tidak terlalu kalut saat melihat angka-angka diskonan yang terpampang besar.
"Marketing aja itu, Sel."
"Selva, jangan kebanyakan belanjanya."
"Selva, tanganku cuma dua."
"Mending uangnya buat traktir aku, Sel."
Kira-kira begitu salahempat dari banyaknya kebawelan Julian sedaritadi.
Sudah seperti bawel pada pacar saja一padahal bukan.
Lebih tepatnya, belum.
Hehe.
Sedangkan Selva seakan tidak ingin kalah, ia meresponnya dengan dumalan-dumalan khasnya.
"Bisa diem nggak, Ju? Aku ini lagi berkontribusi buat perekonomian Indonesia, tahu!"
"Julian, aku tuh lagi terlalu seneng Indonesia umurnya udah 74 tahun, nggak usah bawel deh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Sunflower | seulmin
Fanfic《 SHORT STORY COLLECTION 》 BTS's Park Jimin x Red Velvet's Kang Seulgi Sunflower 一 known for being happy flowers, making them the perfect gift to bring joy to someone's day.