Park Jimin merasa tubuhnya sangat remuk. Pekerjaannya di kantor akhir-akhir ini sangat menumpuk, mungkin dikarenakan dirinya yang baru saja mengambil cuti bulan madu. Jadi, pekerjaannya selama ia cuti menjadi sedikit menumpuk dalam satu waktu.
Park Jimin merupakan seorang pria kelahiran Korea Selatan yang sudah berumur dua puluh lima tahun. Pekerjaannya tidak terlalu istimewa, ia hanya bekerja seperti orang kantoran biasa pada umumnya, tetapi jangan salah一Park Jimin adalah salah satu orang kepercayaan bosnya. Ia sendiri pun juga baru saja menikah dengan pujaan hatinya yang sudah menjalin hubungan dengannya selama beberapa tahun.
Pujaan hatinya bernama Kang Seulgi. Seorang wanita yang juga merupakan kelahiran Korea Selatan. Matanya tajam seperti kucing tetapi di saat yang bersamaan matanya menjadi sebuah lengkungan menggemaskan saat ia tersenyum, pipinya pun gembil seperti bakpau一secara teknis, wajah Seulgi dan Jimin terkadang terlihat sangat mirip satu sama lain. Kang Seulgi memiliki umur yang sama dengan Park Jimin yaitu dua puluh lima tahun, hanya saja ia lebih tua beberapa bulan dari suaminya itu.
Ya, Park Jimin yang berstatus sebagai suami memang memiliki umur lebih muda dari Kang Seulgi yang berstatus sebagai istri.
Well, tidak ada yang salah 'kan?
Biasanya Seulgi akan kembali lebih awal daripada Jimin. Pekerjaannya memang tidak selalu sesibuk Jimin, tetapi jangan salah一Seulgi yang berprofesi sebagai dokter hewan sudah memiliki klinik pribadi. Lebih tepatnya, ia bersama dengan temannya yang berprofesi sama yang membangun klinik itu.
Hari ini Jimin pulang hampir tengah malam. Ia lembur hari ini. Sambil sedikit melonggarkan ikatan dasinya, ia memasuki apartemen miliknya dan Seulgi. Jimin menghela nafasnya sambil tersenyum tipis saat melihat lampu ruang tamu masih menyala, pasti Seulgi sudah tidur dan ia lupa mematikan lampu.
Dasar, pikirnya.
Di dalam keheningan, suara kucing peliharaan mereka terdengar sedang mengeong kecil. Saat Jimin melangkahkan kakinya lebih dalam karena berniat mencari dimana makhluk mungil berbulu itu berada, ia merasa jantungnya seperti akan keluar dari tempatnya saat mendapati Seulgi yang tergeletak di bawah sofa.
Kucing peliharaan mereka berada di sampingnya sambil mengeong seperti sedang memanggil tuan nya dengan nada sedih.
"Astaga! Seulgi!" pekik Jimin panik setengah mati. Ia melempar tas kerjanya ke sembarang arah dan menghampiri Seulgi dengan cepat.
Di dalam pikirannya sudah macam-macam saja sekarang. Apa yang terjadi dengan Seulgi? Apa Seulgi kelelahan? Apa Seulgi belum makan sampai ia seperti ini? Atau apa? Kenapa Seulgi tergeletak tidak berdaya seperti orang pingsan sekarang?
"Seulgi, sayang, bangun." ujar Jimin sambil menepuk-nepuk pelan pipinya. Kemudian tangannya beralih ke arah dahinya.
"Tidak demam, bibirnya juga tidak pucat, kok." gumam Jimin pada dirinya sendiri.
Baru saja Jimin ingin menggendongnya, seketika kedua kelopak mata indah milik wanita itu terbuka.
"Jimin?"
"Seulgi, syukurlah. Kau tidak apa-apa?" Jimin menghela nafas lega. Kemudian ia membantu Seulgi untuk bangun dari posisi sebelumnya dan duduk menghadap dirinya.
"Huh?" ujar Seulgi bingung sambil memiringkan kepalanya.
"Aku menemukan mu pingsan di lantai. Kau tidak apa-apa?" ulang Jimin lagi dengan sabar. Mungkin Seulgi masih linglung一matanya saja masih satu garis.
"Aku pingsan di lantai?"
Jimin mengangguk, kali ini sambil mengelus surai coklat milik Seulgi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Sunflower | seulmin
Hayran Kurgu《 SHORT STORY COLLECTION 》 BTS's Park Jimin x Red Velvet's Kang Seulgi Sunflower 一 known for being happy flowers, making them the perfect gift to bring joy to someone's day.