Acting

82 9 0
                                    

"Hei, kau tidak apa apa? Bagaimana keadaanmu?" cerocos Joy saat Ia memasuki kamarnya dan Seulgi.

Seulgi yang tengah berbaring menatap Joy dan seseorang dibaliknya. Ah, Irene.

"Kau lemah sekali, sih." ucap Irene.
Tidak, Seulgi tidak merasa sakit hati akan ucapan Irene. Nona satu ini memang terkenal akan ucapan pedasnya.

"HAHAHAHAHAHA." tawa Seulgi lantang. "Ups, sepertinya aku tertawa terlalu keras."
Irene dan Joy mengernyitkan dahinya heran.

"Kau pikir aku akan pingsan hanya karena suara tembakan?" tanya Seulgi. Kedua temannya menggeleng.

"Jangan bilang kau..."

"Aish, sialan."

"Apakah acting ku bagus?"
Seulgi hanya tersenyum remeh. Maaf Irene. Maaf Joy. Ia terpaksa berbohong kali ini.

"Apakah kau menemukan sesuatu menarik?"

Seulgi mengangkat bahunya. "Tidak ada yang menarik. Hanya bangunan tua dan sudah kosong."

Mereka menghela nafas kecewa.

Tok Tok

"Ini aku, Jimin. Boleh ku buka pintunya?"

"Silahkan." jawab Joy dari dalam.

Jimin datang membawa sebuah nampan. Makanan dan minuman untuk Seulgi. Dilihatnya Irene dan Joy yang sedang duduk di kasur Seulgi.

"Kau sudah baikan?" tanya Jimin sembari meletakkan nampan di meja samping kasur Seulgi.

Seulgi mengangguk sebagai jawabannya. "Hmm, maaf karena membawamu ke tempat tadi. Kupikir kau sudah cukup kuat ternyata belum."

"Tidak apa-apa."

"Ini, makanlah."

"Terimakasih."

Jimin mengangguk. Setelahnya, Ia pergi keluar kamar tersebut.

"Haish, jago sekali acting mu." ucap Joy sambil mengambil makanan dan memberikannya pada Seulgi. Seulgi hanya menjulurkan lidahnya tanda mengejek.

"Kupuji untuk kali ini. Kau seolah bersikap lemah di hadapan mereka."

***

"Eoh, Seulgi? Kau juga akan latihan?" tanya Wendy yang melihat Seulgi menuruni tangga.

"Kau yakin? Lebih baik beristirahat saja." saran Jimin. "Benar. Suho hyung kebetulan tidak disini. Kalau ada dia, tetap saja kau akan latihan." disusul Sehun.

"Ah, tidak. Aku akan hanya melihat kalian latihan saja. Sangat membosankan jika harus selalu di kamar." jawab Seulgi.

Setelahnya, mereka menuju ruang latihan. Jika kalian tanya, apa yang mereka lakukan sehari-hari? Jawabannya adalah hanya latihan. Setelah dirasa cukup matang oleh Suho, maka mereka akan menjalankan tugas mereka.

Lalu, kenapa Seulgi dibawa oleh Jimin? Bukankah tidak ada Suho, maka Jimin sedikit melanggar perintah Suho.

"Minumlah." Wendy menyodorkan minuman untuk Chanyeol seusai mereka selesai latihan. Chanyeol mendongakkan kepalanya menatap Wendy.

"Kau membuatnya?" tanya Chanyeol sembari minum. Wendy menggeleng.
"Seulgi yang membuatnya." ucap Wendy.

"Kuharap tidak ada racun disini." canda Chanyeol. Entah mengapa, ia senang melihat kehadiran Wendy yang menyodorkan minuman untuknya.

Bona FideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang