May 15th

70 4 0
                                    

Mereka semua sedang berkumpul. Rencana awal berniat untuk membahas pekerjaan mereka yang busuk namun berakhir dengan candaan.

"Perutku sakit karena tertawa berlebihan. Cukup." Yeri sudah tak sanggup tertawa. Ia pun mengambil camilan dihadapannya.

"Dimana Suho Hyung?" suara Park Jimin membuat mereka tersadar bahwa Suho tidak ada di ruangan mereka.

"Pasti di ruangannya. Eoh, Oppa." panggil Yeri melihat Suho yang sedang menuruni tangga.

"Ingin pergi kemana, hyung?" tanya Sehun melihat Suho ingin berjalan ke pintu utama.

"Aku ada urusan sebentar." setelahnya, Suho berjalan keluar.

"Tanggal berapa ini?"

"Um, 15 Mei. Ada apa?" jawab Joy santai.

Seketika raut wajah mereka berubah mengetahui bahwa hari ini adalah hari yang penting. Wajah mereka berubah tegang. Namun sejenak, kembali santai.

"Ada apa?" tanya Irene penasaran.

Park Jimin menggeleng. "Tidak."

"Ah, sudahlah aku lapar."

"Aku akan memasak untuk kalian semua." Joy berdiri dan berjalan menuju dapur.

"Aku bantu." sang kekasih beranjak dan menyusul Joy.

"Mereka berpacaran atau tidak, sih? Jika tidak, aku akan menjodohkan Joy dengan Sehun Oppa saja."

"Jangan menjodohkan mereka." Jungkook menolak ucapan Yeri. Ia begitu mengerti lika-liku pasangan itu dan tak ingin melihat Noona-nya menangis menjerit karena berpisah dengan Seokjin.

"Kenapa?" tanya Yeri penasaran.

Namun, Sehun menambahkan kalimat yang membuat Jungkook menyesal telah menolak ucapan Yeri tadi. "Ya sudah kalau begitu, aku saja yang menjadi pasanganmu." ucap Sehun santai.

Yeri hanya mendelik tak ingin. Ia sudah menyukai Jungkook diam-diam sejak Jungkook datang untuk pertama kalinya ke rumah ini.

"Mari kita ke ruang makan." Wendy beranjak pergi disusul oleh yang lainnya.

"Unnie, cepatlah. Aku lapar." teriak Yeri dari tempatnya padahal jarak dapur dan ruang makan tak begitu jauh. Bahkan, mereka bisa melihat Joy dan Seokjin yang sedang serius memasak.

"A-Aw sakit." pekik Joy pelan. Telunjuk Joy teriris pisau. Ia pun menahan telunjuknya agar darah tidak keluar terlalu banyak.

"Hati-hati, Joy." Jin menarik jari Joy dan mengisapnya. Adegan tersebut disaksikan oleh semuanya yang berada di meja makan.

Para mafia yang mengernyit heran dan para agen yang menahan raut wajah mereka agar tidak ketahuan.

"Ini makanannya. Silahkan disantap." Jin datang dengan memegang nampan berisi makanan lezat. Tanpa mengetahui, bahwa sikapnya terhadap Joy menimbulkan banyak kecurigaan.

Irene : Maaf, tapi sikap kalian tadi sudah membuat para mafia bajingan itu curiga

Chanyeol : Wendy tidak bajingan

Jungkook : Yeri juga tidak

Joy : Apa maksudmu, Unnie?

Seulgi : Tolonglah, jaga sikap kalian di hadapan mereka

Irene : Mengisap jari Joy karena terkena pisau? Heol. Romantis sekali

Chanyeol : Sudahlah, Noona. Seokjin Hyung sudah menyadarinya dan minta maaf.

Bona FideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang