"Argh! Gagal lagi, gagal lagi! Kenapa sih Donghyun banyak banget yang lindungin?!"
"Sabar, masih banyak waktu lagi, kita pikirin matang-matang rencana kita, jangan gegabah kayak tadi. Nanti gue ngomong sama Yuvin buat tutup mulut."
Jungmo mengusak rambutnya kesal. Dia menendang mobilnya dengan keras, tak peduli kalau nanti akan dimarahi papanya.
"Tapi Mo, gue penasaran deh, pelindung Donghyun yang sebenarnya tuh siapa, sih?" Tanya Seungyoun.
"Gue belum tahu. Yang pasti, ada empat yang harus kita hindarin. Pelindung, penggagal, mata-mata, dan si serba tahu. Dan mereka semua belum ketahuan identitasnya."
"Tapi Mo, gue curiga deh. Kayaknya ada satu orang yang ikut bertindak nanti. Gak tau kenapa, gue yakin dia dari pihak antagonis," ucap Seungyoun gelisah.
"Antagonis gimana?"
"Gue rasa, dia pengkhianat yang lo maksud."
Apa reaksi Jungmo?
Dia malah tertawa terbahak-bahak, membuat Seungyoun heran.
"Lo kenapa deh?"
Jungmo berhenti tertawa, lalu menyeringai. "Pengkhianatnya udah bertindak sejak dulu. Yang belum bertindak itu ya empat orang tadi yang gue sebutin. Oh, bisa jadi ada satu orang lagi yang bakal berpihak pada Donghyun."
"L-lo kenapa senyum nyeremin begitu? Bi-biasa aja kali," ucap Seungyoun gemetaran karena takut.
"Pengkhianatnya itu sedang merencanakan hal besar, kalau lo mau selamat mending lo gabung sama dia."
Seungyoun terbelalak kaget. "Ma-maksud lo?
"Gabung sama gue buat habisin Donghyun atau gue habisin lo sekarang," ancam Jungmo dengan seringaian mengerikannya.
Oh tidak, Seungyoun percaya pada orang yang salah.
Keesokan harinya, Donghyun masuk sekolah memakai masker dan topi. Tentunya hal itu membuat orang-orang yang belum terambil rohnya heran. Tumben sekali Donghyun tertutup seperti itu. Memangnya apa yang terjadi?
Iya, Donghyun menjadi terkenal semenjak ia masuk ke sekolah ini. Dimulai dari rumor kalau dia bisa menyelesaikan masalah cermin itu sampai dia anak indigo yang memiliki kemampuan tinggi melebihi Jungmo.
Tapi dia tidak ambil pusing, tujuannya ke sekolah ini cuma satu. Memusnahkan setan-setan itu dan pergi dari sekolah ini.
"Kalo masih sakit, jangan dipaksain sekolah."
Donghyun berhenti melangkah lalu menoleh ke samping, ke arah Yuvin yang tersenyum padanya.
"Saya gak apa-apa, Kak Yuvin jangan khawatir, saya bukan anak sekolah dasar," balasnya datar lalu lanjut berjalan.
Yuvin terkekeh pelan. "Hehe, lo bisa aja sih. Oh ya, penyelidikan lo udah sampai mana? Udah tau bagaimana cara buat ngalahin setan-setan itu?" Tanyanya.
"Belum, tapi saya mau mengesampingkan itu dulu. Saya mau menyelidiki seseorang yang saya curigai di sekolah ini."
Yuvin langsung bingung. "Siapa? Jangan bilang si Jungmo?"
Donghyun menggeleng. "Bukan, saya curiga sama Kak Yohan."
"Kenapa?"
"Junho cerita ke saya, katanya setelah ketemu Kak Yohan waktu itu, Junho gak inget apapun tentang apa yang mereka bicarakan. Dan ketika saya tanya ke arwahnya Kak Jinhyuk yang gentayangan di koridor sekolah, katanya Kak Yohan emang agak aneh orangnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
|3| Mirror | X1 ft. BY9 ✓
Mystery / Thriller❝Siapapun yang bercermin disana, maka akan terjadi hal aneh padanya.❞ Dibaca setelah Death Note & Laboratorium