Berita hilangnya Sejin membuat satu sekolah panik. Donghyun yang notabenenya adalah teman dekat Sejin panik luar biasa setelah tahu kalau Sejin dibawa masuk ke dalam cermin dan tidak tahu akan kembali atau tidak.
Sekarang ia tidak bisa menahan rasa kesalnya lagi, dengan berani dia datang ke cermin sendirian untuk meminta setan-setan itu mengembalikan Sejin.
"Kalian berdua, kembalikan teman saya!"
Tak lama kemudian, setan berwujud wanita dengan rambut menjuntai ke bawah muncul di sampingnya.
Wajahnta datar sekali, tidak seperti biasanya yang selalu cekikikan sampai suaranya melengking dan membuat telinga sakit.
"Siapa teman kamu? Memangnya kamu punya teman? Anak baru kok sok banget."
Tuh kan, ada yang tidak beres dengan setan perempuan yang satu ini. Kenapa dia jadi begini?
"Saya gak mau tau, kembalikan teman saya!" Pinta Donghyun memaksa.
"Sejin akan kembali besok."
Mendengar itu Donghyun jadi lega.
"Tapi rohnya akan tetap berada di cermin, untuk selama-lamanya."
Seungwoo menepuk pundak laki-laki berambut ikal yang menatap kosong pohon di depannya.
Laki-laki itu menoleh, lalu kembali mengarahkan pandangannya ke arah pohon besar yang berdaun rindang itu.
"Hyungjun, ayo ikut saya sebentar," ajak Seungwoo selembut mungkin. Tapi Hyungjun tak meresponnya.
"Saya janji gak bakal ngapa-ngapain kamu, saya cuma mau obrolin hal penting. Ehm, saya juga mau tanya beberapa hal, saya harap kamu gak keberatan."
Seungwoo meringis setelah mengatakannya dengan lancar. Dia terlalu gugup untuk berbicara dengan Hyungjun yang mengabaikannya.
"Saya janji gak bakal kasih tau yang lain soal kamu. Kalau saya melanggar janji, saya bakal tantang Wooseok debat seharian," kata Seungwoo seyakin-yakinnya.
Hyungjun pun menghela nafasnya, kemudian dia menatap Seungwoo yang tersenyum karena dia meresponnya.
"Apa yang mau Kak Seungwoo omongin?"
Senyuman Seungwoo merekah.
"Tentang Wonjin, Minkyu, dan Tony. Saya yakin kamu tau sesuatu tentang mereka."
Hyungjun menghela nafas lagi, lalu berbisik, "saya minta nomor telpon Kak Seungwoo aja, ya. Soalnya ada yang ngawasin kita."
Dohyun berdeham kencang dengan sengaja, menarik atensi Yohan. Pemuda yang merupakan atlet taekwondo sekolah tersebut mengangkat sebelah alisnya mengisyaratkan 'apa'.
"Kak, apa bener dua setan itu gak mau roh manusia aja?"
Yohan mengernyitkan keningnya tak mengerti, Dohyun pun memperjelas pertanyaannya.
"Katanya, dua setan itu gak pingin roh lagi, tapi raga manusianya juga. Emang iya?"
"Jangan percaya gosip," jawab Yohan menyangkal pertanyaan Dohyun.
"Tapi, di cctv Kak Sejin dibawa masuk ke cermin, habis itu gak balik lagi."
"Please deh, jangan ngomongin tentang cermin dulu, gue pusing," kata Yohan pada akhirnya, membuat Dohyun bingung.
"Kok lo tiba-tiba-"
"Gue ke kelas dulu, ya. Mau tidur," ucap Yohan final lalu pergi begitu saja.
Dohyun tambah bingung. Yohan kenapa, ya? Pasalnya, tadi pagi dia melihat Yohan bercanda dengan teman-temannya sebelum pergi. Tapi ketika kembali, Yohan jadi pendiam.
Kira-kira apa yang terjadi dengannya?
"Heh, lo kenapa?"
Dohyun tersentak ketika Hangyul tiba-tiba datang dan merangkulnya. "Ngagetin aja lo, gue gak apa-apa, cuma bingung aja," jawabnya kesal sambil menepis tangan Hangyul.
"Tapi kenapa ngeliatin Yohan terus? Lo suka sama Yohan yaaa?" Ledek Hangyul sambil menunjuk Dohyun dengan kekehan yang menyebalkan.
"Enggak ish, gue cuma bingung. Kak Yohan lagi gak ada masalah, kan?"
"Enggak, emang kenapa?"
"Dia agak diem aja, gue jadi heran."
"Ohh, mungkin gara-gara dihukum sama Pak Samsul gara-gara gak ngerjain pr fisika."
Dohyun mangut-mangut saja. Dihukum guru ketika tidak mengerjakan pr memang memberi dampak yang luar biasa.
Apalagi kalau tidur di kelas disaat jam pelajaran berlangsung dan ditegur guru, jantung rasanya mau copot.
Kalau kalian mau tahu, author yang satu ini alias diriku suka tidur di jam pelajaran dan gak ketauan loh, padahal duduk di depan guru ehehehehe :)
Tak patut dicontoh memang.
"Oh ya, nanti jangan pulang dulu, ya. Si Wooseok nyuruh gue kumpul di ruang osis sebentar. Lo tungguin gue, katanya lo mau nebeng," kata Hangyul setelah perintah Wooseok terlintas di benaknya.
"Oke, tapi jangan lama-lama, ya. Gue takut sendirian," cicit Dohyun sambil melirik kanan dan kirinya.
"Haha, roh lo gak bakal diambil, siapa juga yang mau ambil roh lo yang penakut ini."
"Sialan."
Hari mulai petang, pemuda yang masih mengenakan seragam sekolah namun memakai jaket hitam yang tudungnya menutupi keningnya itu mengendap-ngendap masuk ke dalam kelas.
Dia celingak-celinguk memastikan tidak ada orang yang melihatnya. Setelah memastikan koridor kelas sepi, dia berjalan menuju meja seseorang.
Dia juga memeriksa kamera cctv yang sudah ia matikan terlebih dahulu agar tidak ada yang tahu kalau ia masuk ke kelas orang tanpa ijin.
Setelah meletakkan sebuah kertas di kolong meja yang dituju, dia menghembuskan nafas panjangnya sambil tersenyum lebar.
Kang Minhee mulai menjalankan aksi pertamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
|3| Mirror | X1 ft. BY9 ✓
Misterio / Suspenso❝Siapapun yang bercermin disana, maka akan terjadi hal aneh padanya.❞ Dibaca setelah Death Note & Laboratorium