.
Hope U'all Enjoy this Book♡.
"Good Morning, hyung"
"Morning Too, Jungkook-ssi" seperti biasa, Taehyung berucap formal bila di kediaman Jeon.
Ini pun sudah seminggu Taehyung bekerja sebagai bodyguard Jungkook. Bahkan hubungan keduanya semakin dekat. Namun tanpa status yang jelas.
"Silahkan sarapan, Jungkook-ssi. Bibi Lee sudah membuatkan pancake untuk anda" ujar Taehyung.
"Uhmm.. terima kasih, hyung. Terima kasih, bibi Lee"
"Sama-sama tuan muda/ Jungkook-ssi" jawab Bibi Lee dan Taehyung bersamaan.
Suara langkah kaki dari atas terdengar menggema di kediaman Jeon ini. Pemilik rumah ini, Tuan Jeon sedang turun dari lantai atas.
"Selamat pagi, appa"
"Pagi, Kookie. Oh iya, eomma sedang di perjalanan untuk pulang"
Jungkook tersedak makanannya. Menyadari hal itu, Taehyung langsung memberikan air minum untuk Jungkook. "Medusa itu kembali? Astaga"
Itu memang bukan ibu kandung Jungkook. Ibu kandungnya sudah pergi terlebih dahulu meninggalkan keduanya. Lalu ayahnya menikah lagi dengan seorang yeoja. Dan Jungkook dibesarkan olehnya, dengan kekerasan dan ancaman.
"Huss! Jangan panggil eommamu Medusa! Dia eommamu!"
"Ah! Aku muak mendengarnya!"
Jungkook menghentak-hentakkan kakinya keluar dari rumah. Disusul dengan Taehyung selaku bodyguardnya sembari memanggil nama si manis.
....
"Hiks.. medusa itu kembali, hyung.. hiks.."
Jungkook sekarang berada di pelukan Taehyung yang mendekapnya dengan lembut. Sembari mengusap-usap kepala si manis.
"Stt.. uljima.. kenapa kau memanggil eommamu medusa, hmm?"
Jungkook mendongak. "Itu bukan eommaku. Dia hanya istri appa! Bukan eommaku. Eommaku sudah meninggal! Hiks.."
Taehyung terpaku mendengarnya. Ternyata itu bukan ibu kandung Jungkook.
"Hiks.. medusa itu.. hiks.. selalu memakiku.. hiks.. memukulku.. hiks.. bahkan mengancam akan membunuhku bila appa tahu ia seperti ini padaku.. hiks..
Hyung.. hiks.. izinkan aku tinggal di apartementmu.. hiks.."
"Bagaimana dengan appamu? Ia akan cemas!"
"Masa bodo! Aku tak mau bertemu dengan medusa itu!"
Taehyung menghela nafasnya. "Baiklah, tapi kau harus bilang dulu pada appamu, oke?"
"Tidak mau! Appa tidak akan mengizinkanku!"
"Tapi kau harus bilang. Appamu akan cemas bila tahu kau pergi tanpa izin"
Jungkook hanya mengangguk sebagai jawaban. "Tapi kalaupun appa tidak mengizinkan, aku akan tetap pergi!"
Taehyung hanya mengangguk. Setidaknya Jungkook mau meminta izin pada appanya.
...
"Appa. Aku mau tinggal di apartement Taehyung-hyung" ujar Jungkook datar.
"Untuk apa? Kau tak mau menyambut eommamu pulang dari Paris?"
"Untuk apa aku menyambut kedatangan jalang luar negeri?"
"Ucapanmu, Jeon!"
"Eitss appa! Kau juga Jeon omong-omong. Salahkan padamu kenapa menikah dengan seorang yeoja murahan yang gila harta? Heol! Bahkan ia baru kembali setelah 3 tahun keluar dari rumah ini. Aku begitu bahagia begitu dia pergi, appa! Kau pikir ia disana bekerja eoh? Iya ia bekerja! Sebagai jalang di club! Jika tak percaya. Tanyakan saja padanya. Jika ia masih berbohong, aku punya buktinya!" Ucap Jungkook panjang lebar.
Ia pun segera menarik Taehyung keluar dari kediaman Jeon tanpa menghiraukan teriakan appanya.
Taehyung pun mengekori Jungkook keluar dari kediamannya.
"Jung, apa tidak apa jika kau keluar dengan membentak seperti itu?" Tanya Taehyung.
"Persetan! Aku muak dengan jalang murahan itu!"
Langkah Jungkook terhenti ketika seorang yeoja menatapnya. Dibalas tatapan datar oleh Jungkook.
"Well, selamat datang kembali, medusa. Sudah menggugurkan bayi berapa kali selama tiga tahun ini?"
Jungkook smirk. Yang membuat Taehyung kebingungan. Ini bukan Jungkook-nya. Ah, maksudnya bukan Jungkook. Namun sebenarnya ini tetaplah Jungkook. Bukan sisi lain ataupun orang lain.
"Kau-"
"Good bye!"
Jungkook menarik Taehyung kedalam sport putih miliknya dan menyuruh Taehyung untuk segera pergi dari kediaman Jeon.
...
Jungkook dan Taehyung sudah tiba di halaman apartement Taehyung. Apartemen itu berbintang lima. Jadi jangan kaget dengan penampilan luar apartemen.
"Uwah! Luar biasa! Aku baru pertama kali kesini"
Taehyung mengangguk. "Sepertinya begitu yah? Ayo kita masuk"
Jungkook pun mengekori Taehyung menuju dalam apartement. Menaiki lift menuju lantai 7. Dan tiba didepan apartemen Taehyung.
Pintu terbuka ketika Taehyung selesai membuka pintu tersebut menggunakan card miliknya. Pemandangan bernuansa emas dan putih seperti mengucapkan 'selamat datang' pada kedua insan Tuhan tersebut.
"Wuah! Apartmu nyaman, hyung! Bersih pula! Luar biasa!"
"Terima kasih. Kemarin aku baru membersihkannya. Biasanya aku membersihkannya dua minggu sekali, hehe.."
"Aigoo! Jorok sekali, hyung!"
"Tadi kau memuji. Sekarang menghina. Apa maumu, Jung?"
"Mauku?" Jungkook menatap Taehyung lekat. Dadanya berdebar keras. "Mauku kamu, hyung.."
Taehyung terkejut. Bahkan ia hampir saja berteriak. Dadanya bergemuruh. Darahnya berdesir cepat. Ia baru pertama kali seperti ini.
"A-apa?" Tanya Taehyung pura-pura tidak tahu.
Jungkook mengerjap. Merutuki mulutnya yang tidak bisa dikontrol. Tidak bisa direm. "A-ah.. tidak kok, hyung.. m-mungkin kau salah dengar.."
"A-ah.. seperti itu.." Taehyung menggaruk tengkuknya.
What The Fucek?-KTH
TBC♡
Makin pendek kah? Authornya mager nulis. Kwkwkwk.
Take Care untuk kalian semua. Aku harap, kalian selalu dalam lindungan Tuhan♡. Terapkan pola hidup sehat! Jangan terlalu banyak berkumpul jika tidak ada yang penting.
Take Care Untuk Semuanya. LOVE YOU ALL!💜
-Arell
Boleh ditekan bintangnya! ☆~>🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Besar Jeon! (Taekook)
Fanfiction[ᴇɴᴅ] Book ini menceritakan tentang kisah seorang anak pengusaha, bernama Kim Taehyung, yang pindah ke Seoul dan mencari pekerjaannya. Namun ia malah bertemu dengan jodohnya. . Kira-kira siapakah jodoh Kim Taehyung itu? (Saya:")) . Warn! BxB, Gay, B...