Bag 8

22.7K 1.7K 29
                                    

Buat yang penasaran.. hihihi:) DOUBLE UP!♡
.
Arell mau hiatus seminggu, okey? Mau pulkam nih ceritanya.. mwehehehe:)
.
Biasa, definisi diliburkan malah liburan. Dan parahnya.. DISANA KAGA ADA JARINGAN:(( menangis aku:((
.
.
.
.



ARELL SAYANG KALIAN😣❤























"TAEHYUNG!!"
















DOR


















"JUNGKOOK!!"

Pistol itu terjatuh ketika dilempar oleh Taehyung ke sembarang arah. Ia mengunci pergerakan wanita itu dengan mengikat tangan dibelakangnya.

"Lepaskan aku, bocah!"

"Melepaskanmu, huh?! MELEPASKANMU SETELAH KAU HAMPIR MEMBUNUH ORANG YANG KUCINTA, HUH?!"

Jungkook melihatnya syok melihat pertarungan kedua orang tersebut.

"Anak ini kau sukai, huh? Anak murahan ini? Kau tampan kenapa tidak memilih yang lain. Nanti kau ikutan murahan"

Jungkook menunduk mendengar ucapan ibu tirinya ini. Menagan isakannya yang ingin lolos keluar dari bibir mungilnya.

"Seharusnya anda tahu siapa yang lebih murahan. Dia apa anda? Saya, tidak akan memilih yang lain, karena ia adalah satu-satunya orang yang saya cintai. Dan anda tidak berhak untuk mengatur-atur hidup saya. Karena hidup saya lebih penting dan digunakan untuk hal-hal yang wajar. Bukan seperti anda. Bersuami tapi selingkuh. DASAR JALANG!"

Wanita itu menatap Taehyung lekat-lekat. Begitu pula dengan Jungkook yang menatapnya lirih.

"Anda, anda juga pernah berselingkuh dengan Mr.Kim perusahaan Kim Corp bukan? KAU INGIN MEMBUAT AYAH DAN IBUKU BERCERAI HAH?!" Tariak Taehyung tepat dihadapan orang itu. "Sekali lagi kau mengganggu Jungkook, ucapkan selamat tinggal pada dunia ini"

Taehyung melepaskan cengkramannya yang kuat dan ia yakin, itu pasti akan membekas.

Ia menarik Jungkook keluar dari gang tersebut menuju ferarinya. Memojokkan Jungkook di ferarinya. Mengukungnya. Dan menciumnya brutal.

"Mpphh.. Hyumhhh"

Jungkook memukul dada Taehyung agar berhenti. Namun nihil, Taehyung malah semakin brutal. Ia tahu, Taehyung sedang dalam emosi yang tidak baik. Tapi tidak seperti ini juga.

Perlahan air mata Taehyung menuruni pipinya hingga terasa oleh Jungkook. Ciuman itu pun terlepas, Taehyung makin terisak lirih. Ia mendudukkan dirinya ditanah dan menutup wajahnya. Berharap Jungkook tidak melihat tangisannya itu.

Jungkook pun berjongkok menyamakan dirinya dihadapan Taehyung. "Hyung.. kau bisa cerita padaku. Seperti yang kau lakukan padaku"

Jungkook menubrukkan dirinya agar bisa memeluk Taehyung.

"A-aku baru ingat.. w-wanita itu.. ia ia yang ingin memisahkan ibu dan ayahku.." Taehyung memeluk Jungkook dengan eratnya sembari berbisik. "Maafkan aku. Aku sungguh emosi. Sungguh, maafkan aku, Jung. Aku menyesal. Aku terbawa emosi. Aku--"

Cup

"Tidak apa, hyung. Tidak apa"














...











"Setelah sebulan, kau baru pulang, Jeon?!"

Appa Jungkook terlihat emosi dihadapan kedua insan itu. Jungkook pun menunduk tak ingin melihat wajah appanya. Namun ia mendongak dan berkata sesuatu.

"Aku hanya sebulan di apart Tae-hyung! Dan aku hanya didalam apartnya. Sedangkan wanita ular itu, tiga tahun berada di luar negeri menjual tubuhnya? APPA LEBIH MEMBENTAKU DARIPADA DIA?!"

"Hentikan bualanmu itu, Jeon! Kau hanya ingin merusak hubungan appa dan eomma, bukan?!"

"YA! AKU SANGAT INGIN! SANGAT INGIN MEMISAHKAN APPA DARI LINTAH DARAT YANG MENGHISAP UANG APPA!"

"Berhenti membual jika--"

"APA? BUKTI? KEMARIKAN PONSELMU, HYUNG. BERIKAN PADA APPA!"

Taehyung segera merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponsel IpXnya. Memberikannya pada Jungkook. Lalu Jungkook memberikannya pada appanya sendiri.

Video itu terputar pada menit pertama, yeoja dan namja itu sedang berada di kasir untuk melakukan pembayaran. Lalu Jungkook ada dalam video itu dan bercakap.

Appa Jungkook langsung memegang dadanya sendiri kala melihat rambut Jungkook ditarik paksa oleh wanita itu. Setelahnya video itu bergerak tak tentu arah karena Taehyung berlari.

Semuanya terlihat gelap karena Taehyung memasukan ponselnya kedalam sakunya.


Dor


Suara itu menggema sebelum pekikan Taehyung menyambutnya.

Appa Jungkook memegang dadanya sendiri menahan sakit luar biasa dari bagian jantungnya. Ia duduk bersimpah sambil meremat dadanya.

"Appa.. hiks.. andwaeyo.. hiks.."

Dengan cepat, Taehyung membawa appa Jungkook dan Jungkook sendiri menuju ferarinya dan melesat menuju rumah sakit. Jungkook menangis sekencang-kencangnya didalam mobil itu sedangkan Taehyung berusaha untuk tetap fokus dalam membawa mobilnya.

"APPA! HIKKSS! APPA ANDWAEYOO! HIKS.. APPA BUKA MATAMU!!"









...




"Uisa-nim. Bagaimana keadaan Tuan Jeon?"

Uisa itu menatap Taehyung lekat. Jungkook duduk dibelakang masih terisak. Jadi Taehyung putuskan untuk menanyakan kondisi Tuan Jeon.

"Anda, keluarga Tuan Jeon?"

Taehyung menggigit bibir bawahnya. Pasalnya, ia bukan keluarga Jeon. Sedangkan satu-satunya keluarga Jeon, sedang terisak dalam emosional yang memuncak.

"S-saya, menantunya, uisa-nim"

Taehyung berbohong tentu saja. Ia tak mungkin bisa mendapat jawaban dari uisa tersebut jika ia jujur.

"Ah, baik. Tuan Jeon sudah mengangsur membaik. Namun kondisinya lemah sekarang. Ia akan dipindahkan ke ruang perawatan"

"Terima kasih, uisa-nim. Terima kasih"

Uisa itu mengangguk. "Sebaiknya, kau beritahu istrimu disana, bukan?"

Taehyung lagi-lagi menggigit bibir bawahnya. Lalu ia mengangguk. "B-baik, uisa-nim saya akan memberitahunya"

Taehyung melangkah kearah Jungkook kala uisa itu meninggalkan Taehyung seorang diri.

"Kau dengar, Jung? Appamu sekarang baik-baik saja. Jangan khawatir"

Taehyung memeluk Jungkook yang masih terdiam. Tiba-tiba Jungkook berkata. "Aku menyesal memberitahu appa tentang video itu"












TBC♡

Apesi garing beut kayak teri asin:))

Take care of yourself. YANG MASIH PUNYA TUGAS, JANGAN NGARET YA GAES♡

Bayi Besar Jeon! (Taekook) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang