Double Up!♡
Seperti biasa☆10
Sudah dua minggu Jungkook berada apartement Taehyung. Sesekali jalan-jalan melepas kebosanan dalam Apart itu.
"Kau tidak ada niat untuk pulang, Jung?"
Jungkook menatap Taehyung lekat. "Eoh? Kau mengusirku, hyung?"
"A-ah.. bukan seperti itu. Apa appamu tidak cemas?" Tanya Taehyung.
"Untuk apa? Ia juga tidak mengabari dan menelponku kok! Ia tak pedulu padaku. Ia hanya peduli pada medusa itu"
Taehyung mengusak gemas surai Jungkook yang berada di pundaknya. "Hey, kau sendiri bilang kau memblokir nomor appamu. Jadi bagaimana caranya ia menghubungi?"
"Iya juga. Tapi ia bisa menggunakan telepon rumah kan?"
Ding Dong~
Jungkook dan Taehyung bersamaan menatap pintu apatement lalu kembali menatap satu sama lain. Membuat wajah Jungkook merona hebat.
"Aku akan membukakan pintunya"
Taehyung beranjak dari sofa menuju pintu utama. Lalu membuka pintu tersebut. Tampanglah seorang namja juga yeoja disana. Yang tak lain, itu adalah eomma dan appa Taehyung. Jangan lupakan satu yeoja muda dibelakang. Yang tak lain adalah Irene.
"Ah? Kalian datang tanpa memberitahuku"
"Apa kami harus memberi tahumu kalau kami akan datang? Hey lihatlah, ada Jungkook disini"
Jungkook bangun dan memberikan hormat pada ketiga orang itu. Sebenarnya ini hari pertama mereka bertemu, namun ibu Taehyung sudah mengetahui seluk beluk Jungkook terlebih dahulu.
"Ah, apa kau tidak kangen padaku, Tae?" Tanya Irene dibelakang Taehyung.
Taehyung mendecih pada yeoja itu. "Tentu saja tidak. Untuk apa aku rindu padamu?"
Jungkook sedikit merengut. Ia kecewa. Tapi ia tak tahu kenapa ia kecewa.
Irene menggeram kesal. Lalu ia menghimpit leher Taehyung menggunakan sikutnya. "YAK! DASAR ADIK BANGSAT! PADA KAKAKMU SENDIRI TIDAK RINDU, EOH?!"
Jungkook menatap kedua adik kakak ini dengan senyumannya. Ternyata bukan hubungan seperti yang ia kira. Eh? Memangnya ia mengharapkan apa?
"Jungie, kau sudah lama disini?"
Jungkook menatap ibu Taehyung lekat. "Nee.. ibu. Jungkook tinggal disini pula"
"Yak! Bocah kecil, apa yang si mesum ini perbuat padamu saat kau disini?" Pekik Irene masih menghimpit leher Taehyung.
"Aigoo.. noona ini sakit. Kau mau membuatku mati kah? Dan aku tak semesum itu!"
"Yak! Diam kau! Kau itu mesumnya sebelas dua belas dengan ayah" ujar Irene.
"Bibit unggul ayah" lanjut ibu Taehyung.
"Ibu juga mesum ternyata. Tak heran jika anaknya seperti cucu kakek Sugiono" ujar Irene.
Ia mendekati Jungkook lalu mengelus punggungnya lembut. "Jika si mesum ini berbuat mesum padamu, beritahu aku okey? Biar ku cincang anak ini dan kuberi makan semut!"
Kejam sekali kakak ini - JJK
"N-ne.. noona"
"Sudah-sudah. Ibu bawakan Siomay untuk kalian! Eotthae?"
"MAUU!!"
...
Hidangan Dimsum sudah didepan mata. Jungkook menatapnya lapar. Siomay dimsum itu menggoda selera seorang Jungkook.
"Jung, kau tidak memotretnya lalu memasukkannya ke Instgram lagi?"
Sungguh, mulut Taehyung ini ingin dikareti dengan karet warna merah saja rasanya.
"Eoh? Jungie punya Instgram? Follow dong akun ibu! Baekhyunee_Kim"
"Kalau begitu, ayah juga mau! Real__pcy"
"Kakak juga mau! IreneKimKim"
"E-eh.. DM Jungie satu persatu saja.. jungxbaby"
"Hey? Ini kenapa jadi acara bertukar Instgram? Ayo makan! Aku lapar!"
Acara mari bertukar Instgram pun terhenti karena ucapan Taehyung tersebut.
Taehyung mengambil satu dimsum itu kedalam mangkoknya. Dan berniat untuk memakannya terkebih dahulu, sebelum..
"Yak! Letakkan dimsum itu kembali ke mangkukmu! Biarkan ibu dan ayah memakannya terlebih dahulu!" Ujar Irene dengan pekikan. Membuat Taehyung mau tak mau meletakkan kembali dimsum itu di mangkuknya. "Anjing pintar"
"Apa kau bilang, noona?"
"Aku bilang 'anjing pintar'. Memangnya ada apa?"
Jungkook terkekeh melihat pertaruhan dua kakak beradik didepannya ini.
"Sekali lagi berantem, akan aku kirim kalian ke planet Pluto!" Sahut ibu Taehyung ganas. Dua kakak beradik itu langsung menunduk. Jungkook pun melihatnya dengan gemas.
...
"Kalian bisa tidur disini. Dan kau, noona, kau bisa pakai kamar mandi" ujar Taehyung.
"Adik laknat!"
"Maksudku kamar tamu sebelahnya, noona. Maafkan mulut adikmu yang super kenyal ini" pekik Taehyung langsung menarik tangan Jungkook masuk kedalam kamarnya.
"Omong-omong, aku mau tidur nyenyak. Jangan sampai aku mendengar suara desahan Jungie-ku!"
Brakk
"Maafkan kakakku, Jung. Ia memang seperti itu. Menyebalkan! Ingin rasanya aku kubur hidup-hidup" seru Taehyung.
Jungkook menepuk tangan Taehyung. "Bodoh! Kakakmu tidak bisa bernapas! Kalau dia mati bagaimana?!"
"Hidupku lebih tenang sepertinya"
"Taetae Hyung bodoh! Bodoh! Bodoh!" Ujarnya memukul lengan Taehyung bertubi-tubi.
Taehyung mengerutkan keningnya. "Kau memanggilku apa? Te?"
"A-ah! Tidak! Aku mau tidur! Sleep well, hyung"
Taehyung duduk di pinggiran kasur sembari mengelus-elus surai coklat milik Jungkook. Membuat Jungkook merasa nyaman dalam tidurnya. Dirasa Jungkook sudah mulai lelap, ia mendekatkan wajahnya kearah Jungkook. Mengecup pipi gembilnya. Lalu berbisik ditelinganya.
"I love you, my bunny. Sleep well too"
Tbc♡
Yeyyy! Tae mengakui lope2nya! Aih gemes sendiri gue kan:")
Don't be a silent readers😉
☆~>🌟
👇❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Besar Jeon! (Taekook)
Fanfiction[ᴇɴᴅ] Book ini menceritakan tentang kisah seorang anak pengusaha, bernama Kim Taehyung, yang pindah ke Seoul dan mencari pekerjaannya. Namun ia malah bertemu dengan jodohnya. . Kira-kira siapakah jodoh Kim Taehyung itu? (Saya:")) . Warn! BxB, Gay, B...