Bab 9 : Will You Marry Me?

67 8 0
                                    

"Kalau aku mau jadi suami kamu boleh?"tanya Adam.

"Eh apaan sih Adam"jawab Hawa. Hawa dibuat salting dalam sekejap.

🕋🧕🏻🕌

Mereka sampai di restoran megah yang berada di lantai 22 gedung mewah pusat kota.

"Mewah banget ini"ucap Hawa.

"Ini spesial buat kamu, wanita penantian yang sangat cantik"ucap Adam.

"Apa kamu ini"seru Hawa salting.

Mereka duduk di tempat duduk dekat jendela. Lampu malam kota bersinar menghiasi mata Hawa.

"Kamu suka?"tanya Adam.

"Suka"ucap Hawa.

"Hawa, udah lama aku mau ngomong ini sama kamu, mungkin kita baru sebentar ketemu, tapi perasaan aku gak bisa dibohongi"

Adam berlutut di hadapan Hawa sambil membuka kotak kecil berisi cincin yang indah.

"Aku mau serius sama kamu, will you marry me?"tanya Adam.

Hawa dibuat terkejut dengan perlakuan Adam. Hawa menangis terharu. Ia mengangukkan kepalanya seperti mengatakan "iya". Adam tersenyum lalu memeluknya.

Tiba-tiba, semua keluarga Hawa dan Adam berkumpul. Mereka memeluk Adam dan Hawa secara bergantian.

FLASHBACK

"Tante, Adam izin menikahi putri Tante Aisyah, Adam mau serius"ucap Adam.

"Tante bolehin kamu"

"Om juga kasih izin"

Adam menoleh ke belakang dan mendapati Om Prawira, ayahnya Hawa. Mereka berpelukan.

"Titip putri saya, jaga dia, jangan berani-berani sakiti dia"ucap Ayah Prawira.

🕋🧕🏻🕌

Hawa bersiap-siap untuk menuju kantornya. Senyum terus terukir di bibirnya semenjak sabtu lalu. Hatinya senang.

Ia bercermin sambil mengambil foto di kamera ponselnya.

Tin!Tin!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tin!Tin!

Suara klakson berbunyi di depan rumah. Hawa bergegas kebawah, salim kepada bunda ayahnya lalu keluar rumah.

"Hey, maaf bikin nunggu"

"Gapapa, calon istriku makin cantik aja"

"Adam, ayo nanti telat loh"

Saudi Arabia, I'm in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang