Pria itu kini sedang berkutat dihadapan tumpukan-tumpukan berkas yang membuat kepalanya pening, padahal jam sudah menunjukan pukul 10.00 malam, dimana seharusnya ia pulang.
Do kyungsoo, pria yang sangat perfeksionis dan disiplin. Bisa dibilang, pria tersebut pria yang gila bekerja.
Mungkin harinya akan dipenuhi dengan berkas-berkas penting atau semacamnya, jika saja ia tak ingat kepada istrinya yang ada di rumah.
Tadinya ia ingin pulang ke rumah lebih awal, tapi ternyata pekerjaannya yang belum tertuntaskan tersebut tidak mengizinkan niatnya.
Dirasa lelah, Kyungsoo mulai mengalihkan fokusnya dari berkas-berkas tersebut. Menyandarkan tubuhnya pada kursi dan menatap ke arah jam di dinding. Ia menghela nafas, gagal lagi untuk pulang di saat istrinya masih belum terlelap.
"Pasti dia sudah tertidur saat ini," gumamnya pelan.
Kyungsoo mulai beranjak dari duduknya dan merapikan berkas-berkasnya, mematikan komputernya bersiap-siap untuk pulang.
Seperti biasa ia menuju tempat parkir dan segera mengendarai mobilnya keluar dari area parkir dengan laju sedang.
Sesampainya di rumah, ia masuk ke dalam segera meletakkan tasnya dan mencari keberadaan Sang istri. Dugaannya benar Sang istri tengah terlelap di kamarnya dengan selimut tebal yang menutupi tubuhnya.
Ia segera menuju mendekatkan diri kepada istrinya, dengan hati-hati Kyungsoo mengecup lembut kening istrinya.
"Mimpi indah, Lisa sayang," ia menjauh dengan hati-hati agar istri cantiknya tersebut tidak terusik dalam tidurnya.
Setelah puas menatap istrinya, Kyungsoo segera menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dari kegiatan yang ia lakukakn sehari penuh dan menyusul Lisa yang sedang berbaring nyaman di atas tempat tidurnya.
Seperti biasa, keesokan harinya kyungsoo selalu terbangun dengan Lisa yang sudah tidak berbaring disampingnya, lebih tepatnya Wanitsnys sedang berada di dapur berkutat dengan alat masak dan bumbu-bumbu untuk menyiapkan sarapan.
"Pagi sayang," ucap kyungsoo disusul pelukan lembut dari belakang.
"Pagi juga, oppa kau bisa duduk terlebih dahulu untuk menunggu masakannya jadi."
"Baiklah," dengan berat hati Kyungsoo harus melepaskan pelukannya dan segera menuju meja makan."Oppa, pagi ini aku akan pergi bersama temanku, Apakah boleh?"
"Apa aku pernah melarang, kau keluar dengan temanmu?"
"Tidak, terimakasih."
"Kau tau itu sayang."
Mereka menyantap sarapan pagi dengan hening, sesekali diselingi obrolan kecil.
***
Sekarang Lisa sedang berada di depan pintu apartemen seseorang. Seseorang yang sudah Lisa anggap sebagai sahabat atau lebih, mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perebut Istri Orang [✔]
FanfictionMeski pernikahan telah mengikat sepasang insan, belum tentu cinta mereka aman dari pemangsa; entah itu teman dekat, rekan kerja, atau bahkan orang yang baru saja dikenal. by. Rebellion Creator