Salju turun lebat hari ini. Jisoo merapatkan mantelnya guna menghalau dinginnya salju yang kian menusuk kulit. Awal pagi yang cukup ekstrem di Pyeongchang.
"Melamun lagi?"
Jisoo menoleh, sosok tinggi dengan paras bak dewa menyahut di ambang pintu. Kim Seokjin. Laki-laki yang menemaninya beberapa hari ini.
"Tidak. Aku hanya sedang menikmati udara pagi ini. Kau tahu, ini pertama kalinya aku menyaksikan turunnya salju di Pyeongchang. Walaupun Suho tak berada di sampingku, seperti biasanya."
Seok Jin tahu itu. Dia bisa membaca raut wajah Jisoo yang menyendu.
Memang, Suho menitipkan Jisoo padanya selama wanita itu berlibur di sini. Laki-laki yang berprofesi sebagai dokter itu tahu. Selama Jisoo berada dalam jangkauannya, gadis itu sering sekali terlihat sedang melamun.
"Mau pergi ke suatu tempat? Setidaknya, kau tidak terlalu bosan berada di rumah terus menerus sepanjang hari."
Dengan semangat Jisoo segera menyahuti ajakan Seok Jin, "Aku ingin mengunjungi Phoenix Snow Park!"
***
"Menyenangkan sekali! Aku tidak pernah merasa sebahagia ini sebelumnya."
Seok Jin tersenyum. Hatinya ikut menghangat melihat gadis itu tampak bahagia. Entah apa yang ada di dalam pikiran Suho sahabatnya, sehingga tega membiarkan gadis secantik Jisoo kesepian.
"Seok Jin-ah, kejar aku!"
Gelak tawa berkumandang. Seok Jin merasa sebagian dari dirinya menampik bahwa wanita yang tengah bersamanya adalah istri dari sahabatnya. Entah apa yang akan terjadi selanjutnya. Ia hanya ingin menikmati waktu ini selama ia bisa.
"Sebentar, Suho meneleponku."
Dengan cepat Jisoo mengangkat panggilan dari suaminya, berjalan menjauh memberi jarak dengan keberadaan Seok Jin.
"Yeobseo."
"...."
"Aniyo, gwaenchana."
"...."
_"Eoh_, aku mengerti."
"...."
"Tentu saja."
"...."
"Sampai jumpa."
Jisoo menutup panggilannya. Mood-nya kembali memburuk setelah mendapat panggilan kalau Suho mungkin akan sedikit lama mengunjunginya di sini.
"Suho?"
Jisoo mengangguk lesu sebagai jawaban.
"Mari makan terlebih dahulu sebelum pulang," ajak Seok Jin seraya pergi dengan disusul Jisoo yang mengekor di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perebut Istri Orang [✔]
Fiksi PenggemarMeski pernikahan telah mengikat sepasang insan, belum tentu cinta mereka aman dari pemangsa; entah itu teman dekat, rekan kerja, atau bahkan orang yang baru saja dikenal. by. Rebellion Creator