Flashback karier 4

6.2K 452 1
                                    

Pagi ini Hera sudah berangkat, seperti biasa jam tujuh ia sudah sampai di kantor. Saat ia turun ia melihat kondisi kantor yang masih sepi bahkan pintu aja masih ketutup.

"Gue tebak tuh duo setan belum bangun," kata Hera sambil menuju pintu depan kantor. Hera mengambil kunci dan langsung membuka pintu, dan benar saja kondisi nya masih sepi banget. Bahkan lampu aja gak dimatikan, "ini anak ngebo atau apa sih! Jam segini lampu gak di matiin!" Dumel Hera lalu naik ke lantai dua.

Ia langsung menuju lemari yang mejadi sekat kasur dengan ruangan lainnya. "Hm..." geram Hera sambil melipat dua tangannya di dada karena melihat dua setan tersebut masih asyik di dunia mimpinya.

Ia mencari akal... lalu tak lama ide jail terbesit di otaknya. "Hehehe..." tawa setan Hera muncul.

Ia langsung turun, menuju pantry di lantai bawah langsung ia menuju kulkas dan mengambil Es Batu lalu ditaruh di ember sambil dikasih air. Kantor kecil gitu - gitu Hera masih ngasih fasilitas lengkap loh ya, Hera juga ngasih kulkas, kompor, dispenser, ada, mi instan, kopi, teh, dan gula juga loh... masih baik kan dia ngasih itu buat mereka.

Hera kembali ke lantai dua. "Masih tidur hm?!" Geramnya melihat keduanya masih tidur nyenyak. Ia tertawa setan lalu dengan mudahnya menyiram ember berisikan air dan es ke tubuh keduanya yang memang tidur satu ranjang itu.

Merasakan ada yang menimpanya Jason dan Nathan langsung bangun sambil lompat - lompat.

"Anjir bangsat babi!" Umpat Jason.

"Njir kelakuan siapa ini!" Teriak Nathan karena tubuhnya basah plus dingin.

"Saya!" Teriak Hera kesal. Mereka langsung noleh ke Hera, dan detik itu juga Hera langsung dapat tatapan mematikan dari Jason.

"Lo! Ngapain lo disini? Ganggu orang tidur aja! Ini masih malem nenek lampir!" Geram Jason.

"Ngapain saya disini? Ini kantor saya! Dan masih malam? Ini sudah jam tujuh pagi, lihat!" Hera mengarahkan ponselnya ke dua setan tersebut. Mereka terbelalak, "kalian ini semalem tidur jam berapa sih? Udah siang gini masih tidur, jika kalian tidur jam sepuluh saya yakin dari jam lima tadi kalian sudah bangun. Kalian tidur jam berapa?!"

Mereka diam, "jam berapa? Kalian ngapain semalem tidur malam? Kemana aja?" Sebenarnya Hera tau karena ia sudah memasang cctv di seluruh kantor dan mobil keduanya. Tadi malam Jason pergi ke balapan liar, dan seperti biasa Nathan yang membawanya pulang.

"Ayo ngaku! Sebelum saya yang mencari tahunya sendiri?" Tekan Hera. Keduanya masih diam. "Oke! Baiklah..." kata Hera sambil pergi hendak turun.

"Kami keluar tadi malam," kata Jason pelan. Hera menghentikan langkah kakinya. "Taruhan," lanjut Jason pelan.

"Berapa?" Tanya Hera datar tanpa membalik badannya.

"Cewek," jawab Jason.

"Saya tunggu dibawah, duapuluh menit harus sudah rapih," kata Hera datar lalu meninggalkan lantai atas dan menuju lantai bawah.

Kepalanya pusing sekali mengurusi dua bocah itu. Apalagi Jason dengan segala kebedugalannya, jika Nathan masih dapat diatur tapi Jason seperti benar - benar titisan lucifer.

Kurang lebih duapuluh menit Jason dan Nathan turun dengan wajah yang lebih segar dan lebih rapih. Mereka langsung duduk di meja masing masing, kondisi saat ini dipenuhi keheningan.

Tak lama pak Dedi dan putranya pun datang, mereka melanjutkan pekerjaan mereka semalam, dan kini Hera dan Nathan yang tak melakukan apa - apa. "Dari pada kamu gak ngapa - ngapain lebih baik kamu tata kayu itu. Ditata sesuai ukuran," perintah Hera pada Nathan.

I'm Perfect CEO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang