"Eeerrrriiiiicccckkkkkkk"
Suara neffa menggelegar menjadi saksi bisu di pagi hari indah.
Gadis itu berjalan tergesa saat melewati lorong sekolah yang sudah tampak ramai di jam yang masih terbilang cukup pagiSebagian siswa yang melihat bahkan mendengar suara mematikan neffa hanya bisa terdiam dan berpura-pura tidak mendengar.
Bagi mereka ini adalah pemandangan biasa bahkan terlalu biasa. Gadis itu bahkan pernah memakai alat pengeras suara saat akan memanggil Erick. ahh iya Erick adalah pacarnya dan pastikan setelah ini mereka akan kembali bertengkar.Para siswa bukannya tidak terganggu hanya saja berurusan dengan neffa artinya menghancurkan dirimu sendiri, selain dengan cemprengnya gadis itu akan menceramahimu, belum lagi Erick yang dengan senang hati akan menghancurkan mereka yang berani mengganggu gadis kesayangannya.
Sejak kelas satu SMA saat Erick menyatakan cintanya pada neffa para gadis mulai berfikir bahwa Erick sudah tidak waras Karna memilih gadis cempreng yang begitu cerewet untuk menjadi pacarnya, Bahkan Erick terlihat sangat bucin pada neffa. Tidak sedikit siswa berfikir neffa memakai ilmu hitam untuk menggaet hati Erick, ditambah status putus nyambung mereka membuat para gadis semakin yakin akan kemampuan ilmu hitam neffa.
Bbrraaakkkkk
Neffa dengan kuat mendorong pintu kelas Erick yang dengan sekuat tenaga di tahan oleh teman-teman Erick membuat mereka tercampak dengan posisi yang mengenaskan. Mereka tentu tau nasib temannya sedang tidak baik hingga di pagi yang indah itu suara yang mengalahkan suara petir memasuki Indra pendengaran mereka.
"Erick keluar Lo gua mau injek-injek tuh kepala Lo yang gak guna"
Mata neffa berkeliling mencari keberadaan batang hidung pacarnya yang hilang di telan dunia.
"Erick gua bakalan itung ni kalo Lo gak keluar gua bunuh nih temen-temen Lo"
"Neffa Erick belom Dateng lu aja yang terlalu cepet datengnya"
Mata neffa memicing menatap salah seorang temannya Erick yang mulai bangkit dari posisi mengenaskan Karna dorongan neffa tadi
"Diam Lo botak gua gak ngomong Sama lo, cukup kasih tau dimana Erick"
Temen Erick yang dipanggil neffa botak mulai menyeret diri dan pundung di pojokan
"Kok lu kasar si neff Ama Rico? jahat lu"
Sekarang mata neffa menatap kearah lelaki yang masih setia tekapar di tempatnya
"Lo" tunjuk neffa "stay disana, tiduran aja udah jangan ganggu gua!!"
Neffa mulai berjalan masuk kedalam kelas Erick. Satu persatu meja digeser secara paksa menyebabkan semuanya berantakan.
"Aaaaaaaaaaaaa neff sakit neff sakit aaaaa"
Neffa menjambak rambut Erick dan menyeretnya keluar saat melihat lelaki itu bersembunyi dibalik meja paling belakang dengan memeluk kedua lututnya.
"Lu punya otak gak sih Rick?"
Nafas neffa mulai naik turun, melepaskan jambakannya saat sudah menarik Erick Keluar dari tempat persembunyiannya dan melemparkannya kedekat teman-teman Erick yang tadi membantunya menghalangi neffa
"Neff salah apa lagi sih gua? Gua merana neff sakit hati gua"
Mata Erick memandang neffa dengan ekspresi yang dibuat-buat sedih, seakan-akan benar-benar tidak bersalah dan tersiksa.
"Bodo. apaan sih lu chatting Ama anak kelas 12B? Tau gak mereka itu ngomong di dekat kuping gua nih gak pake spasi"
Neffa berteriak keras didepan muka Erick yang dengan pasrah mulai membersihkan wajahnya yang terkena hujan lokal
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTUS [END]
Romance⚠️⚠️⚠️ REVISI & EDITING PART!! Warn of Warn : Bad words. Be wise in taking good things from the story! Thank You!! ↓↓↓ Untuk kesekian kalinya Neffa harus bersabar atas sikap Erick yang terus membuatnya kecewa. Lelaki itu seperti tidak puas hanya den...