Neffa keluar dari dalam kelasnya dengan semangat Karna telah melewati mata pelajaran yang benar-benar tidak disukainya dan semua mata pelajaran yang tidak disukainya itu berkumpul hari ini untuk menyerangnya, menjadikan hari ini menjadi hari yang dibencinya.
Neffa melangkah lambat menuju kelas Erick, sepertinya hari ini cukup baik untuk mengajak Erick keluar, ditambah akhir-akhir ini mereka sudah jarang keluar berdua, jadi sepertinya bukan ide buruk.
"Erickkkk..!"
Neffa berlari kecil saat mata besarnya menemukan sosok pacar yang baru saja keluar dari kelasnya
Erick membalikkan badannya mendengar panggilan yang dirasa sangat tidak mungkin tidak dikenali olehnya.
Tanpa berniat mendekati, Erick terdiam memandang neffa yang berlari kecil kearahnya, menunggu gadis itu sampai kepadanya."Neffaa!"
Langkah kaki neffa berhenti saat sebuah panggilan seperti disengaja menghentikannya, membalikkan badannya, jantungnya mulai berdegup, aih sepertinya Andrian akan membuat Erick marah padanya.
"Orang yang berharga bagi neffa ada disekolah ini"
Seperti sebuah peringatan Erick mulai memperhatikan lelaki yang sedang berlari menghampiri neffa
"Neffa pulang bareng gua yuk"
Tanpa di komando bola mata neffa mulai melirik Erick yang tetap terdiam di depannya namun tanpa dipungkiri neffa melihat kemarahan di matanya
"Apaan sih ian"
"Lah kan kita searah, emang ga boleh ya? Lagian Lo juga ga ada rapat hari ini"
Andrian tersenyum penuh arti kemudian dengan tanpa rasa bersalah nya tangannya mendarat dipundak neffa.
"Neff kayaknya cowo yang disana itu suka deh Ama Lo, serem dia ngeliatin gua"
Neffa tersentak saat Andrian berbisik tepat ditelinganya,
"Aisshhh jangan dekat-dekat tau, lagian kalau dia liatin elo berarti dia suka tuh sama Lo"
Neffa mendorong Andrian menjauh, membuat Andrian merengut tidak suka
"Wahhh neffa siapa nih? Sok Deket gitu dianya Ama Lo"
Kali ini neffa yakin bahwa hari ini adalah hari kematiannya, sungguh belum selesai dirinya mengeluarkan organ Andrian, neffa kini harus melihat tubuh bernyawa milik Victor.
Victor mendekati dua orang yang sedang mengganggu pemandangannya sejak tadi
"Heiii kamu.. iya kamu yang berdiri mematung Karna cemburu, iya kamu iya pacarnya neffa ... Woii sini"
Kesan pertama yang di dapat Andrian dari victor adalah menjijikkan, Andrian tidak suka, sepertinya lelaki di depannya terlalu berani
Erick menghela nafas, kemudian melangkahkan kakinya menuju dimana pacarnya, mantan sang pacar dan sahabatnya berada dengan tetap memikirkan apa kesalahannya di masa lalu hingga dia harus memiliki sahabat seperti Victor
Sedangkan neffa memukul keningnya kuat, berharap dirinya lupa ingatan lalu terjun bebas ke jurang, ya jika neffa Berani.
"Apaan sih Lo Vict, gila ya?"
Victor mengangkat bahunya cuek "kasian lu jadi nyamuk, lagian kan neffa pacar Lo, kasian di anggurin"
"Jadi lo pacarnya neffa? Hahha neff kenapa ga bilang dari awal?"
Neffa memandang Andrian penuh arti
"Lah apaan sih Lo, gua kan udah kasih tau pas kita ketemu""Kalian ketemuan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTUS [END]
Romance⚠️⚠️⚠️ REVISI & EDITING PART!! Warn of Warn : Bad words. Be wise in taking good things from the story! Thank You!! ↓↓↓ Untuk kesekian kalinya Neffa harus bersabar atas sikap Erick yang terus membuatnya kecewa. Lelaki itu seperti tidak puas hanya den...