"Gua mau nanya!"
Neffa menatap bosan Victor yang datang ke kelasnya saat neffa baru saja memasuki kelasnya pagi ini
"Gua ga mau jawab, kenapa?"
Victor mendudukkan dirinya di bangku yang ada di depan meja neffa badannya dihadapkan kearah neffa
"Gua serius neff"
"Aelah iya apa apa?"
Neffa memutar bola matanya bosan
Victor mulai menarik nafasnya
"Menurut lu nilan gimana?"
Neffa menatap Victor serius, dan yang di tatap menampilkan ekspresi berharap
"Niillaaaaannnnn menurut lu, lu itu gimana? Victor suka ni sama lu"
Jika saja bisa rahang Victor akan lepas dari tempatnya saat ini juga. Neffa benar-benar tidak bisa diajak kompromi. Victor menatap neffa memelas sedangkan yang ditatap melebarkan matanya menantang.
"Udah gua kenalin secara langsung noh, deketin dong apa lagi? Lemah lu"
"Gak gitu juga neffa. benci lu ya Ama gua?"
"Apa lagi sih banyak maunya ya lu"
Mata Victor memicing menatap neffa
"Cemburu lu ya neff?. Tenang aja hati gua tetap untuk lu seorang kok neff"
Pletakk
Victor mengelus kepalanya cepat
"Gua udah punya pacar yang gantengnya aduhai lu mah gak seberapa ya"
Dengan susah payah Victor menelan ludahnya hinaan dari neffa dengan lapang dada sudah diterimanya, bahkan lapangnya dada Victor mengalahkan kelapangan lapangan sepak bola sesungguhnya.
"Gantengan juga gua neff Erick tuh kelebihan hormon makanya suka selingkuh"
"Elu tuh yang kelebihan hormon makanya alis kayak ulat gitu geli tau gak?"
Victor mengusap alis tebalnya yang sangat hitam, sebenarnya sih itu menjadi nilai plus untuk wajah tampannya tapi jika saja neffa memujinya pastikan setelah ini Victor akan mulai tebar pesona keseluruh penjuru dunia
"Gua cukur aja gitu neff?"
Victor mulai terlihat frustasi
"Terus lu mau ngepet? Bukan teman gua deh lu"
"Neff lu jahat Ama gua. gua bilangin Erick ni"
"Bilang aja yeeee lu kira gua takut"
Victor tersenyum mencurigakan
"Gua bilang ni kalo lu chatting Ama Richard kemaren"
Neffa menganga ingin rasanya saat ini membuang Victor kejalanan
"Eiii PHO lu ya? Apaan fitnah gitu, pergi lu!"
Neffa melempar botol minumnya kearah Victor
Victor yang melihat itu segera berlari keluar dari kelas neffa
"Nefff kayak ibu tiri lu neff" seru Victor sambil berlari
"Woiiiii kalo gua jadi ibu tirinya Lo, gua udah racunin anak kayak elu"
Neffa berteriak berharap Victor mendengarnya, dalam hati neffa berdoa semoga Victor jatuh kedalam selokan dan tidak bisa keluar.
💔💔💔
Neffa melangkahkan kakinya menyusuri koridor sekolahnya menuju kantin bersama nilan yang setia mengekori neffa
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTUS [END]
Romance⚠️⚠️⚠️ REVISI & EDITING PART!! Warn of Warn : Bad words. Be wise in taking good things from the story! Thank You!! ↓↓↓ Untuk kesekian kalinya Neffa harus bersabar atas sikap Erick yang terus membuatnya kecewa. Lelaki itu seperti tidak puas hanya den...