Malam ini neffa melangkahkan kakinya menyusuri lorong sekolahnya berniat untuk pulang, dirinya yang menjabat sebagai sekretaris OSIS terpaksa pulang larut hari ini dikarenakan rapat untuk membahas lomba pada hari nasional yang akan diadakan sebentar lagi.
Rasanya tubuhnya sudah benar-benar lelah duduk seharian di kursi kesayangannya dan menulis beberapa materi untuk di laksanakan. Rasa kantuk membuatnya menguap beberapa kali.
Fikirannya sudah lelah dan saat ini Erick memiliki urusan lain hingga tidak bisa menjemputnya, akhirnya hari ini ditengah rasa lelahnya neffa masih harus berjuang untuk sampai ke rumahnya.Tinnnnnnnn
Neffa melirik malas kearah belakangnya saat sudah berada di luar sekolah dan mendengar suara klakson tepat di belakangnya yang sukses memaksa telinganya untuk tuli mendadak.
"Ayang neffa mau pulang?"
Motor itu berhenti tepat di sampingnya setelah sebelumnya meng-klaksonnya dengan kuat.
Helm itu dibuka menampilkan sesosok pria tampan dengan alis tebalnya, dan mata sehitam arang lalu hidung mancung, rambut coklat dan kulit putih, sempurna untuk semua gadis, namun neffa yang melihatnya hanya memutar bola matanya bosan mengapa tidak? Lelaki itu menurutnya hanyalah pengganggu yang selalu mengikuti pacarnya dengan tampang homonya yang menurut neffa sangat keterlaluan.
Ya dia Victor dan ini semua di luar ekspektasi, jika kalian berharap seorang pangeran Erick menolongnya dan membawanya pulang sepertinya itu harus di buang dari Fikiran kalian, Karna kali ini Victor mengambil bagiannya.
"Mau cari om-om"
Neffa menjawab tanpa minat melihat kearah Victor yang setia tersenyum padanyaVictor berdehem "neng sama om mau neng?"
Urat-urat kepala neffa mulai naik saat Victor memperagakan sesosok lelaki hidung belang Dan mulai menggodanya.
Tangan neffa terkepal dan dinginnya malam membuat emosinya semakin menjadi
"Om jelek gua gak suka"
"Hahahaha"
"Bodoh ya Vict? Gua ngomong gitu gak ada yang lucu tau gak?"
Victor memanyunkan bibirnya
"Neff gua antar pulang yuk udah malem nih"Neffa menatap Victor dengan ekspresi takut yang di buat-buat "om mau bawa saya kemana? Jangan macem-macem loh om"
"Emangnya kalo macem-macem kenapa beib"
Dengan jelas dan sangat jelas Victor menyebut kata 'beib' dengan gerakan bibir yang lebaynya keterlaluan"Saya udah punya pacar om. om sih kelamaan"
Meski kesal dengan Victor tetap saja neffa selalu bercanda dan selalu membalas semua candaan yang Victor berikan padanya
Victor tertawa "mana pangeran dengan motor tinggi dan segerombolan gadis yang Bebi bicarakan"
Pllettakk
"Ya Victor bicara apa Lo sama princess, berani benar gak sopan sama ratu"
Victor meringis "tega bener neff, dan sebenarnya Lo itu apa? Ratu atau princess sih neff?"
"Terserah gua, bodo amat gua mau dua-duanya, kenapa? Gak boleh? Emang lo Princess? Atau Lo ratu?"
Victor menggelengkan kepalanya menatap neffa yang bahkan memiliki kemampuan berbicara di atas rata-rata.
Bukan hanya itu kemampuan menjawab neffa sekarang sudah setingkat diatas dirinya dan saat ini Victor merasa tersaingi.Neffa memasang wajah sombongnya dengan dagunya yang diangkat setinggi yang dia bisa
"Lagian lo ngapain disini? Ngikutin gua lo ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTUS [END]
Romance⚠️⚠️⚠️ REVISI & EDITING PART!! Warn of Warn : Bad words. Be wise in taking good things from the story! Thank You!! ↓↓↓ Untuk kesekian kalinya Neffa harus bersabar atas sikap Erick yang terus membuatnya kecewa. Lelaki itu seperti tidak puas hanya den...