Feel

85 16 0
                                    

Bukan untuk pertama kalinya lagi ini bahkan sudah kesekian kalinya neffa diharuskan pulang malam Karna memiliki rapat penting, lima kali berturut-turut dalam Minggu ini dan ya ini sudah ke lima kalinya neffa diharuskan pulang sendiri Karna sang pacar A.K.A Erick tidak bisa menjemputnya untuk mengantarnya pulang

Berbeda hari ini neffa bahkan tidak meminta erick untuk menjemputnya Karna neffa tidak ingin mendengar alasan lainnya dari Erick, pulang malam itu tidak enak apalagi jika badan kelelahan, ya begitulah namun malam ini tidak terlalu buruk selama pemandangan indah itu tidak menghilang.

Mungkin memang ini yang neffa butuhkan, kesendirian, terkadang itu tidak buruk mengingat sebenarnya neffa sangat membenci keramaian, dan itu berubah sejak ada Erick di hidupnya.
Kedatangan cayra tidak luput dari fikirannya, bagaimana tidak cayra terlihat berbeda dan selalu ada di samping Erick seakan-akan pacar Erick itu cayra bukannya neffa.

Duduk disalah satu bangku taman neffa mulai memakai headsetnya mendengar alunan musik yang meyakinkan rasa takutnya untuk kehilangan Erick.
Neffa tau dunia ini bukanlah tentang cinta setidaknya mungkin ada, namun pembagiannya rata dengan prioritas lainnya.

Mungkin seseorang akan mengatakan semua yang neffa takutkan atau rasakan terlalu lebay namun seseorang pernah berkata, tidak! Itulah Kenyataannya, tidak akan ada yang pernah mengerti dirimu dan merasakan apa yang kau rasakan jika orang itu tidak pernah berada di posisimu, dan mereka tidak akan pernah berada diposisi mu Karna Tuhan terlalu kreatif untuk masalah yang sama.

Menghela nafas sejenak, rasa lelah itu menghantui untuk di Istirahatkan namun rasa kahwatir menyiksa hingga terselesaikan, jika saja Erick tidak terkenal playboy atau semacamnya mungkin saja neffa tidak perlu takut untuk kehilangannya, tapi yang terjadi selama ini adalah Erick bahkan tidak menghargai perasaannya, lebih dari apapun neffa hanya takut.

"Neffa sendiri aja, perubahan gak berlaku ya?"

Sebenarnya jika saja boleh jujur seperti yang selalu neffa mau, saat ini neffa benar-benar tidak ingin di ganggu, terkadang terlalu menyebalkan saat dunia yang begitu besar ini terkesan sempit untuk mereka yang selalu menemukan seseorang yang mereka kenal hingga tidak punya waktu untuk sendiri dengan orang-orang tidak dikenal.

Sedikit menoleh neffa terkejut saat menemukan seseorang sebelum Erick yang pernah bersamanya sebagai teman

"Ahhhh"

"Loadingnya lama juga ya fa haha"

Bingung memang mengapa ada lelaki itu disini itulah yang sedang mencari jawaban di kepala neffa, mencocokkan semua jawaban yang memungkinkan

"Andri, ngapan Lo disini?"

Neffa bisa liat ya dengan sangat jelas saat Andrian memutar matanya bosan, didunia ini hanya Andrian dan Victor lah yang suka memutar mata bosan saat menatapnya

"Kenapa? Kamukah pemilik bumi?"

Oke sepertinya sedikit merepotkan berbicara dengan Andrian saat lelaki itu sedang memiliki mood yang baik dan ya dari mana neffa tau mood Andrian sedang baik? Karna neffa pernah menjadi stalker dadakan untuk Andrian saat jantung nya selalu mengadakan festival dadakan jika berada didekat Andrian

"Bodo amat dah terserah Lo"

"Gua udah balik lagi sambutannya buat pangeran mana?"

Neffa celingak-celinguk

"Liat apa fa? Mengalihkan topik pembicaraan Lo ya? Gak sopan"

"Gak kok gua cuma lagi nyari pengawal sama dayang-dayangnya  elu"

Andrian menghembuskan nafasnya mendengar perkataan neffa untuk sesaat Andrian terdiam berfikir sejenak untuk memberitahu neffa bahwa adanya dirinya disini saat ini adalah untuk menjadi pemeran tambahan supaya kisahnya menjadi seru, namun sepertinya suprise itu disukai oleh semua gadis jadi mari kita diam

"Lo bakalan tinggal disini atau bakalan balik ke asalnya elu?"

Jika diceritakan bahwa neffa pernah menyatakan cintanya pada Andrian saat Andrian akan pindah keluar negeri untuk selamanya dan mungkin mereka tidak akan bertemu, lalu yang terjadi adalah Andrian menolaknya dengan alasan Karna tidak ingin temannya tersakiti itu akan menjadi kisah klasik, namun percaya atau tidak memang benar andrian pergi keluar negeri namun alasan yang sebenarnya saat Andrian menolaknya adalah karena Andrian memang tidak memiliki perasaan terhadap neffa yang menurutnya terlalu biasa.

"Tergantung deh masih ada gak yang nahan gua seperti dulu"

Neffa tidak bisa berkata-kata lagi, ingatan memalukannya benar-benar memutar seperti film pendek dikepalanya

"Emmm haha gua doain deh buat Lo"

"Makasih effa"

"Neffa"

"Iya iya neffa"

Neffa tidak tau apa maksud kemunculan makhluk yang pernah membuatnya malu setengah mati bukan tidak hanya malu neffa hampir mati sakit hati, namun setidaknya rindunya bisa sedikit terbayarkan, bertemu teman baru tidaklah buruk bukan? Teman ya hanya teman tidak akan lebih

"Udah punya pacar belom fa?"

"Udah nih, lagi mesra-mesranya lagi"

Andrian memonyongkan bibirnya mendengar jawaban neffa yang sombongnya setengah mati, ada perasaan sedikit tidak terima, bagaimana tidak setelah kejadian itu Andrian bahkan tidak bisa melupakan wajah jelek neffa yang selalu mengganggunya, membuatnya selalu ingin kembali dan mencoba saja dari pada menolak neffanya, dan gadis jelek itu sekarang sudah punya pacar

"Dasar jelek"

"Gua udah laku oiiii"

"Ga suka gua lagi?"

"Engga tuh"

Menghela nafas lagi, ya lagi Andrian sedikit menyesal, bertanya-tanya siapa yang mencuri hati neffanya, ini tidak benar haruskah Andrian menjadi pelakor? Ah tidak pelakor itu jika Andrian ingin mengambil suami orang tapi kan saat ini Andrian ingin mengambil miliknya kembali, ya miliknya dan miliknya itu seorang gadis jelek.

"Neffa mau es krim gak?"

Yang selalu Andrian ingat dari neffa adalah, gadis itu manja dan mudah tersakiti meskipun tidak terbuka dengan perasaannya, dan lagi gadis itu akan luluh hanya dengan es krim dan coklat tidak peduli berapapun harganya.

"Andrian yang bayarin ya tapinya"

Sepertinya tidak buruk jika neffa kembali bersikap seperti mereka saat itu, lagi pula neffa tau bahwa neffa hanya suka Erick untuk saat ini, dan Andrian adalah temannya, teman yang akan selalu bersamanya sebagai teman, ditambah  neffa sudah mengenal Andrian dari lama.

"Rampok nih?"

"Andrian ganteng deh meskipun udah tua"

"Muji orang gak gitu woyyy"

"Seneng nih keliatannya"

"Bodo amat"

"Sama coklat ya kan aku udah puji Andrian"

"Aaarrgghh neffa kok nyebelin sih"

"Gua anggap itu iya, es krim dan coklat Yeay"

Andrian bangkit dari duduknya, berjalan mendahului neffa menuju tempat penjual es krim.

"Tungguin dong oiiii"

Neffa ikut beranjak saat melihat Andrian yang tanpa basa-basi langsung pergi, sedikit membuat neffa merasa lucu dan mungkin jika tadinya neffa benar-benar merasa terganggu akan hadirnya Andrian maka dengan senang hati neffa ralat Karna sepertinya tidak terlalu buruk juga, toh neffa bisa dapat es krim dan coklat gratis

Sedangkan Andrian, tersenyum tanpa sepengetahuan neffa, Menurut Andrian Baik atau tidaknya pertemuan pertama mereka, Andrian akan anggap ini sebagai hari yang bahagia, rindunya terhadap gadis jeleknya sudah terbayar meskipun rasa kehilangannya lebih besar, senyum gadis itu akan menghantuinya malam ini namun itu jauh lebih baik dari pada harus melihatnya mendengar headset dan merenung dengan wajah sedihnya, setidaknya itulah yang Andrian fikirkan.













Let's give me your opinion
Thank you :)
💔













PUTUS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang