Tiga puluh

172 18 6
                                    

Wah beneran deh ternyata bucin itu enak ya. Gue dari berangkat sekolah sampe di kelas berduaan terus sama Doyoung. Kita nempel terus kaya perangko sama amplop.

Temen-temen gue semuanya bingung, karena sebagian ada yang nggak tau kalo gue sama Taeyong udah the end. Parah juga ya gue, belum ada beberapa bulan, udah dapet yang baru.

"Al, liat video ini deh. Aku sm 127 squad buat video dance cover pake lagu kick it."

Gue mengambil ponsel Doyoung, lalu menontonnya dengan serius. Ekspresi gue masih datar sampai ada part Taeyong yang so freakin' hot.

"Oh my oh my, Taeyong ganteng banget. Liat apa Doy, gayanya so fuckin' hot!"

Doyoung merebut ponselnya secara paksa lalu menatap gue dengan tatapan galaknya. "Ngomong apa? Coba ulang lagi."

Gue reflek mengatupkan bibir lalu tersenyum, "Doyoung ganteng banget–AW!"

Pipi kiri gue dicubit oleh Doyoung dengan cukup keras. Kenapa sih pipi gue selalu jadi sasaran, kenapa nggak cubit pipi sendiri aja sih?!

"Napa sih Doy?!" tanya gue kesel.

"Jelek."

"Siapa?" tanya gue.

"Tayo,"

"Kamu jelek."

Doyoung menggertakkan giginya gemas, "Lo nanti pulang sama Tayo, gua gak mau anterin, males."

Gue senyum, "As your wish baby,"

"IH! AKU KAN BERCANDA?!"

Gue tertawa, "Bercanda juga aku hehe,"

Gue kembali menonton video itu dengan serius. Gue sangat menunggu part Doyoung karena pasti bakal sekeren itu. Doyoung diem aja gue udah gemes. Gak gemes lagi kalo dia udah melet-melet.

Setelah gue menonton videonya sampai habis, gue mengembalikan ponsel Doyoung kepada pemiliknya, "Doy, kamu kok nggak melet-melet sih?"

"Mau ngatain gua ya lo?" tanya Doyoung dengan kedua mata yang menyipit.

"Masih cemburu ya lo? Gak usah gitu apa, Taeyong cuma mantan gue. Gue sayangnya lo, udah ya gue mau ke kantin." pamit gue.

Kelas gue lagi jamkos alias nggak ada gurunya, jadi gue memutuskan untuk berjalan ke kantin. Tentunya keadaan kantin sepi karena para siswa sedang belajar di kelasnya masing-masing. Gue membeli beberapa cemilan lalu duduk di kursi yang berada di pojok kantin.

Dari kejauhan gue bisa melihat ada sosok laki-laki yang berlari dengan ekspresi ketakutan.

"Umpetin gua dong, ketauan nyebat nih sama BK." katanya panik.

"Lo lagian nyebat di sekolah, bodoh banget Yong."

"Gua harus ngumpet dimana?! Ayo bantu gua cepetan!!"

"Kolong meja, gece cepet." jawab gue yang ikutan panik.

Setelah dirasa keadaan aman, Taeyong keluar dari persembunyiannya lalu duduk di sebelah gue.

Gue meliriknya sekilas, "Yong, tadi Doy ngasih unjuk video 127 squad. Kok lo disitu kece parah? Cowo gue kalah."

"Siapa cowo lo? Eh gua gak terima ya, gua aja belom move on kok lo udah punya cowo baru?!" kataTaeyong dengan sebal.

"Doy lah, masa Yuta? Makanya move on pak, gue tau emang gue susah banget dilupain apalagi gue gemesin." kata gue dengan pedenya.

"Pengen gua jitak, tapi omongan lo bener."

"Yong, gue hampir mau diperkaos," bisik gue.

"KAPAN? SAMA SIAPA? DOYOUNG?!" kata Taeyong histeris.

Memoria [Taeyong • Doyoung NCT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang