Sebelumnya aku seperti membanggakan malam minggu, mengikuti yang lainnya.
Terlalu egois untuk ingin pergi ke luar rumah pada malam itu.
Seperti memaksa untuk mengajakmu, namun memang kamu selalu siap menemani.
Sampai akhirnya kamu mengingatkanku pada perihal tak ada perbedaan keluar pada malam apa pun itu.
Katamu malam apa pun asal kita pergi bersama itu sudah membanggakan.Namun kamu tak suka mengajakku sering untuk keluar malam.
Tak ingin membuat orang tuaku khawatir.
Aku pun berpikir begitu, lebih baik kamu saja di rumahku.
Maaf bila aku sering melarangmu saat kamu ingin pulang.
Memang tak pernah ada habisnya ingin terus-terusan bertemu denganmu.
Aku seperti pecandu dalam hal bertemu denganmu.
Namun bila kamu tak melarangku, biarkan aku menjadi perindu dan pecandu soal kamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERINDU [Telah Terbit] √
RomanceTERBIT Oleh Guepedia Publisher Puisi Cinta yang Menyemangati Rindu dan Perjuangan. Berawal dari aku bertemu dengannya, lalu aku jatuh hati padanya. Rasa suka padanya membuatku mendapatkan banyak inspirasi untuk kurangkai menjadi puisi-puisi. Buku pu...