❀BAB 2 AWAL MULA❀

89 47 6
                                    

"I met you accidentally. And now I love you accidentally"

"Yakin nggak ada yang ketinggalan?" Tanya papa nya lagi.

Reyna hanya mengangguk pelan, tak bersemangat. Sudah setengah jam ia menunggu seseorang,tapi yang di tunggu tak kunjung datang.

"Cesar mana sih. Lama banget!" Reyna merutuk dalam hati.

"Ma, peachy mau kencing," rengek seorang anak laki-laki.

Ya, anak itu sekaligus penonton imut kemarin adalah anak dari Melati juga. Jadi dapat dipastikan anak itu adalah adik Reyna.

"Tahan sayang. Kita bentar lagi mau berangkat," ucap Melati sambil mengelus kepala anak tersebut.

"Jangan ditahan, Mah. Ntar dia kena penyakit bata ginjal," sahut Arven yang tengah fokus kepada handphone nya.

"Batu Pa bukan bata," Reyna membenarkan.

"Eh iya itu maksud Papa." Arven menepuk jidatnya.

"Anter gih Pa," suruh Melati.

"Mama aja," tolak Arven masih fokus dengan handphone nya.

"Papa aja, Mama capek nih."

"Mama aja, Papa lagi main cacing udah sejuta nih,"

"Yaudah Reyna aja yang anter. Kalian ribet." Reyna berdiri lalu menggandeng tangan adiknya menuju toilet umum terdekat meninggalkan Arven dan Melati yang saling menyalahkan.

Mereka sampai di toilet laki-laki dan Reyna menyuruh Peachy masuk. Ya, adik Reyna adalah seorang laki-laki berumur 5 tahun.

Dia umur 5 tahun aja udah keliling Indonesia, kalian kapan?

Alasan dia dinamakan peachy karena Arven sangat menyukai warna peach-sangat rempong-. Pernah terjadi perang dunia antara Melati dan Arven karena masalah warna rumah dan nama anak. Yang berujung Melati mogok memberikan nafkah batin kepada Arven selama sebulan. Alhasil Arven mengalah, dan menuruti permintaan Melati. Andaikan Arven tidak menuruti Melati, Peachy tidak akan lahir!

Karena iba, Melati membiarkan anak bungsunya diselipkan kata peach, walaupun masih ada kata navy nya. Lebih tepatnya nama lengkapnya adalah Peachy Navyllius Jourell.

"Kak aku sudah selesai! Cebokin!" Teriak Peachy dari dalam toilet.

Reyna menutup wajahnya malu. Kebiasaan Peachy tidak berubah, walaupun sudah umur 5 tahun ia tetap belum bisa kencing sendiri. "Pantes Mama sama Papa nggak mau nganterin,"

Kondisi toilet laki-laki saat itu tengah ramai, tapi ia tak ada pilihan lain. Saat kakinya maju satu langkah, ia di hadang oleh seorang pria.

"Ngapain Lo di toilet cowok? Mau ngintip?"

Reyna melirik pria di sampingnya.

"Sok tau lo. Minggir!" Reyna menepis tangan pria itu.

Tangan pria itu terlalu kuat, sehingga tepisan tangan Reyna tak mengubah posisi tangan pria tersebut walaupun 0,01 mm. "Lo bisa masuk penjara tau nggak karena hal ini. Namanya pelecehan. Cewek mesum Lo!"

Reyna akui pria di sampingnya amat lah tampan. Lesung pipi yang terbentuk saat ia berbicara, alis yang tebal, hidung yang mancung, serta bibir yang merah terpampang di wajah pria tersebut. Belum lagi ditambah badan nya yang menjulang tinggi dan tegap. Reyna saja hanya se dada pria itu. Apa mungkin dia punya roti sobek? Ah lupakan Reyna.

Tapi Reyna menyumpahi dirinya sendiri, fisik pria itu sangat berbanding terbalik dengan sikapnya. Enak saja mengatai Reyna mesum. Padahal dia hanya menonton boyband Korea saja dan menikmati lekukan tubuh mereka. Mengapa harus dikatakan mesum!

"Lo kalau nggak tau apa-apa mending diem deh. Gue sumpel mulut Lo pake tissue toilet kalau masih bacot."

"Mau gue teriakin kalo Lo mesum disini? Mau ngintip cowok?" Ancam pria tersebut dengan memasang wajah jahil.

Jarak wajah antara Reyna dengan pria tersebut hanya tinggal beberapa cm, membuat Reyna menjadi tegang dan tidak berani berkutik. membuatnya naik pitam.

"Kak!! Kak Reyna kok lama? Ntar Peachy aduin ke Mama kalo Kak Reyna nggak ma cebokin." Teriakan dari Peachy sukses membuat seisi toilet bingung dan ingin tau siapa yang dipanggil orang di dalam toilet tengah tempat Peachy berada.

Tak terkecuali pria disamping Reyna. Ia pun memasang wajah kebingungan. "Itu suara adik Lo?"

"Iya! Adik gue ada di dalam. Namanya Peachy, dia lagi kencing. Tapi di nggak bisa cebok sendiri, makanya gue mau cebokin
Makanya jadi orang jangan asal suudzon. Minggir" usir Reyna.

Pria tersebut tidak mengindahkan Reyna. Ia tetap menahan gadis tersebut.

"Mau Lo apaansih anjir. Heran gue." Reyna mengacak rambutnya frustasi

"Biar gue aja yang cebokin." Jawab pria tersebut tanpa ekspresi dan berlalu meninggalkan Reyna yang kebingungan.

Pria tersebut berdiri di depan toilet yang berada di tengah lalu mengetuknya. "Peachy ada di dalam?"

"Kakak siapa? Penculik ya?" Sahut orang di dalam toilet yang tak lain adalah Peachy.

"Kakak kamu nggak boleh masuk toilet cowok. Dia kan cewek. Jadi kakak aja ya yang cebokin kamu
Boleh nggak?' lembutnya.

"Kakak mesum. Ntar kakak liat punya aku,"

"Kakak juga punya,Dek. Ngapain liat punya kamu." Jawab pria tersebut dengan polos yang sukses membuat Reyna bergidik ngeri.

Peachy menolak.

"Kakak kasih kamu kinderjoy deh. Mau nggak?" Tawar pria tersebut, ingin menyudahi perdebatan yang sangat tidak penting ini.

Peachy tetap menolak. 'Nggak mau kalau cuman satu!"

"Yaudah dua deh,"

"Tiga!" Teriak Peachy dengan semangat.

Pria itu menarik nafasnya lalu menghembuskannya dengan perlahan. Kenapa sih mau nolong orang aja ribet banget kayak gini. "Iya nanti Kakak belikan."

Peachy nampak berteriak girang di dalam toilet. "Buka aja Kak, nggak dikunci kok!"

"Dari tadi kek anjir. Ribet amat jadi bocah," batinnya

Hanya berselang dua menit, Peachy dan pria yang membantunya untuk cebok tadi sudah berdiri di pintu toilet.

Peachy berlari ke tempat kakaknya. "Kak, temenin aku beli kinderjoy,yuk"

"Kakak nggak bawa uang." Jawab Peachy sambil mengoceh saku nya seolah-olah sedang mencari uang.

"Abang itu yang bayarin," sontak Reyna menoleh ke arah tangan Peachy yang mana ia menunjuk pria dibelakangnya yang sedang mencuci tangan.

"Cepetan, pesawat sebentar lagi berangkat. Ntar malah ketinggalan." Ucap pria tersebut sambil melirik ke arah Reyna sebelum ia pergi meninggalkan mereka berdua.

Reyna pun menggandeng tangan adiknya untuk menyusul pria tadi.

Terimakasih sudah membaca
JANGAN LUPA VOTE OKE?!

Love and Distance||Hiatus||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang