Chapter 02

181 25 0
                                    

Ireona~

Ireona ireona ireona~

Alarm yang sengaja dipasang oleh Xiyeon untuk membangunkannya setiap pagi, dimatikan secara kasar oleh seseorang. Dia menatap Xiyeon yang masih bermain di alam mimpi dengan kesal.

Tangannya dengan sigap memukul bokong milik Xiyeon dengan sedikit keras sehingga menimbulkan suara yang cukup kencang. "Oppa lo udah tereak tereak gak jelas dari tadi ya dek dan lo masih gak bangun juga! Bangun gak lo!" Teriaknya tanpa berhenti memukul bokong milik Xiyeon.

"Aww! Bang, sakit tau!" Kesal Xiyeon sambil berusaha melindungi tubuhnya. "Makanya bangun nying! Gue ada kuliah pagi!" Alibinya, padahal memang orang itu suka melihat adik satu satunya ini kesakitan.

"Iya ini gue udah bangun ya sat!" Xiyeon langsung berdiri dan menatap tajam kakak biadabnya itu. Mingyu namanya.

"Nah gitu dong dari tadi, anak babeh emang pinter," balas Mingyu sambil mengusak rambut Xiyeon secara kasar. Tidak lupa dengan sebuah senyuman yang terpampang di wajahnya, memperlihatkan taring khas miliknya. Xiyeon sedikit bergidik lalu langsung pergi ke kamar mandi meninggalkan Mingyu sendirian.

Tak butuh waktu yang lama bagi Xiyeon untuk mandi, buktinya sekarang dia sudah siap dengan seragam miliknya. Tangannya meraih tas punggung hitam yang setia menemaninya bersekolah.

Saat sedang asik memasukkan buku untuk dibawa, Xiyeon kembali teringat dengan percakapannya dengan Heejin kemarin. Mulai detik ini dia bertekad untuk bisa berjuang lebih keras agar bisa setidaknya sedikit mendapatkan perhatian dari Jeno.

"Setau gue Minjoo itu anak MIPA 3, dia sekelas sama Jeno. Pinter, baik, cantik, anak padus lagi. Gue gak tau mereka udah taken atau belom. Tapi dari penglihatan gue selama ini mereka emang deket, sering pulang bareng lagi. Mungkin searah kali rumahnya atau nggak mungkin si Jeno nyambi jadi ojek langganannya kali yaa,"

Kalimat demi kalimat, kata demi kata, huruf demi huruf. Xiyeon yakin betul itu yang didengarnya kemarin, tidak kurang tidak lebih. Dan kata kata itu masih terus berputar di otak Xiyeon sampai sekarang. Tapi ada sedikit hal yang mengganggu pikiran Xiyeon. Bagaimana Heejin bisa tahu itu semua? Apa Heejin adalah admin lambe turah sekolah? Entahlah.

Sebenarnya Xiyeon tidak perlu takut untuk bersaing secara sehat dengan Minjoo. Dia cantik, baik, rajin menabung, dan tidak sombong. Dia juga lumayan pintar di sekolahnya. Tapi–

"WOI SAT! UDAH BELOM! KELAMAAN GUE TINGGAL NIH!" Bisa tidak yaa kakaknya Xiyeon yang satu itu dan satu satunya itu di give away aja. Jujur, ingin sekali Xiyeon menyerahkan laki laki itu secara cuma cuma kepada seseorang yang mau menampungnya. Kalau perlu dia akan menulis iklan di ig miliknya dengan muka milik sang kakak. Dengan tulisan:

DILELANG ABANG DURHAKA!

BISA MASAK, BISA NYUCI, BISA BIKIN EMOSI NAIK! SUDAH DILATIH DENGAN SEBAIK MUNGKIN! TAPI MEMANG BEBAL OTAKNYA JADI RADA SONGONG!

PEMBELI PERTAMA DISKON 99% KALAU NGGAK PUNYA UANG DIKASIH GRATIS

G R A T I S !!!!!

AYO DIBELI! SENIN HARGA NAIK!

Atau mungkin seperti:

Atau mungkin seperti:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
 IRIS | 00 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang