Chapter 03

145 22 0
                                    

Bel sekolah sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu, tapi Xiyeon dan Heejin enggan sekedar meninggalkan kelas tersebut. Mereka masih setia disana, duduk tenang, menikmati dinginnya kelas, sambil bermain handphone mereka yang terkonek ke wifi.

Seperti inilah kebiasaan mereka. Walaupun jadwal pulang sekolah adalah jam 3 sore, tapi mereka lebih memilih pulang pada jam 4 sampai 5 sore.

Mulai dari ghibah hingga sekedar mengerjakan soal untuk mengisi kegabutan mereka. Jika mereka lapar, mereka mungkin akan pergi ke kantin, membeli makanan, lalu kembali ke kelas dan memakannya disana. Mereka tidak hanya berdua sekarang, tetapi masih ada Yeji yang berhasil melengserkan jabatan Haechan dari wakil ketua kelas, Mia si sekretaris yang sering dijadikan tumbal, dan Aisha, cewek jangkung yang tingginya membuat Xiyeon sedikit iri.

Mereka bertiga sedang sibuk dengan kegiatannya masing masing. Mia yang sedang curhat dengan Yeji dipojokan kelas dan Aisha yang sedang menghapal gerakan untuk lombanya 2 minggu lagi. Sesekali tangannya bergerak kesana kemari mengikuti gerakan dari layar handphonenya.

"Xiyeon!" Panggil Nakyung yang baru saja sampai di ambang pintu. Xiyeon yang melihatnya hanya melambaikan tangannya sekilas lalu kembali memainkan handphonenya.

Nakyung berjalan mendekat dan mendaratkan bokongnya di bangku kosong samping tempat duduk Xiyeon. "Ayo latihan," Xiyeon yang mendengarnya hanya menghela napas pelan. "Lusa acaranya," lanjut Nakyung lagi.

"Iya iya, eh Jin, lo tampil gak lusa?" Tanya Xiyeon, sedangkan Heejin hanya menggeleng. "Bukan tim gue yang tampil," jawabnya. Xiyeon hanya membulatkan mulutnya sebagai jawaban lalu kembali berbicara dengan Nakyung.

"Dimana latihannya?"

"Ya di lapanganlah, ganti baju yuk," balas Nakyung yang mulai beranjak pergi. Xiyeon mengerucutkan bibirnya kesal, mengambil baju latihan dari dalam tasnya, dan mulai pergi meninggalkan kelas. Sedangkan Heejin yang sadar sudah ditinggal sendirian memutuskan untuk pulang ke rumahnya.

Tak lama bagi Xiyeon dan juga Nakyung untuk berganti baju. Buktinya mereka sudah siap dan mulai pemanasan di pinggir lapangan. Matahari yang mengintip di balik kumpulan awan menemani mereka kali ini.

Beberapa siswi yang lain juga sudah berkumpul dan mulai melakukan pemanasan. "Nakyung, lo jadi flyer lagi ya," ucap salah satu siswi dan hanya dijawab dengan anggukan pelan dari Nakyung. Xiyeon yang mendengarnya hanya tertawa pelan dan mulai menggoda Nakyung.

"Ish curang lo jadi base terus," ucap Nakyung yang mulai kesal dengan Xiyeon. Ya mau bagaimana lagi, berat badan Nakyung jauh lebih ringan dibanding berat badan Xiyeon. Jadi mau tak mau dia sering kebagian sebagai flyer dan menjadi pusat perhatian orang orang nanti.

"Udahlah, terima aja," balas Xiyeon sambil menahan gelak tawanya. Nakyung hanya bisa mendengus sebal sambil menggerutu sesekali.

"Ayo guys, kita mulai!" Teriak siswi lain sambil mulai menempatkan diri sesuai formasi yang sudah dibuat. Beberapa gerakan cheers mereka lakukan, mulai dari shoulder stand hingga scorpion yang berhasil dilakukan sempurna oleh Nakyung.

15 menit sudah terlewat dan penampilan singkat itupun selesai. Sesekali mereka mulai mengevaluasi satu sama lain agar penampilan mereka bisa lebih sempurna.

"Sekian latihan kita hari ini, gue harap kalian jaga kesehatan dan latihan lagi di rumah. Kalau bisa jangan makan makanan yang berminyak sama minum es dulu, biar lusa suara kalian bisa lebih keluar. Gue akhiri, makasih semuanya! Istirahat yang banyak ya!" Ucapan panjang lebar itu keluar dari ketua cheers Nusantara High School ini. Lalu satu persatu dari mereka mulai membubarkan diri, tak terkecuali Xiyeon dan Nakyung.

 IRIS | 00 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang