Chapter 08

80 16 0
                                    

"Pokoknya gue harus ikut!" Ucap Xiyeon kesal pada sang kakak. Mingyu yang mendengarnya langsung menutup telinganya rapat rapat akibat mendengar teriakan yang dilontarkan oleh Xiyeon.

"Kagak ada, udah lo nggak usah ikut napa sih? Kagak ngaruh juga ke nilai lo, lo mau ikut apa nggak," balas Mingyu sengit setelah melepas tangannya yang semula berada di telinganya itu.

"Ah, bilang aja lo takut kan tinggal sendirian di rumah. Badan doang lo yang bongsor, nyali lo ciut, cuih," Mingyu yang mendengarnya otomatis berdiri. Apa apaan kata kata yang keluar dari mulut adiknya itu. Kurang ajar.

"Enak aja lo sat, gini gini gue selalu ikut ronda mingguan ya di RT kita. Kagak takut gue sendirian di rumah. Emangnya lo, nonton film setan aja sampe teriak teriak kek orang kesurupan,"

Xiyeon dengan sigap menjitak kepala sang kakak walaupun dia harus berjinjit sedikit karena Mingyu yang lebih tinggi darinya. "Siapa bilang?! Orang selama ini gue selalu berdua sama setan kalo mama nggak ada!" Sungutnya.

Mau bagaimana pun juga, sebenarnya suara mereka sangat kencang dan bisa di dengar dengan jelas oleh tetangga mereka ataupun orang yang numpang lewat. Tapi mereka semua seakan memaklumi kedua mahkluk yang tinggal serumah itu.

"Eh bangsat, lo ngatain gue setan hah?!"

"Dih padahal gue nggak bilang itu lo ya! Kalo lo merasa sih nggak papa," Xiyeon memundurkan badannya dan mengangkat bahunya tidak peduli. Xiyeon 1 dan Mingyu 0.

Mingyu benar benar tak habis pikir dengan perilaku adiknya ini. Rasanya ingin menempatkan Xiyeon di lapangan dan menendangnya hingga EXO Planet, berharap tinggal disana dan tidak akan kembali lagi ke bumi. Karena menurutnya Xiyeon hanya bisa menghabiskan oksigen saja kalau tinggal di bumi.

"Pokoknya nggak ada pergi pergi titik! Apalagi itu jauh, ke Jogja," final Mingyu lalu mulai beranjak dari ruang tengah menuju kamar miliknya yang berada di lantai dua. Hilang sudah niatannya yang ingin bermain PS tadi.

"Eh bang gue belom selesai ngomong ya. Pokoknya gue gak mau tau, gue mau ikut titik. Bodo amat lo mau ijinin apa nggak, pokoknya gue ikut. Gue ijin ke mama aja, nggak perlu ijin ijin dari lo! Eh sat! Lo dengerin gue gak sih?!" Teriakan Xiyeon hanya dianggap angin lalu oleh Mingyu. Laki laki itu tetap berjalan dan masuk ke dalam kamarnya meninggalkan Xiyeon sendirian di bawah.

"Ish, nyebelin," gerutu Xiyeon sambil berjalan untuk dapat duduk di sofa. Tangannya meraih sebotol soda milik sang kakak dan meminumnya hingga tersisa setegah. Berdebat dengan Mingyu cukup menguras energinya.

Intinya, keputusan Xiyeon sudah bulat. Dia tidak peduli Mingyu mengizinkannya atau tidak. Yang jelas dia tetap akan ikut serta dalam kegiatan sekolahnya yaitu goes to campus. Sebuah kegiatan untuk mengunjungi beberapa kampus yang ada di Indonesia.

Tujuannya agar siswa dapat memotivasi dirinya dan mengetahui info info penting tentang kampus tersebut. Tidak hanya itu, mereka nantinya juga akan bertemu dengan para alumni sekolah mereka dan saling sharing mengenai kehidupan perkuliahan dan lainnya.

Sebenarnya yang dituju Xiyeon bukanlah tujuan kegiatan itu dibuat. Dia hanya ingin bisa jalan jalan ke beberapa daerah bersama temannya-Nakyung dan juga Heejin- dan menganggap tujuan sekolah sebagai bonus saja. Yang penting dia bisa jalan jalan. Intinya sih itu.

Bahkan Xiyeon, Heejin, Nakyung dan juga Aisha sudah berjanji untuk tidur sekamar. Xiyeon sudah bisa membayangkan betapa serunya kegiatan yang akan di laluinya itu.

Ditambah sekolah juga mengadakan kegiatan tambahan seperti jalan jalan di Malioboro dan mengunjungi Gunung Merapi. Sangat mengasyikkan bukan?

Jadi sekarang yang dilakukan Xiyeon adalah menelpon sang mama dan minta persetujuan serta uang untuk dirinya selama dia berada disana. Semoga saja mamanya mengizinkanya untuk pergi.

 IRIS | 00 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang