Chapter 10

83 10 0
                                    

Bis yang ditumpangi Xiyeon dan juga teman temannya kini tiba di Yogyakarta. Kota kedua setelah Semarang.

Bis yang tadinya melaju di jalanan kini sedikit berbelok untuk memasuki sebuah hotel kenamaan di Yogyakarta. Kini semua siswa kembali untuk mempersiapkan diri dan turun dari bis menuju hotel dan kasur yang sudah menanti mereka di dalam.

Xiyeon menarik kopernya dengan malas. Matanya mulai mengantuk padahal malam masih belum terlalu larut. "Jangan tidur lo, mau jalan jalan gak?" Nakyung merangkul bahu Xiyeon dengan semangat. Rencananya malam ini ingin dia habiskan dengan berjalan jalan. Tidak perlu jauh, tepat di depan hotel ini ada beberapa toko yang siap menjual barang ataupun makanan miliknya pada pengunjung.

Mendengar itu, Xiyeon hanya mengangguk malas. Kalau boleh jujur sebenarnya dia terlalu mager untuk pergi jalan jalan. Tapi mengingat Heejin dan Aisha yang juga akan ikut pergi, mau tak mau dia juga ikut. Dia tidak mau ditinggal sendirian di kamar hotel.

"Nah gitu dong, semangat!" Teriak Nakyung membuat Xiyeon memutar bola matanya malas. "Nanti gue kasih tips and trick buat dapetin Jeno," bisikan Nakyung membuat Xiyeon mendorong gadis disampingnya itu pelan dan berhasil mendapat tawa lepas dari yang di dorong.

Berbeda dengan Xiyeon dan Nakyung yang kini sibuk berdebat, Heejin dan Aisha hanya diam dan memperhatikan tingkah konyol teman dihadapannya. Heejin yang memang tidak mau dipandang gila dan Aisha yang masih waras, larut pada pemikiran mereka masing masing. Sesekali mereka meratapi nasib dan berpikir kesalahan apa yang pernah mereka berdua lakukan sampai sampai bisa berteman dengan orang absurd macam Xiyeon dan Nakyung.

Setelah sampai di kamar—seperti yang sudah direncanakan—mereka berempat hanya menaruh koper dan bawaan milik mereka lalu kembali menuju lobby hotel untuk jalan jalan.

Malam ini langit bisa dibilang cukup terang walaupun sudah malam. Buktinya bulan masih terlihat jelas malam ini. Hal ini tentu saja menjadi kelegaan tersendiri bagi mereka berempat. Karena jika hujan turun, mereka tidak bisa kembali ke hotel karena satupun dari mereka tidak ada yang membawa payung.

Sebenarnya bukan hanya mereka yang keluyuran malam malam. Beberapa siswa lain pun juga terlihat. Ada yang sengaja keluar untuk membeli makan lalu kembali ke hotel, ada yang hunting pernak pernik lucu, ada pula yang sengaja menghilangkan penat dan ingin mencari udara segar di luar.

Sebenarnya Nakyung ingin keluar karena dia memang suka jalan jalan, sekalian cari jajanan yang bisa dia makan. Berbeda dengan Aisha yang memang dititipi sesuatu oleh saudaranya. Heejin adalah tipe yang ikut ikutan saja. Dan Xiyeon, dia karena terpaksa.

"Kyung, balik yuk, dah malem ini," kembali Xiyeon berusaha membujuk Nakyung agar bisa kembali ke hotel dan menikmati kasur, lalu terlelap dan bangun keesokan paginya. "Males ah, bosen di hotel," Nakyung membalas sambil kembali menyesap minuman yang dia pesan beberapa waktu yang lalu.

Bagaimana Xiyeon tidak bosan, mereka sudah duduk di kursi ini selama hampir setengah jam. Pantat Xiyeon ingin sekali untuk bangun karena sudah merasa pegal.

"Eh, gue bawa flashdisk. Isinya EXO showtime. Mau nonton gak?" Omongan yang keluar dari mulut Heejin seakan menjadi penolong bagi Xiyeon. Xiyeon mengangguk dengan semangat.

"Mau mau, ayo nonton, nanti gue sambungin ke TV hotel," ucap Xiyeon seraya bangkit disusul dengan ketiga temannya yang lain. Kini Nakyung sudah tidak peduli lagi dengan rencana awalnya. Menonton variety show bersama teman lebih seru menurutnya dibanding jalan jalan.

Akhirnya mereka bertiga kembali melangkahkan kaki menuju hotel. Beruntung mereka tidak terlalu jauh berjalan sehingga dalam sekejap mereka sudah sampai.

ㅇㅇㅇ

"Njir gabut banget sumpah," kesal Haechan. Dia menggulingkan badannya diatas kasur, sesekali diam untuk menghilangkan pusing akibat berguling, lalu berguling lagi.

 IRIS | 00 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang