Disatukan dalam Sebuah Keluarga, Seorang kakak memiliki dendam pribadi karena kurangnya perhatian padanya, menyebabkan dia balas dendam pada adik tirinya dan menghamili gadis tersebut membuat rencana masa depan sang adik terhapus impian nya.
"jika...
Pagi harinya, Yuju hendak berangkat kuliah. Ia berjalan menuruni anak tangga teras rumahnya saat kakinya menginjak halaman rumah ia di sambut pemandangan yang mengejutkan matanya.
Sosok pria berdarah dingin itu menatap dirinya dari dalam mobil pintu terbuka, entah kenapa dia memperhatikannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tatapan matanya terlihat aneh dari biasanya, ia pun menyapa dengan mengucapkan selamat pagi padanya sembari bergerak ke samping mengelilingi mobil, mencoba menghindar dari jangkauan mata pria itu.
Pria itu keluar dari mobilnya, "Yuna!" Panggilnya, berjalan mendekati gadis itu.
Yuju menghentikan langkahnya, ia berbalik ke samping dan memandangi pria itu dengan rasa takut. Air matanya hampir keluar, karena tidak kuat bertahan dalam tatapan menyerang itu.
"A... Itu...." Pria ini merasa ragu dan terbata-bata mengatakan ucapan nya, gerogi atau memang dia merasakan kesalahan telah berbuat kasar pada adiknya
"Apa kakak ingin mengatakan sesuatu padaku?" Yuju berusaha tegar untuk tidak menangis di hadapan kakaknya
"Apa... Kau bisa mengantarku?mendaftar di Universitas mu!" Pria itu memalingkan wajahnya sekejap untuk mengambil napas, kemudian menggerakan kepalanya menatap Yuju kembali
Yuju kebingungan harus mengatakan iya atau tidak, bagaimana nanti kalau hasil test yang dilakukan kakaknya akan mengecewakan, ia takut kakaknya akan menyalahkannya.
Apalagi di universitas tempat ia berkuliah sangat tinggi dedikasinya akan kedisiplinan dan tanggungjawab. Tidak sembarangan menerima mahasiswa dengan mudah di sana, jati diri juga identitas yang dilihat sangat teliti.
Mengamati catatan kriminal kakaknya, Yuju menjadi ragu sampai pusing memikirkan cara meloloskan kakaknya agar lulus dan diterima belajar di sana.
"Apa kamu bisa membantuku?!" Pria itu menjadi tidak sabar dengan terdiam nya Yuju, pada akhirnya adiknya menganggukkan kepala beberapa kali mengiyakan permintaan nya
"Kalau begitu, naik lah ke mobil. Kita berangkat bersama." Pria itu memasuki mobil, memakai sabuk pengaman dan menyalakan mesin mobilnya
Melihat di kaca tengah adiknya belum juga masuk ke dalam, pria itu membunyikan klakson sangat keras. Yuju segera masuk ke mobil dan memilih duduk di belakang, ketika berada di dalam gadis itu sangat gugup hingga memainkan jari jemari tangannya.
