08. Why?

894 199 40
                                    

Please kindly vote the previous chapters :)
Sorry for typos hehehe






Heran.

Satu kata yang mewakili perasaan Ghea sekarang.

Dia bingung.

Pasca kejadian ciuman yang bikin Sandra heboh, Dezka sama Edsel masih kelihatan santuy aja.

Apalagi si Dezka ini, biang keladinya.

Kepalanya abis kejedot apa gimana sih? Itu anak kena amnesia kali ya? Soalnya dia tuh baik-baik aja, bahkan nggak ada rasa bersalah atau canggung sama sekali.

Sedangkan Ghea sendiri justru sengaja menghindar dari Dezka.

Tapi nyatanya, nggak mempan. Dezka tetep antar jemput. Dia juga masih sering main ke rumah Ghea. Nggak ada perubahan. Sama aja kayak biasanya.

Edsel? Sama juga.

Dia pun nggak nanya-nanya atau ngungkit lagi masalah ciuman itu.

Meskipun semuanya nggak ada yang berubah, tetep aja bikin Ghea curiga yang nggak-nggak. Menurutnya, aneh aja sih.

Sikap mereka ke Ghea emang nggak berubah. Tapi akhir-akhir ini, Edsel jadi sering cengengesan sendiri sambil lihat hp.

Bukan cuma Ghea, Dezka juga punya pemikiran yang sama. Mereka jadi bingung. Sebenernya Edsel kenapa, sih?

Satu bulan berlalu dan ternyata masih aja kayak gitu.

Sampai akhirnya, Ghea berhasil nemuin jawabannya dengan dua mata kepalanya sendiri.

Oh... jadi karena ini.

Hmm

Hmm

Hmm

Hmm

Hmm

Hmm

Hmm

Hmm

Hmm

Hmm

Ternyata...

Hmm

Bukan Nissa Sabyan!

Tapi si Edsel lagi boncengan naik motor sama cewek.

Cakepnya nggak nyantai bosque.

Cantik banget. Nggak kalah sama Mika.

Dan dia primadona kampus juga.

Ya ampun! Ternyata kakak tingkat, satu angkatan di atas mereka.

Namanya, Frenda Anastasya Herfina.

Namanya, Frenda Anastasya Herfina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapa sih yang nggak kenal dia?

OmeGod OmeGod...

Ghea hampir keselek waktu lihat Edsel senyum ke Frenda.

HUH [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang