10. Decision

1.2K 197 160
                                    

Sinar matahari yang menyusup melalui kaca jendela rupanya membuat Ghea terbangun. Rasanya lega karena hari ini, hari libur. Jadi dia nggak perlu lari-lari ke kamar mandi jam segini.

Matanya mengerjap sambil mengumpulkan segala kesadaran sebelum akhirnya...

Dia berteriak!

"AAAAAAAAAAA"

Ya Tuhan cobaan apalagi ini?!

Teriakan Ghea otomatis bikin Edsel tutup kuping meski matanya masih merem.

"Berisik lu markonah! Gue masih ngantuk!" Edsel ngomong tapi sambil narik Ghea ke dalam pelukannya lagi yang bikin gadis itu langsung kicep.

Ghea segera lepasin pelukan Edsel, dia intip ke dalam selimut dan tersenyum lega.

Hamdalah.

Masih pakai baju.

Tapi nggak cuma sampai disitu. Ghea bingung. Kenapa bisa Edsel tidur peluk-peluk dia sih?! Meskipun dulu sering, tapi kan sekarang beda rasanya!!!

Lalu tanpa babibu, Ghea langsung tendang tulang kering Edsel yang bikin dia kebangun seketika.

"AAAAAAAA!!! SAKIT GHEEE" teriaknya sambil megangin kaki.

"RASAIN! SIAPA SURUH TIDUR PAKE PELUK-PELUK!"

Masih meringis kesakitan, Edsel langsung bantah.

"ENAK AJE LO TUDUH-TUDUH GUE!!! YANG PELUK DULUAN SIAPA!!"

Ghea bingung, dia ingat-ingat lagi kejadian semalam. Tapi kayaknya nggak ada apa-apa tuh!

"JELAS-JELAS LU YANG PELUK GUE DULUAN!!" Ghea bersikeras.

"YA TUHAN!! SABAR YE GUE SAMA LU!! JELAS-JELAS SEMALEM GUE UDAH TIDUR!! TIBA-TIBA GUE BANGUN ADA LO DI KAMAR!! HARUSNYA GUE YANG MERASA TERNODA, MARKONAH!!" Padahal Edsel nggak sepenuhnya jujur juga sih.

Ah! Iya! Ghea jadi ingat. Dia kan yang semalam datang ke kamar Edsel tanpa permisi. Tapi kalau dipikir-pikir lagi, mungkin nggak sih dia semalam ketiduran karena capek nangis terus dengan nggak tahu dirinya tidur di sebelah Edsel?

Kalo iyaaa?????!! Duh Ghea malu banget!

"YANG KONSISTEN KEK KEMAREN MANGGIL GUE MAEMUNAH SEKARANG MARKONAH! GIMANA SIH!!" Ghea protes, berusaha alihin topik pembicaraan.

"NGGAK USAH NGELES LU"

Ghea cuma meringis.

"Yaudahlah gue balik ah, ntar dicariin. Kalo nggak ntar digrebek, dikira lagi mesum"

Ghea udah mau beranjak... tapi.... eeeeh tyduck semudah itu maemunah.

Edsel langsung narik tangan Ghea yang bikin dia hampir jatuh ke pelukan cowok itu.

Kok grogi gini yaa. Pipi Ghea bahkan langsung merah.

"MANA PERTANGGUNG JAWABAN LO"

Lah? Ghea jadi bingung. Pertanggung jawaban apa coba? Kan Ghea nggak ngerti.

Ghea pun mendengus.

"AUK AH GUE BALIK" Ghea langsung kabur setelah berhasil lepasin tangan Edsel yang emang sengaja dikendorin.

Edsel terkekeh geli. Pipi Ghea udah nggak ada beda sama kepiting rebus.

"GHEEE... GHE... ANAK AJAIB LU"

Hilih, ajaib nyaa lo suka sama anak ajaib, Sel!








***






HUH [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang