12. Confession

573 128 33
                                    

"Jadi lo kenal sama orang gila tadi?" Ghea langsung interogasi Sandra setelah Ghea tarik dia menjauh dari makhluk astral tadi.

"Nggak kenal-kenal banget sih Ghe, kebetulan dia baru join di UKM gue. Katanya sih anak pindahan"

"Emang bisa anak pindahan masuk kampus kita?"

"Ngapain lo nanya gue? Emang gue Dekan atau Rektor?"

"Hehe iya juga sih" Ghea terkekeh.

"Terus yang tadi tuh, maksud lo, Nathan si orang aneh yang ketemu lo kemaren?"

Ghea mengangguk.

"Ya Tuhan... dunia sempit banget. Tadi aja lo bilang nggak akan ketemu sama dia. Eh taunya ketemu lagi... atau jangan-jangan..."

"Jangan-jangan apa?" Potong Ghea cepat.

"Kalian jodoh kali HAHAHAHAHAHAHA" Sandra ketawa puas banget.

"Yeu dasar sompret! Mana ada jodoh gue aneh kayak dia" Ghea nggak terima.

"Ya bisa lah! Jodoh kan cerminan diri sendiri! Lo kan aneh, wajar dong dapetnya aneh juga"

Ghea kesel dengernya, "Sialan lu San!"

"Aw!" Sandra pun meringis karena dijitak kepalanya sama Ghea.

Setelah selesai kelas, Ghea sama Sandra pun jalan ke parkiran.

"Lo mau gue anter?" Tawar Sandra.

"Nggak nih gue mau pergi sama Dezka"

"Lo gimana sih katanya mau move on! Malah balik haluan lagi ke Dezka? Emang Edsel nggak cemburu ntar?"

Ghea langsung mikir... bener juga ya...

Kenapa sih pertahanannya lemah banget? Tekadnya rupanya nggak sekuat itu.

"Mm... terus gue harus gimana, San? Gue sebenernya juga masih ragu. Dan menurut gue ini salah satu cara buat yakinin perasaan gue. Apa gue punya perasaan lebih ke salah satunya"

Sandra menghela nafas. Bener juga apa yang diomong Ghea. Nggak baik buat keputusan terburu-buru sebelum yakin sepenuhnya.

"Yaudah... gue percaya kok lo bakal ambil keputusan terbaik"

Ghea tersenyum, "Cuma lo emang, yang ngertiin gue"

"Gue tau lo secinta itu sama gue haha yaudah gue balik ya" pamitnya.

Nggak lama setelah Sandra pergi, Ghea pun liat Dezka yang lagi nyender di mobilnya,

Dezka senyum waktu liat Ghea lagi jalan mau nyamperin dia.

Senyum itu, nggak tau kenapa bikin Ghea ngerasa nggak karuan.

Apa hari ini, dengan pergi berdua sama Dezka, bisa mengubah semua pandangannya terhadap hubungan rumit ini?






***






Angin bertiup membelai rambut Ghea yang terurai.

HUH [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang