Suara teriakan para gadis semakin riuh saat salah satu dari kedua laki laki yang menjadi idola sekolah itu berhasil memasukan bola dengan sempurna kedalam ring.
Ada yang berdecak tak suka saat nama sang rival terdengar bergema di seluruh penjuru lapang.
Dia adalah arsenio chanyeol bagaskara. Cowok terpopuler di sekolah SMA 61 yang sayangnya hari ini harus kehilangan predikat tersebut hanya karena sang rival berhasil mencetak poin diakhir pertandingan.
Sedang yang menjadi bintang utama hari ini hanya melempar pandang dengan seringai penuh kemenangan tercetak jelas dibibirnya.
Adalah gavin adelard, si rival cowok bernama arsenio chanyeol bagaskara yang sayangnya juga adalah sahabat laki laki itu sendiri.
"Cih! dengan lo masukin bola satu kali bukan berarti setelah ini lo bisa ngalahin gua jadi cowo terpopuler di sekolah ini."
Ucap nio sembari berjalan kepinggir lapangan untuk mengambil minuman, meninggalkan gavin yang masih pamer kemenangan kepada orang orang. Jelas terselip nada tak suka didalamnya.
"Bukan gue yang nentuin tapi mereka" jawab gavin setelah berhasil menyusul sang sahabat sembari melempar tatapan nakal kearah para gadis yang seketika itu juga kembali menjerit riuh.
"Sialan."
Gavin hanya tersenyum kecil mendengarnya. Sudah biasa.
Ia melirik sekitar dan... dapat, sebuah ide tiba tiba saja muncul dikepalanya.
"Gimana kalau kita battle satu permainan lagi. Siapapun yang menang saat itu juga otomatis dia akan dapat predikat cowo terpopuler disekolah ini..."
"Oke gue setuju." Sela nio tanpa pikir panjang. Ingat ia masih tak terima dengan kekalahannya barusan.
".. tapi dengan syarat yang kalah harus mau nerima hukuman apapun dari yang menang"
"Hah?!"
Gavin mengangkat sebelah alis, "Kenapa? Lo takut?"
"Ck siapa yang lo sebut takut? Gua terima tantangan lo"
"Oke deal?"
Gavin mengulurkan tangan yang tanpa banyak basa basi lagi langsung nio terima.
"Deal"
Dan seperti dugaan, pertandingan pun kembali dimulai dengan nio yang langsung memasukan bola pertama dimenit menit awal.
Nio melempar seringai, merasa bahwa pertandingan kali ini dirinya yang lebih mendominasi. Namun sayangnya hal tersebut tak bertahan lama sebab tak lama setelahnya gavin juga berhasil mencetak poin yang otomatis dengan begitu skor mereka menjadi seri.
Sialan gavin, umpatnya dalam hati.
Tak ingin menerima kekalahan untuk yang kedua kalinya nio dengan semangat kembali berhasil merebut bola yang tengah dikuasai gavin kemudian dengan sangat lihai laki laki itu mendrible bola tersebut, membawanya sampai kedekat ring dan saat dimana ia mulai memposisikan bola tersebut untuk ia lambungkan .... shit! Meleset.
Gavin yang melihat hal tersebut hanya tersenyum kemudian dengan cepat mengambil bola tersebut melakukan hal yang sama seperti nio, mendrible bola sembari berkelit kesana kemari agar bola tersebut tak berhasil sahabatnya rebut kembali.
Sampai hal yang baru saja nio lakukan kembali terulang, gavin mulai memposisikan bola kemudian dengan percaya diri ia mulai lambungkan dan....
Berhasil! Tepat masuk dengan sangat sempurna.
Arsenio mendengus. Lagi lagi ia harus menerima kekalahan. Laki laki itu mengacak rambutnya asal sembari mengumpat dengan berbagai umpatan yang keluar dari bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days and Dare [Chanbaek-END]
FanfictionJadian sama cewe aneh selama 30 hari? Bisa gila gue.